Merdeka.com - Nama Kwik Kian Gie belakangan jadi pembicaraan jagat politik nasional. Ekonom senior itu kabarnya merapat ke kubu Prabowo Subianto. Bahkan mendapat posisi strategis dalam timses. Namun sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dari Kwik sendiri soal keikutsertaannya masuk timses Prabowo.

Padahal selama ini Kwik dikenal sebagai fungsionaris PDIP. Dan juga dikenal orang dekat Megawati Soekarnoputri. Pada Pilpres 2019, PDIP mengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Berikut profil singkat Kwik Kian Gie yang dihimpun dari berbagai sumber, Jumat (14/9):

Jadi menteri era Megawati

Kwik Kian Gie adalah seorang ahli ekonomi sekaligus politikus. Karena kepiawaian di bidang ekonomi pada era pemerintahan Gus Dur, Kwik Kian Gie diangkat menjadi Menteri Koordinator Ekonomi (1999 - 2000) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas (2001 - 2004).

Di dunia politik, Kwik pernah menjadi Anggota Badan Pekerja MPR (1987) dan Wakil Ketua MPR RI (1999).

Pembisnis dan pakar ekonomi

Di dunia usaha nama Kwik Kian Gie sangat dikenal. Setelah lulus dari Nederlandsche Economiche Hogeschool tahun 1963, Kwik memutuskan untuk bekerja di Belanda. Pada tahun 1970, dia kembali ke Indonesia dan tahun 1971, Kwik terjun ke dunia bisnis dan mendirikan PT Indonesian Financing & Investment Company. Pada tahun 1978, tercatat ada minimal 3 perusahaan yang dipimpin Kwik yakni sebagai Direktur sekaligus Pemegang saham PT Altron Panorama Electronic, Dirut PT Jasa Dharma Utama, dan Komisaris PT Cengkih Zanzibar.

Kwik juga pernah mendirikan Institut Manejemen Prasetya Mulya yang merupakan sekolah MBA pertama di Indonesia tahun 1982. Lima tahun kemudian, di tahun 1987, ia mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII) bersama dengan Djoenaedi Joesoef dan Kaharuddin Ongko.

Kemudian Kwik aktif dalam menulis mengenai ekonomi dunia dan Indonesia. Karena pengalamannya di dunia bisnis, akhirnya Kwik menjadi terjun ke dunia pendidikan dan pengamat ekonomi.

Dekat dengan Megawati

Saat terjun ke dunia politik, Kwik Kian Gie memutuskan untuk bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada tahun 1987. Di PDI dia menjabat sebagai Ketua DPP sekaligus tim Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) PDI. Saat PDI bubar dan Megawati mendirikan partai baru yang bernama Partai Demokrasi Indonesia Pejuangan (PDI-P), Kwik tetap setia bersama dengan Megawati.

Kwik sendiri tak ragu untuk memuji Megawati. Di matanya, Mega adalah sosok yang menjunjung rasa kemanusiaan. "Kemanusiaannya besar sekali sehingga Mega tidak bisa melihat darah mengalir, kerusuhan atau kematian," Kata Kwik.

Diklaim sebagai tim penasihat Prabowo

Kabar ini cukup mengejutkan di internal PDIP. Prabowo mengatakan, Kwik ingin jadi penasihat ekonominya. Dia mengapresiasi niat Kwik meskipun diketahui, ekonom tersebut merupakan kader PDIP.

"Kwik Kian Gie, meskipun beliau PDIP, tapi demi kepentingan negara, beliau salah satu penasihat saya. Kalau untuk negara dan bangsa, kita tidak melihat partai jadi saya kira di situ," kata Prabowo usai melakukan pertemuan dengan SBY di Kuningan, Jakarta, Rabu (12/9).