Kinerja politisi dan parpol jauh dari harapan karena sibuk Pilkada
Merdeka.com - Dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS) RI terkait Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2016, turunnya poin IDI salah satunya dipengaruhi menurunnya poin dari aspek lembaga-lembaga demokrasi. Penurunan ini sebesar 4,82 poin atau dari 66,87 persen pada 2015 menjadi 62,05 pada 2016.
Lembaga demokrasi termasuk parpol dan DPR maupun DPRD. Penyebab menurunnya kinerja atau poin dalam parpol maupun lembaga legislatif ini, menurut Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri, Kemenko Polhukam, Andrie TU Sutarno ialah kegiatan Pilkada serentak di beberapa daerah di 2016.
"Kemungkinan kenapa kaderisasi dari parpol dan kinerja dari DPR tidak seperti yang diharapkan dan nilainya turun, kemungkinan karena ada kegiatan Pilkada. Mereka sibuk dengan mempersiapkan Pilkada serentak," jelasnya saat konferensi pers di Kantor BPS RI, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (14/9).
Persiapan menghadapi Pilkada serentak, menurutnya, menyita perhatian para politisi. Menjelang Pemilu 2019 nanti, para politisi juga harus diingatkan kembali akan hal ini sehingga tidak mengabaikan kewajibannya.
"2019 Ada lagi Pemilu. Tahun 2016 penilaiannya rendah karena mereka-mereka ini sibuk dengan persiapan-persiapan menghadapi Pilkada," jelasnya.
Pemilu legislatif 2019 juga dipastikan akan menyita waktu para politisi, termasuk 2018 mendatang akan ada beberapa daerah yang akan melaksanakan Pilkada serentak. "Kita harus ingatkan mereka kembali karena 2018 ada beberapa kabupaten/kota dan provinsi yang akan melaksanakan Pilkada serentak," jelas Andrie.
Selain itu, tahun depan suhu politik secara nasional akan mulai menghangat menjelang Pilpres 2019.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain
Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: Elektabilitas PDIP Ditempel Gerindra, PPP dan PSI Terhalang Ambang Batas Parlemen
Hasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaSurvei Pilpres Terbaru Indikator di Jatim: Prabowo-Gibran 56,2%, Ganjar-Mahfud 19,9%, Anies-Cak Imin 15,7%
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 56,2 persen di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaIni Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI
Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaSoal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaTak Perlu Deklarasi, Analis Sebut Arah Politik Jokowi ke PSI
Walaupun belum keluar dari PDIP, Jokowi dinilai sudah sangat erat dengan PSI.
Baca SelengkapnyaSurvei Pilpres Indikator: Prabowo-Gibran Menang Siapa pun Lawannya di Putaran Kedua
Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei simulasi pertarungan dua pasang calon presiden atau bila Pilpres 2024 berjalan ke putaran kedua.
Baca Selengkapnya