KPK diteror, Golkar salahkan Jokowi tak cepat atasi kisruh KPK-Polri
Merdeka.com - Sejumlah penyidik dan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku mendapat teror dari pihak yang tidak dikenal. KPK pun meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk memberi perlindungan terhadap lembaga KPK dan seluruh pegawainya.
Menanggapi masalah teror tersebut, anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya mengatakan, Jokowi seharusnya cepat mengambil tindakan tegas agar masalah ini tidak semakin melebar.
"Itu karena tidak diselesaikan oleh Presiden secara segera, sehingga konflik ini melebar ke mana-mana," ucapnya, di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Kamis (12/2).
Ketua DPP Partai Golkar itu juga mengimbau kepada dua institusi yang saling berseteru ini untuk tidak mencampurkan ke dalam ranah politik. Dia berharap, keputusan praperadilan menjadi jalan keluar yang baik nantinya.
"Jelas kami tidak menghendaki politisasi dalam konflik ini, kita menunggu praperadilan," imbuhnya.
Selain itu, Tantowi juga menagih janji Presiden yang akan menyelesaikan kisruh KPK-Polri dalam minggu ini. "Presiden sesuai pernyataan di beberapa kesempatan bilang paling lambat minggu depan mengambil keputusan. Jadi kita tunggu saja," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjojanto, mengakui sebagian penyidik dan pegawai lembaga penegak hukum itu mendapat teror yang serius. Bahkan menurut dia, ancaman itu juga sampai kepada keluarga penyidik dan pegawai.
"Ancaman yang serius itu bukan hanya kepada staf dan karyawan KPK saja, tapi juga melebar pada keluarga dan ini sangat serius dan sangat mengkhawatirkan," kata Bambang dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/2).
Menurut Bambang, hal ini bisa menimbulkan krisis karena ancaman terhadap KPK berdampak secara nasional. Dia meminta supaya permasalahan ini cepat selesai karena ancaman itu sudah menyangkut nyawa.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaCuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaJokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum
JK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.
Baca SelengkapnyaUsai Lapor Suara PKB, Kakak Cak Imin Tegaskan Masih Bagian Koalisi Jokowi
Halim menyebut, bahwa PKB adalah koalisi pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya