Merdeka.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berpeluang untuk menghitung kembali posisi di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam Mukernas di awal tahun 2023. PPP berpeluang keluar, ketika calon presiden yang diusung partai berlambang Kabah itu tidak bisa diperjuangkan di dalam koalisi.
Pengamat politik Khoirul Umam memandang, sikap PPP terlihat tidak solid dengan KIB karena kisruh internal pergantian ketua umum. Sejak Suharso Monoarfa digantikan Muhammad Mardiono di posisi ketua umum, PPP terlihat galau.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) ini melihat terjadi tarik ulur kepentingan di PPP.
"Itu mengindikasikan kegalauan akut di internal PPP. Kegalauan itu tidak lepas dari dinamika politik internal partainya, yang melibatkan tarik ulur kepentingan, baik kepentingan yang berasal dari internal maupun eksternal partai," ujar Umam kepada wartawan, Kamis (6/10).
PPP perlu segera merapatkan barisan untuk memitigasi kegalauan tersebut. Umam menilai, seluruh elemen PPP harus duduk bersama untuk mengkonsolidasikan kekuatan dan menyatukan cara pandang agar tidak salah langkah menentukan koalisi. Bila tidak, akan berdampak terhadap nasib elektoral PPP.
"PPP harus ingat, kesalahan menentukan pilihan koalisi membuatnya mengalami split ticket voting yang berdampak signifikan terhadap terdegradasinya suara PPP di sejumlah basis wilayah utamanya, di Jawa Tengah dan Jawa Timur," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad mengusulkan KIB menggelar konvensi calon presiden. Hal ini dianggap dapat menyolidkan kekuatan KIB untuk mencalonkan calon presiden dan calon wakil presiden.
"Kenapa KIB tidak adakan konvensi mencari capres cawapres potensial? bisa menjaring atau menentukan sosok capres yang menjadi daya tarik, ini menjadi apa yang ditawarkan KIB. Entah dari salah satu ketua partai misalnya Pak Airlangga," kata Nyarwi.
Menurutnya, dinamika koalisi KIB masih sangat longgar. Sehingga membuka peluang partai-partai di dalam KIB menghitung kembali posisinya di koalisi. Perlu adanya menemukan kecocokan sosok calon presiden dan calon wakil presiden.
"Peluang koalisi KIB ini di tengah perkembangan kandidasi capres sangat dinamis, masih sangat longgar, pasti ada dinamika dalam masing-masing partai apakah akan bertahan, di KIB atau mulai memikirkan koalisi yang sudah ada," tuturnya.
Begitu juga bila ada partai lain yang diajak bergabung dengan KIB. Harus ada daya tarik supaya ada penambahan anggota baru.
"Kecenderungannya, apa yang daya tarik KIB sehingga Demokrat atau partai lain mau bergabung. Kalau dilihat kan KIB kan cukup solid, cukup untuk mengusung kandidasi pasangan capres cawapres, memenuhi kriteria presidential threshold," lanjut Nyarwi.
Advertisement
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan, Mukernas PPP yang akan digelar awal tahun depan akan membahas posisi partai di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Hal itu akan dibahas jika calon presiden hasil Mukernas tidak dapat diperjuangkan di dalam koalisi.
Arsul mengatakan, Mukernas akan mendengar aspirasi kader PPP siapa calon presiden yang akan diusung. Selain itu juga membahas posisi PPP di KIB bila nama yang muncul tidak bisa diperjuangkan di koalisi.
"Mau tidak mau harus mendengarkan dari semua pemegang saham di situ siapa? Nanti kira-kira yang paling satu kuat itu siapa dukungannya disuarakan dalam Mukernas," kata Arsul kepada wartawan dikutip Rabu (5/11).
"Yang kedua tentu kemudian apakah ini mungkin atau tidak diperjuangkan di koalisi PPP di KIB itu," jelasnya.
Maka dari itu, terbuka juga peluang PPP untuk keluar dari KIB. "Di politik yang tetap itu hanya perubahan itu sendiri," sambung Arsul.
Namun, untuk saat ini posisi PPP tetap bersama KIB. Arsul menegaskan, belum ada struktur PPP yang meminta partai untuk keluar dari PPP.
"Saat ini saya katakan belum, tidak ada struktur PPP yang meminta agar pengurus pusat DPP keluar dari KIB. Tidak ada sampai sekarang," katanya. [cob]
Baca juga:
PKB soal PSI Deklarasi Ganjar Jadi Capres: Itu Proses Demokrasi
DPW PPP NTT Usulkan Ganjar Pranowo jadi Capres 2024
Respons Airlangga soal PPP Berpeluang Keluar dari KIB
Hasil Mukerwil PPP Sulsel: Ganjar Pranowo Capres 2024
PPP Buka Peluang Keluar dari KIB
Galang Suara untuk Pemilu 2024, Plt Ketum PPP Konsolidasi Kader di Palu
Dapil dan Kursi DPRD Kabupaten Bekasi di Pemilu 2024: Tambah 5, Ini Lengkapnya
Sekitar 8 Jam yang laluPKS Ajak Dukung Anies, Golkar: Capres Kami Airlangga
Sekitar 10 Jam yang laluIni Poin-Poin Kesepakatan dari Pertemuan Golkar dan PKS
Sekitar 13 Jam yang laluBerita Pemilu 2024 Terkini: Seputar Capres, Koalisi Partai dan Jadwal Kampanye
Sekitar 14 Jam yang laluBalas Ajakan PKS Gabung Koalisi Perubahan, Golkar: Kami Konsisten di KIB
Sekitar 14 Jam yang laluPKS dan Golkar Sepakat Satu Tujuan di Pemilu 2024
Sekitar 14 Jam yang laluPKS Rayu Golkar: Jika Belum Tentukan Pilihan, Ayo Bergabung untuk Perubahan
Sekitar 15 Jam yang laluSekjen PKS usai Bertemu Golkar: Serba Mungkin Kita Gabung KIB
Sekitar 15 Jam yang laluPKS Ungkap Tujuan Surya Paloh Ingin Bertemu Megawati
Sekitar 15 Jam yang laluTifatul Ogah Dukung Prabowo Lagi, Ini Alasannya
Sekitar 15 Jam yang laluPKS soal Kerjasama dengan Golkar: Kita Bahagia Kalau Ada yang Mau Terlibat
Sekitar 16 Jam yang laluAnies Baswedan Akhirnya Jelaskan Perjanjian Utang pada Sandiaga, Ini Maksudnya
Sekitar 16 Jam yang laluAirlangga Ungkap Isi Pertemuan Golkar dan PKS
Sekitar 17 Jam yang laluPolisi Telusuri Imunisasi yang Dipakai Anak Gagal Ginjal Akut di Jakarta
Sekitar 15 Jam yang laluAnggota Brimob Bentak Babinsa TNI AD, Reaksi Prajurit Ini Bikin Merinding
Sekitar 19 Jam yang laluKetemu Jenderal Polisi, Pak Bhabin Ngaku Sama-sama Pernah Jadi Ajudan Wapres
Sekitar 19 Jam yang laluMomen Jenderal Mantan Ajudan Wapres Semangati Anggota Sakit, Beri Pelukan Hangat
Sekitar 20 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Jaksa Sentil Baiquni Soal Sikap Seorang Perwira Polisi Harus Gagah Berani
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Jaksa Sentil Baiquni Soal Sikap Seorang Perwira Polisi Harus Gagah Berani
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 4 Hari yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 5 Hari yang laluKemenkes: Antibodi Masyarakat Sudah Divaksinasi Booster Naik Hampir 3 Kali Lipat
Sekitar 18 Jam yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 1 Minggu yang lalu3 Fakta Javier Roca: Pelatih Paling Apes pada BRI Liga 1 Musim Ini
Sekitar 29 Menit yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami