Larang Anggota FPG Keluar Jakarta, Airlangga Cegah Konsolidasi Pengurus DPD?
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto melarang anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR untuk meninggalkan Jakarta hingga pelaksanaan Munas berakhir 6 Desember mendatang. Larangan ini dinilai sebagai upaya mencegah pengurus Golkar melakukan konsolidasi ke daerah-daerah.
"Ini tidak terlepas dari kepentingan pencalonan kembali yang bersangkutan sebagai Ketum Golkar 2019-2024. Imbauan tersebut terlihat sebagai upaya Airlangga membendung anggota Fraksi Partai Golkar yang berencana melakukan konsolidasi ke pengurus-pengurus daerah jelang Munas," kata pengamat politik dari UI, Ari Junaedi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/11).
Ari mengatakan, seharusnya Airlangga tidak mengeluarkan larangan tersebut karena justru akan membuat yang bersangkutan terlihat panik jika DPD I dan DPD II melakukan konsolidasi.
"Memang dalam konsolidasi pengurus partai jelang munas segala hal mungkin saja terjadi, termasuk menyuarakan evaluasi dan perubahan kepemimpinan partai ke depan," tukasnya.
Jika benar, larangan itu bermaksud membendung konsolidasi pengurus di daerah, Ari menilai, langkah Airlangga salah.
"Justru hal tersebut bisa membuat suara-suara yang menginginkan evaluasi dan perubahan kepemimpinan semakin menguat," tegasnya.
Positive Thinking dan Banyak Agenda
Surat imbauan larangan keluar Jakarta bagi anggota FPG DPR yang ditandatangani oleh Ketua Fraksi Golkar DPR Kahar Muzakir itu ditanggapi santai pengurus DPP.
Wakil Koordinator Bidang Kepartaian Partai Golkar Darul Siska membenarkan adanya surat edaran tersebut. Kata dia, memang partai mengimbau setiap anggota Fraksi Golkar DPR tidak keluar kota.
"Ya ada imbauan (tidak keluar kota)," kata Darul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/11).
Darul sebagai loyalis bakal calon ketua umum Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) tidak mau berpikir macam-macam soal larangan tersebut. Menurutnya, larangan itu hanya untuk membuat kader fokus pada Munas.
"Jadi begini, saya sih positive thinking saja, itu tentu dimaksudkan agar semua orang berkonsentrasi untuk menghadapi munas," ucapnya.
Sementara Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily yang dikonfirmasi terpisah mengatakan instruksi ini dikeluarkan karena banyaknya agenda jelang Munas yang akan digelar di Jakarta.
"Benar. Partai Golkar memiliki banyak agenda kegiatan menjelang Munas bulan Desember 2019. Ada Rapat Pleno, Rapimnas, Bimtek dan Munas pada awal bulan Desember 2019 ini," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga Pastikan Partai Koalisi Prabowo-Gibran Tolak Hak Angket Pemilu
Ganjar menyadari paslon 3 tidak bisa sendirian mengajukan hak angket di DPR.
Baca SelengkapnyaAirlangga Minta Senior & Pengurus Golkar Terus Solid: Jangan Mau Dipecah & Dimanfaatkan
"Pasti akan ada yang berusaha memecah belah Golkar tetapi dengan kehadiran di sini, ini dibuktikan bahwa senior partai Golkar bersama kita," kata Airlangga.
Baca SelengkapnyaAirlangga Targetkan Prabowo-Gibran Menang di Atas 50% di Bali, Ini Strategi Pemenangannya
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menargetkan Prabowo-Gibran menang di atas 50 persen dan Golkar menang 20 persen suara di Bali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga Harap Golkar Dapat Jatah Lima Kursi di Kabinet Prabowo-Gibran
Airlangga berharap bisa mendapatkan jatah lima kursi di kementerian pemerintahan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto Pastikan Presiden Jokowi Tak Hadir di Kampanye Akbar Prabowo-Gibran
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memastikan Presiden Jokowi tidak akan menghadiri kampanye akbar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bantah Kunjungan Jokowi ke Jateng Strategi TKN Prabowo-Gibran
Airlangga menilai arah dukungan Jokowi di Pilpres 2024 sudah jelas
Baca SelengkapnyaUsai PAN, Airlangga juga Klaim Jokowi Keluarga Besar Golkar
Airlangga mengatakan bahwa Jokowi adalah salah satu pemilik partai Golkar.
Baca SelengkapnyaReaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar
Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Sebut Jokowi Boleh Kampanye Tanpa Cuti, Ini Alasannya
Airlangga menyebut, hampir seluruh presiden masuk dalam partai politi
Baca Selengkapnya