KPU sempat takut kuota perempuan kurang 30 persen
Merdeka.com - Bedasarkan perbandingan data hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2004 dan 2009, jumlah keterwakilan perempuan di Parleman semakin baik. Peningkatan itu terlihat dari meningkatnya jumlah perempuan yang duduk di kursi legislatif ketika Pemilu 2009 yang mencampai 18,05 persen. Dibandingkan sebelumnya pada Pemilu 2004 yang hanya mencapai 11,8 persen.
"Hal itu tidak terlepas dari affirmative action yang diterapkan, sehingga telah mendorong keterwakilan perempuan (di DPR) semakin baik," kata salah satu Komisioner KPU Ida Bhudiati, saat diskusi publik 'Peningkatan Kualitas Keterwakilan Politik Perempuan', di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Senin (17/6).
Idan mengaku sebelummnya KPU sempat khawatir angka keterwakilan perempuan akan berkurang akibat putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang penetapan calon terpilih dengan metode suara terbanyak.
"Namun ternyata hasilnya sebaliknya," ujarnya.
Peningkatan tersebut, lanjutnya, tidak hanya di tingkat DPR pusat, peningkatanan keterwakilan perempuan di parlemen rupanya terjadi di daerah.
Pada tahun 2004, keterwakilan perempuan di tingkat DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota jumlahnya hanya 10 persen. Jumlah tersebut kemudian meningkat 5 persen pada tahun 2009 menjadi 15 persen.
"Keterwakilan perempuan di DPD juga mengalami perubahan, yaitu dari 18 persen pada 2004 menjadi 27 persen di 2009," imbuhnya.
Wanita yang juga menjabat di DKPP ini juga menyampaikan keterwakilan perempuan di DPR sangat penting terutama dalam hal menyampaikan suara perempuan di masyarakat.
Menurutnya, DPR sebagai lembaga yang memiliki strategis pengambil legislasi, budgeting, dan pengawasan, sudah selayaknya jika DPR dapat mengakomodir suara perempuan.
"Dengan meningkatnya persentase perempuan (di DPR), maka proses pengawalan dalam pengambilan keputusan dapat lebih adil gender," pungkasnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU Tetapkan PDIP Peroleh Suara Terbanyak Pemilu 2024
Suara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.
Baca SelengkapnyaKPU Ungkap Jumlah TPS di Luar Negeri Berkurang, Pemilih Via Pos Bertambah
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mencatat sebanyak 1.750.474 Daftar Pemilih Luar Negeri (DPLN).
Baca SelengkapnyaKPU Targetkan Rekapitulasi PSU Kuala Lumpur Tuntas 13 Maret 2024
"Mudah-mudahan satu-dua hari ini selesai. Tanggal 13. Iya, Kuala Lumpur tuntas," kata Idham Holik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPU Serahkan ke Bawaslu Jika Ada Temuan Kecurangan Pemilu
Banyaknya pihak yang mengawasi setiap proses pemungutan dan perhitungan suara.
Baca SelengkapnyaKetua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan
Pemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca SelengkapnyaKPU Ajak Perwakilan Asing Lihat Langsung Pemungutan dan Perhitugan Suara Pemilu
Para peserta akan diajak KPU RI melihat langsung pemungutan dan penghitungan suara.
Baca SelengkapnyaKPU: Pengawasan Presiden Berkampanye Jadi Kewenangan Bawaslu
Bahkan jika ada menteri yang cuti untuk berkampanye juga diawasi Bawaslu.
Baca SelengkapnyaKPU Bantah Ada Hasil Hitung Suara Pemilu di Luar Negeri Sebelum 14 Februari
Pemungutan suara di luar negeri berjalan lebih dulu namun, penghitungan dibarengi dengan di dalam negeri
Baca SelengkapnyaKPU Pastikan Tak Mematok Suara Paslon dan Partai Peserta Pemilu 2024
KPU mengaku tidak mengetahui berapa jumlah masyarakat yang hadir waktu pencoblosan Pemilu.
Baca Selengkapnya