Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kronologi dan Motif di Balik Dugaan Pengeroyokan Kader PBB saat Yusril Pimpin Rapat

Kronologi dan Motif di Balik Dugaan Pengeroyokan Kader PBB saat Yusril Pimpin Rapat 4 Parpol daftarkan bakal caleg ke KPU. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Kader Partai Bulan Bintang (PBB) Ali Wardi mengaku dikeroyok loyalis Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra (YIM) saat berlangsung rapat pleno di DPP PBB, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (20/1) malam. Saat kejadian, rapat pleno dipimpin Ketua Umum Yusril Ihza Mahendra.

Ketua Bidang Pemenangan Partai Bulan Bintang (PBB) Sukmo Harsono menjelaskan kronologi peristiwa pengeroyokan itu. Sukmo menjelaskan, anggota PBB yang bukan menjadi peserta pleno tidak diperkenankan masuk ke ruang rapat dan diarahkan mengikuti rapat di halaman kantor. Namun Ali Wardi memaksa masuk. Namun ditahan kader PBB lain. Alasannya, Ali Wardi tak punya kepentingan dalam rapat tersebut.

Dia menyebut Ali Wardi salah satu kader yang kerap menebar ujaran kebencian. "Saudara Ali Wardi adalah orang yang diamati oleh seluruh keluarga besar PBB sebagai pendukung paslon 02 yang sangat arogan dan agresif secara verbal di medsos menyerang kehormatan ketua umum bahkan ujaran kebencian pada partai," kata Sukmo saat dikonfirmasi wartawan, Senin (21/1).

"Dalam hal ini kader yang merasa terpanggil jiwanya karena Ketum nya di lecehkan berusaha untuk menanyakan kepada yang bersangkutan saat bertemu di DPP dan yang bersangkutan hendak ikut naik dalam rapat yang menurut kawan-kawan tidak ada kepentingannya," tambahnya.

Perdebatan pun muncul dan terjadilah saling dorong. Sehingga seolah terjadi pemukulan yang tak jelas dan belum pasti siapa yang memulai terlebih dahulu.

"Sementara itu saudara Sinyo yang disebut sebut dalam berbagai pemberitaan justru sedang berusaha melerai. Dengan demikian maka jika sudah ada yang saling lapor polisi maka kita tunggu saja mana keterangan yang benar," lanjutnya.

Sukmo membantah pengakuan Ali Wardi yang merasa dikeroyok sekitar 30 orang. Menurutnya, keadaan menjadi ramai karena banyak yang berkerumun dan berusaha melerai. Dia bakal melaporkan bila ada pihak yang mendramatisir peristiwa semalam.

"Karena saling dorong dan ingin melerai maka terkesan ada kerumunan seperti diberitakan, dan peristiwa ini sudah di olah oleh kelompok lain untuk merusak ukuwah di DPP PBB, dan saat ini kami akan menindak dengan melaporkan juga kepada pihak berwajib yang memfitnah dan memproduksi berita serta opini bohong yang merugikan partai," tuturnya.

Sukmo menduga, akar persoalan hingga terjadi insiden itu karena Ali secara verbal mencaci Ketum Yusril Ihza Mahendra lewat media sosial. Sehingga ketika di lokasi, cekcok mulut bersama kader PBB lain muncul dan berujung panas. Saat kejadian itu, Yusril sendiri masih melakukan rapat di lantai dua.

"Sedang rapat di lantai 2 termasuk ketua Majelis Syuro Bapak MS Kaban," ucapnya.

Sebelumnya, kader Partai Bulan Bintang (PBB) Ali Wardi bersama para Advokat PAS Lantang berencana sambangi Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (21/1), sekira pukul 13.00 WIB. Kedatangan mereka guna melaporkan beberapa loyalis Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra (YIM) atas dugaan pengeroyokan.

"Iya benar, kami akan membuat laporan ke Polres Jakarta Selatan," ujar Tim Kuasa Hukum, Novel Bamukmin di Jakarta, Senin (21/1).

Novel mengatakan, Ali Wardi menjadi korban pengeroyokan pada saat berlangsungnya rapat pleno di Kantor DPP PBB, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (20/1) malam. Ali dikeroyok sekitar 30 orang yang diduga sebagai pendukung Yusril.

"Terkait Ali Wardi seorang kader PBB Ijtima Ulama dikeroyok hampir 30 orang diduga orangnya YIM. Oknum orang-orangnya YIM itu mengeroyok saat ada rapat pleno di DPP PBB," katanya.

