Laksamana Sukardi: Anas Urbaningrum Itu Presidential Material

Merdeka.com - Politikus Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Laksamana Sukardi ikut menyambut kebebasan Anas Urbaningrum di Lapas Sukamiskin, Bandung, Selasa (11/4). Dia menegaskan, Anas ibarat legenda Gatot Kaca yang keluar dari kawah candradimuka.
Laksamana menegaskan, Anas akan diberikan tempat terhormat di PKN. Bahkan, jika Anas ingin menjadi ketua umum parpol, PKN akan memberikan karpet merah.
"Saya kira Mas Anas akan mendapat posisi yang cukup sangat tinggi di PKN. Dia bisa memilih mau jadi apa," ujar Laksamana di depan Lapas Sukamiskin, Bandung, Selasa (11/4).

Laksamana menegaskan, PKN juga akan menawarkan posisi ketua umum kepada Anas. Menurut dia, Anas memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin PKN.
"Nanti kita tanyakan ke dia, apakah dia Ketua Umum. Karena saya kira memang partai ini dibuat oleh teman-teman Mas Anas untuk menyambut dia, kebebasan beliau," tegas Laksamana.
Perahu untuk Anas
Sederet elite PKN hadir menyambut langsung kebebasan Anas. Di antaranya, Ketua Umum PKN, Gede Pasek Suardika, Bendahara Umum PKN, Mirwan Amir.
Sementara itu, Mirwan mengakui, PKN memang sengaja disiapkan untuk Anas. Menurut dia, arah politik ke depan PKN nantinya bakal ditentukan oleh Anas.
Dia mengibaratkan PKN sebuah perahu. Anas menjadi nahkodanya.
"Nanti terserah Anas," ujar Mirwan.
Capres Karbitan
Laksamana Sukardi mengatakan, Anas Urbaningrum merupakan salah satu presidential material. Menurut dia, saat ini banyak tokoh yang ingin menjadi capres namun dianggapnya nonpresidential material.
"Karbitan, sekarang ada enggak? Kita lihat lah itu pun tidak pernah diuji, boro-boro masuk kawah candradimuka. Saya kira Mas Anas itu presidential material," kata dia.
Sebelumnya, usai bebas, Anas menyampaikan kondisinya tetap baik setelah menjalani masa hukuman selama lebih dari 9 tahun di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Kota Bandung.
Anas Minta Maaf
Dia menyampaikan, semua itu tidak terlepas dari doa keluarga, kolega hingga simpatisan yang terus memberikan dukungan.
"Saya ingin meminta maaf. Maaf kalau ada yang berpikir saya di tempat ini mati membusuk, kalau ada yang berpikir saya menjadi bangkai fisik dan sosial, saya minta maaf itu Alhamdulillah tidak terjadi," kata dia di hadapan simpatisannya, Selasa (11/4).
"Saya mohon maaf kalau ada yang berpikir saya lama disini, kalau ada yang berpikir dengan waktu (masa tahanan) yang lama itu bisa memisahkan saya dengan sahabat seperjuangan, (pikiran) itu seperti tidur di siang bolong," ia melanjutkan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Topik Luar Angkasa Ini Paling Tidak Menyenangkan Dibahas di Forum Dunia karena Menyeramkan
Terlalu seram jika terjadi fenomena luar angkasa yang berdampak pada Bumi.
Baca Selengkapnya

Awalnya Mau Jadi PNS, Wanita ini Malah Sukses Jadi Pengusaha Skincare
Terkadang ada hal baik yang terjadi usai keinginan kita tak terpenuhi.
Baca Selengkapnya

Pria ini Jual Layang-Layang Rp10.000, Tapi Bisa Raup Untung Rp4 Juta per Minggu
Tidak ada yang tahu bahwa hobi saat masa kecil bisa membawa berkah di kemudian hari.
Baca Selengkapnya

Kapolda Metro Jaya Rombak Jajaran Mulai Kasat sampai Kapolsek
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto merombak jajarannya dengan memutasi sejumlah pejabat kepala satuan (Kasat) tingkat Polres hingga Kapolsek.
Baca Selengkapnya

Teka-teki Terbentuknya Tata Surya Perlahan Mulai Terkuak, Ini Bukti Otentiknya
Berikut adalah bukti-bukti yang dianggap mampu memecahkan teka-teki terbentuknya tata surya.
Baca Selengkapnya

Jadwal dan Lokasi Kampanye Ganjar-Mahfud 6 Desember
Capres Ganjar Pranowo hari ini masih kampanye di Kalimantan Timur.
Baca Selengkapnya

Tongkat Ular Berusia 4.400 Tahun Ini Bikin Arkeolog Merinding, Ternyata Milik Cenayang dari Zaman Batu
Saat ditemukan, tongkat ini dalam kondisi utuh dan terawat.
Baca Selengkapnya

Asal Usul dan Cerita di Balik Nama-Nama Mentereng Jalanan Kota Jakarta
Penamaan wilayah di Jakarta tidak lepas dari fakta sejarah.
Baca Selengkapnya

16 dari 21 Pendaki Gunung Marapi Tewas Terindentifikasi, Berikut Daftar Namanya
Proses identifikasi satu jenazah membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam.
Baca Selengkapnya