Koalisi Merah Putih mulai rapuh
Merdeka.com - Sikap partai penyokong Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa di pemilihan umum presiden lalu mulai tak sejalan. Pandangan soal sistem pemilihan umum kepala daerah menjadi titik awal munculnya perbedaan.
Koalisi Merah Putih satu suara menolak pilkada dilakukan secara langsung. Namun Partai Demokrat justru sebaliknya. Hal itu pun langsung disikapi oleh partai pendukung Prabowo dengan menggelar pertemuan.
Kondisi ini mau tidak mau mulai menggerogoti koalisi yang deklarasi di Tugu Proklamasi. Belum lagi mulai muncul sinyal dari beberapa partai akan menyeberang ke kubu Jokowi-JK.
Ini tentu menjadi pertanda buruk bagi Koalisi Merah Putih. Kekuatan mereka yang berada di luar pemerintahan tentu akan berkurang.
Berikut sinyal Koalisi Merah Putih mulai rapuh:
Demokrat setuju pilkada langsung
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) angkat bicara soal polemik Pilkada langsung atau melalui DPRD di RUU Pilkada. Menurut dia, demokrasi di Indonesia harus terus berkembang dan jangan sampai mundur.Ibas mengatakan, Partai Demokrat setuju jika pemilu secara langsung tetap dipertahankan, karena sejalan dengan aspirasi masyarakat. Dia menilai, Pilkada langsung sejalan dengan semangat reformasi dan pematangan demokrasi."Terkait polemik RUU Pilkada, Partai Demokrat setuju dengan napas reformasi dan pematangan demokrasi. Intinya harus sejalan dengan pemikiran rakyat, termasuk aspirasi kepala-kepala daerah yang menginginkan hak politik warga negara RI tidak boleh dipangkas," ujar Ibas dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Rabu (17/9).Namun demikian, Ibas mengingatkan bahwa perlu ada perbaikan-perbaikan dalam pasal RUU Pilkada yang berpotensi merusak napas demokrasi."Hanya saja Partai Demokrat memandang perlu perbaikan-perbaikan secara terinci, terkait pasal-pasal yang berpotensi menimbulkan ekses terhadap Pilkada langsung tersebut," kata dia.Ibas juga mengajak seluruh pihak yang peduli dengan kemajuan demokrasi Indonesia untuk melihat secara jernih, dan berorientasi pada kemajuan dan upaya pendewasaan demokrasi di Indonesia."Mari kita berpikir jernih, melangkah ke depan dengan tekad untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan sistem demokrasi kita," lanjut putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Demokrat usul 10 poin dalam pasal-pasal RUU Pilkada
Partai Demokrat kembali menegaskan setuju dengan pemilihan kepala daerah secara langsung. Namun Demokrat memberikan catatan agar ada perbaikan di dalam Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada)."Demokrat hari ini secara tegas menyatakan, pilkada yang dilakukan secara langsung, yang harus dilakukan secara perbaikan, yang harus dimasukan RUU yang dibahas," ujar Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan di kantor DPP, Jakarta Pusat. Kamis (18/9).Demokrat pun memberikan 10 poin penguatan. "Kalau 10 poin ini dimasukan secara tegas dan diatur, posisi Demokrat memilih pemilukada dilakukan secara langsung baik gubernur, bupati dan wali kota," imbuhnya."Kalau ini dilanggar PD menginginkan agar calon tersebut didiskualifikasi. Demokrat ingin dimasukan pasal-pasal pemilukada yang sedang berjalan sekarang," tandasnya.
PPP akan datangi Rakernas PDIP
Kisruh terjadi di tubuh Partai Persatuan Pembangunan. Terjadi dualisme kepemimpinan di partai tersebut. Kubu Emron Pangkapi perlahan mulai memberi sinyal mengalihkan dukungan ke Jokowi-JK.Tanda-tanda ini semakin kuat setelah Wakil Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa kubu Emron membenarkan menerima undangan Rakernas PDIP. Dia pun akan mendampingi Emron Pangkapi hadir dalam acara tersebut."Iya (sudah diundang), Insya Allah kami hadir," kata Suharso, saat dikonfirmasi wartawan Rabu (17/9).Tak hanya itu, Ketua DPD PDIP Jateng Heru Sudjatmoko pun telah mendapat kepastian informasi soal kehadiran PPP di even rakernas PDI P tersebut. "Kami mengundang semua yang terkait dengan PDIP termasuk partai koalisi. Kemungkinan besar PPP akan hadir," tegasnya.
Hatta sempat temui Jokowi usai pilpres
Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa mengakui bertemu dengan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) di rumah Surya Paloh, Jalan Permata Berlian R 20, Permata Hijau. Hatta mengatakan hanya silaturahmi dan mengucapkan selamat kepada Jokowi."Pak Jokowi kan sahabat saya. Hanya silaturahmi. Berikan ucapan selamat. Saya juga ingin sekali ketemu pak Jusuf Kalla ucapkan selamat. Kita bangun bersama-sama membangun negeri ini," ujar Hatta di Cikeas, Bogor, Selasa (2/9).Hatta menuturkan kompetisi pilpres sudah diputuskan MK. Hatta menyebutkan tak baik usai berkompetisi tak tegur sapa dengan Jokowi dan JK."Mari kita berkompetisi yang baik. Selesai kompetisi, selesai. Mari sama-sama membangun bangsa," jelas dia.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merah Putih Berkibar, Melihat Persiapan Warga Papua Pilih Pemimpin Baru
Sejumlah persiapan telah dilakukan warga di ujung timur Indonesia
Baca SelengkapnyaPELATARAN, Solusi bagi Masyarakat untuk Urus Administrasi Pertanahan di Akhir Pekan
PELATARAN utamanya diimplementasikan pada Kantor-kantor Pertanahan yang berkedudukan di Ibu Kota Provinsi.
Baca SelengkapnyaMengenal Sistem Pemilu di Indonesia, Lengkap Beserta Asas dan Tujuannya
Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses demokratis yang dilakukan secara periodik di suatu negara untuk memilih wakil rakyat atau pemimpin tertentu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat
Setiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca Selengkapnya62.217 Pemilih Terdaftar Ikut Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur
Jumlah DPT tersebut diperoleh dari hasil pemutakhiran data diplenokan saat rapat pada Minggu (3/3) malam waktu setempat.
Baca SelengkapnyaKemenag Ajak Pemilih Pemula Doa Bersama dan Deklarasi Pemilu Damai, Baik dan Jujur
Menag berpesan agar para pemilih pemula tidak memilih Golongan Putih (Golput) ataupun tidak datang dan tak bangun kesiangan.
Baca SelengkapnyaJelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Gedung MK Dikelilingi Tembok Beton dan Kawat Berduri
Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang perdana perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024 mulai Rabu (27/3).
Baca SelengkapnyaPKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU
Posisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.
Baca Selengkapnya