Novel menjelaskan, pengeroyokan tersebut terjadi pada saat rapat berlangsung serta dihadiri para petinggi PBB termasuk sang Ketua Umum, Yusril Izha Mahendra.

"Saya berharap agar polisi bisa mengusut tuntas satu demi satu dan aktor intelektual dalam pengeroyokan ini karena terjadi justru lagi terselenggaranya rapat pleno yang dihadiri oleh YIM dan petinggi PBB lainya," kata Novel.

Lebih jauh, Novel pun menduga ada upaya pemaksaan kader PBB untuk mendukung Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan K.H Maruf Amin. Hal itu lantaran dilakukan oleh oknum pendukung Yusril yang kini telah menjadi pendukung Jokowi-Ma'ruf.

"Saya prihatin dengan aksi premanisme ini yang dilakukan oleh oknum loyalis YIM, yang berpolitik sudah tidak sehat. Dikarenakan YIM telah tersesat jalan sehingga diduga ada upaya upaya kotor dilakukan ingin memaksa kadernya dukung 01," ucapnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Santri Ponpes Makassar Tewas di Tangan Senior, Anggota DPR Colek Kapolda hingga Kapolri 'Beri Hukuman Setimpal'

Santri Ponpes Makassar Tewas di Tangan Senior, Anggota DPR Colek Kapolda hingga Kapolri 'Beri Hukuman Setimpal'

Menanggapi hal ini, sosok anggota DPR RI memberi atensi.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pria Bersenjata Golok Nekat Serang Polisi Berpistol, Begini Nasibnya Kini

Kronologi Pria Bersenjata Golok Nekat Serang Polisi Berpistol, Begini Nasibnya Kini

Seorang anggota polisi melepaskan tembakan usai diancam golok orang tak dikenal. Ini kronologinya.

Baca Selengkapnya
Kronologi Baku Tembak di Intan Jaya Tewaskan Komandan Perang Batalyon KKB

Kronologi Baku Tembak di Intan Jaya Tewaskan Komandan Perang Batalyon KKB

Salah satu anggota KKB yang melakukan penyerangan Pos TNI tersebut adalah Melkias Matani sebagai Komandan perang Batalyon Wabu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berkali-kali Prabowo Sindir Anies Gara-Gara Kinerjanya Dinilai 11

Berkali-kali Prabowo Sindir Anies Gara-Gara Kinerjanya Dinilai 11

Anies Baswedan beri nilai 11 atas kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam sesi debat capres

Baca Selengkapnya
Pasca-Bentrokan TNI AL dengan Brimob, Kapolri dan Panglima Beri Contoh Rangkulan Sambil Senyum

Pasca-Bentrokan TNI AL dengan Brimob, Kapolri dan Panglima Beri Contoh Rangkulan Sambil Senyum

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan masalah bentrokan antara prajurit TNI AL dengan Brimob Polri di Pelabuhan Sorong sudah selesai.

Baca Selengkapnya
PPP Sanksi Kader Yang Dukung Prabowo-Gibran: Oknum Balelo, Indisipliner

PPP Sanksi Kader Yang Dukung Prabowo-Gibran: Oknum Balelo, Indisipliner

Menurut Awiek, kader itu telah melenceng dari sikap PPP yang sudah mengusung paslon nomor urut 1 Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya
Kronologi Istri di Karawang Dalang Pembunuhan Suami, Bikin Skenario Pembegalan hingga Isu Asmara Orang Ketiga

Kronologi Istri di Karawang Dalang Pembunuhan Suami, Bikin Skenario Pembegalan hingga Isu Asmara Orang Ketiga

Kedua pelaku dikenakan pasal 340 KUHP dengan ancaman 20 tahun penjara atau seumur hidup.

Baca Selengkapnya
Kantor BKPSDM di Paniai Papua Terbakar Senin Dini Hari, Ini Kronologinya

Kantor BKPSDM di Paniai Papua Terbakar Senin Dini Hari, Ini Kronologinya

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Penyebab kebakaran masih diselidiki.

Baca Selengkapnya
Arahan Kepala BPIP ke Jajaran untuk Jaga Suasana Damai dan Kondusifitas Pemilu 2024

Arahan Kepala BPIP ke Jajaran untuk Jaga Suasana Damai dan Kondusifitas Pemilu 2024

Kepala BPIP Yudian Wahyudi berharap pihaknya bisa ikut menjaga suasana damai dan kondusifitas Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya