Merdeka.com - Bakal calon presiden Partai NasDem Anies Baswedan kembali menarik perhatian. Kali ini karena Anies berhasil menyalip elektabilitas Prabowo Subianto dalam survei Capres.
Survei Indikator Politik Indonesia merekam, tren elektabilitas Anies unggul jauh dari Ketum Partai Gerindra tersebut. Gap suara dalam survei yang terekam hampir 10 persen.
Indikator membuat simulasi tertutup terhadap tiga nama calon presiden yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Tiga nama yang biasa keluar menjadi tiga besar Capres pilihan masyarakat versi sejumlah lembaga survei.
Hasilnya, Ganjar mendapatkan dukungan publik tertinggi dengan 33,9 persen, Anies 32,2 persen, dan Prabowo Subianto 23,9 persen.
"Memang terlihat Pak Prabowo masih sangat dominan saat awal 2022, tapi sejak memasuki tahun 2022 tren Prabowo turun, bahkan di survei terakhir disalip oleh Pak Anies Baswedan," kata Burhan dalam rilis surveinya secara virtual, Kamis (1/12).
Tumbangnya suara Prabowo atas Anies juga ditunjukkan dalam survei Charta Politika yang dirilis 29 November 2022. Charta menggelar survei periode 4-12 November 2022.
Dalam pertanyaan tertutup, Charta Politika meminta responden untuk memilih tiga tokoh idola sebagai Capres. Mereka adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Hasilnya, responden memilih Ganjar Pranowo dengan elektabilitas tertinggi yakni 37,4 persen. Disusul Anies Baswedan dengan 29,3 persen. Terakhir, nama Prabowo dengan tingkat keterpilihan 25,3 persen. Sisanya tidak tahu dan tidak menjawab.
Survei dilakukan menggunakan metode Multistage Random Sampling. Responden survei 1.220 orang. Margin of Error 2,83 persen.
Sementara dalam 10 nama Capres, di urutan pertama tidak bergeser yakni Ganjar Pranowo dengan 32,6 persen. Di urutan kedua, ada Anies 23,1 persen. Ketiga Prabowo 22,0 persen.
Berikutnya Ridwan Kamil dengan 5,6 persen. Kelima, AHY 3,5 persen. Sandiaga Uno 2 persen. Khofifah dan Puan Maharani mendapatkan angka yang sama 1,6 persen. Airlangga mendapatkan 1,5 persen. Terakhir, Erick Thohir 1,4 persen.
Burhanuddin mengungkapkan sejumlah alasan Anies bisa mengalahkan Prabowo versi Indikator. Pertama, di antara tiga nama dengan elektabilitas teratas itu, Prabowo memiliki tupoksi paling sedikit bersentuhan dengan publik. Berbeda dengan Anies dan Ganjar.
"Beliau (Prabowo) bukan kepala daerah, beliau seorang Menteri Pertahanan yang sangat fokus pada kinerjanya, kinerjanya juga sangat spesifik kan, lain dengan Anies atau Ganjar yang ruangnya lebih leluasa untuk tampil bersama publik," tuturnya.
Analisis lainnya, Prabowo sudah dipersepsikan oleh publik sebagai figur lama. Ketika tokoh baru seperti Anies muncul, maka suara Prabowo menurun.
"Karena basis Pak Prabowo dengan Anies mirip, maka sebagian pendukung Pak Prabowo mulai pindah terutama ke Anies Baswedan, terutama lagi setelah deklarasi, ini kan awalnya tidak sampai crossing suara Pak Anies ya menyalip Pak Prabowo, crossingnya setelah deklarasi," kata Burhanuddin.
Baca juga:
Survei Indikator: Ada 4 Basis Pemilih Erick Thohir sebagai Cawapres di 2024
Survei Terbaru Indikator: Elektabilitas Anies Menguat, Ganjar dan Prabowo Menurun
Survei Terbaru Indikator: Ganjar Teratas, Anies Kini Tinggalkan Jauh Prabowo
Ketum PAN Zulkifli Hasan: KIB Belajar Jangan Merasa Kecil Sebelum Tanding
Survei: Ganjar Pranowo Sebaiknya Maju Lewat Golkar dan PKB Bila Tak Diusung PDIP
Advertisement
Prabowo Bicara Kepemimpinan Bobby Nasution di Medan, Sinyal Dukungan Pilgub Sumut?
