Merdeka.com - Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto akan melakukan silaturahmi bersama tokoh-tokoh senior Golkar di Hotel Solitaire, Gading Serpong Boulevard, Tangerang malam ini. Sekjen Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus menyebut pertemuan itu merupakan rangkaian dari konsolidasi bersama pengurus daerah.

"Kita sudah keliling ke beberapa daerah. Jawa Barat, Karawang. Kita kumpulkan DPD se-DKI, se-Jabar, dan se-Banten. Kemudian setelah itu kita terbang ke Yogyakarta. Kita kumpulkan DPD se-Jateng dan se-DIY dan se-Jatim dan se-Kalimantan," kata Lodewijk di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (2/11).

"Kemudian kita ke Sumbar, Padang, bertemu DPD se-Sumatera. Dan kemarin di Bali terakhir kita ketemu DPD se-Indonesia Timur. Di situ kita dapat masukan seberapa besar dukungan ke AH," sambungnya.

Lapor Hasil Konsolidasi ke Senior Golkar

Dari situ, Airlangga perlu melaporkan hasil konsolidasinya ke para petinggi Golkar yang mendukungnya sebagai caketum. Sehingga, para senior bisa memberi arahan kepada Airlangga untuk Golkar ke depan.

"Kebetulan insyaAllah nanti ada Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Akbar Tanjung dan Luhut Binsar Panjaitan dan Jusuf Kalla. Jadi kami informasikan inilah yang mendukung AH. Setelah itu tentunya kita harapkan ada petunjuk dan arahan dari beliau-beliau sebagai senior Golkar kepada kita-kita ini timnya AH dan pemilik hak suara," tuturnya.

Lodewijk tidak menjawab tegas apakah pertemuan dengan petinggi Golkar bertujuan mengarahkan pemilik suara untuk mendukung Airlangga. Dia menyebut, para senior hanya memberi petunjuk.

"Pemilik suara kan sebenarnya sudah jelas, sudah selesai. Kita sudah keliling dan tahu seberapa banyak yang dukung AH. Hanya senior-senior ini namanya senior kan kita harus tempatkan mereka pada tempat yang pas. Jadi kita minta petunjuk arahan beliau," terangnya.

Bantah Intervensi dari Istana

Dia pun menegaskan, kehadiran Luhut Binsar di forum tersebut bukan sebagai restu istana mendukung Airlangga di Munas. Sebab, kehadiran Luhut sebagai senior Golkar bukan Menko Maritim dan Investasi.

"Kita melihat LBP bukan seorang menko tapi senior partai golkar yang kebetulan mendukung pak AH. Yang jelas pak Luhut datang sebagai senior, bukan sebagai Menteri. Terkait dukungan istana, tentunya di luar konteks itu," pungkasnya.