Sekitar 6 Jam yang laluUsai Temui Gibran, Prabowo Mampir ke Rumah Dinas Bobby Nasution
Sekitar 7 Jam yang laluGerindra: Ada Ide Parpol Pendukung Coblos Caleg Bentuk Koalisi
Sekitar 8 Jam yang laluUji Materi UU Pemilu, 8 Fraksi DPR Sebut Sistem Coblos Partai Kemunduran Demokrasi
Sekitar 9 Jam yang laluBeda dengan PDIP, Pemerintah Tetap Ingin Pemilu 2024 Coblos Caleg Ketimbang Partai
Sekitar 9 Jam yang laluPKS Masih Yakin Koalisi Perubahan Terwujud meski NasDem Mesra dengan PKB dan Gerindra
Sekitar 10 Jam yang laluGerindra: Pertemuan dengan NasDem akan Dilakukan Beberapa Kali
Sekitar 10 Jam yang laluPDIP soal Coblos Partai Ibarat Beli Kucing Dalam Karung: Apa Iya Parpol Ugal-ugalan
Sekitar 11 Jam yang laluRespons Nasdem Dengar Demokrat Dukung Anies Capres saat Bertemu PKB dan Gerindra
Sekitar 11 Jam yang laluJika Kalah Pilpres, Anies Bisa Maju Lagi Pilgub DKI 2024
Sekitar 12 Jam yang laluSBY Kumpulan Mantan Menteri Era KIB di Cirebon
Sekitar 12 Jam yang laluPKS Sebut AHY Bukan Deklarasi Usung Anies Capres, Tapi Ajak Bentuk Sekber
Sekitar 12 Jam yang laluKetua KPU: Kalah di Pilpres 2024, Capres Tak Dilarang Maju Lagi Pilkada November
Sekitar 12 Jam yang laluBripka HK Ditetapkan Menjadi Tersangka Kasus Selingkuhi Istri Hingga KDRT
Sekitar 2 Jam yang laluPolisi Bali Tertidur di Pinggir Jalan, Motor Raib Digondol Maling
Sekitar 6 Jam yang laluPengajuan Pelat RF, QH dan IR Dibuka Lagi Februari 2023, Tidak untuk Mobil Pribadi
Sekitar 14 Jam yang laluDetik-detik Polisi Bersenpi Laras Panjang Bekuk Preman Resahkan Sopir Truk di Jakbar
Sekitar 16 Jam yang laluBesok, Hendra Kurniawan Cs Dengar Tuntutan Jaksa Terkait Obstruction Of Justice
Sekitar 8 Jam yang laluSoal Isu 'Gerakan Bawah Tanah' Kasus Sambo, Mahfud: Tunggu Vonis
Sekitar 13 Jam yang laluVIDEO: Eliezer Minta Maaf ke Ayah, Karena Peristiwa Ini Harus Kehilangan Pekerjaan
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Emosi Eliezer ke Sambo "Bharada Pangkat Rendah, Saya Diperalat Jenderal"
Sekitar 17 Jam yang laluBesok, Hendra Kurniawan Cs Dengar Tuntutan Jaksa Terkait Obstruction Of Justice
Sekitar 8 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi Bebaskan Bharada E dari Jerat Hukum
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Eliezer Minta Maaf ke Ayah, Karena Peristiwa Ini Harus Kehilangan Pekerjaan
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Emosi Eliezer ke Sambo "Bharada Pangkat Rendah, Saya Diperalat Jenderal"
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Eliezer Minta Maaf ke Ayah, Karena Peristiwa Ini Harus Kehilangan Pekerjaan
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Emosi Eliezer ke Sambo "Bharada Pangkat Rendah, Saya Diperalat Jenderal"
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Judul Pleidoi Bharada E "Apa Harga Kejujuran Harus Dibayar 12 Tahun Penjara"
Sekitar 17 Jam yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Hari yang lalu5 Juta Dosis Vaksin IndoVac Sudah Disebar ke Masyarakat, 2 Juta Sudah Disuntikkan
Sekitar 2 Hari yang laluKronologis Perusakkan Bus Arema FC oleh Oknum Suporter: Dilempar Batako dan Dikejar Pakai Motor
Sekitar 5 Jam yang laluBRI Liga 1: Luis Milla Happy Bisa Reuni dengan Rezaldi Hehanussa di Persib
Sekitar 7 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen NegaraMoch N. Kurniawan
Dosen Ilmu Komunikasi Swiss German University
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami