Ketum Partai Baru Amien Rais Diprediksi Sosok Berduit dan Punya Nama Besar
Amien Rais di kediaman Dufi. ©2018 Merdeka.com
Merdeka.com - Bermunculannya sebuah partai di negara demokrasi sebuah hal yang lumrah. Sebagaimana langkah politisi senior Amien Rais yang saat ini tengah mempersiapkan partai baru, usai meninggalkan Partai Amanah Nasional (PAN).
Rencana itu semakin tampak menyusul kabar yang beredar di media sosial melalui video, Amien Rais dikabarkan bakalan blak-blakan tentang partai barunya, pada 10 September besok.
"Bahwa sesungguhnya kita ini berada di ambang krisis, saya ingin menyampaikan berita yang mungkin banyak ditunggu," ujar Amien melalui sebuah video di akun Instagram @amienraisofficial.
Melihat hal itu, Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan bahwa langkah pembuatan partai baru oleh Amien Rais adalah hal yang wajar sebagai warga negara, terlebih usai didepaknya dari PAN.
"Hak setiap warga negara untuk bisa berkumpul dan berserikat, termasuk untuk mendirikan partai. Alasan lain, karena Amien juga didepak dari PAN, maka tak ada jalan lain, selain mendirikan partai sebagai alat politik," kata Ujang saat dihubungi merdeka.com, Rabu (9/9).
Dia menuturkan bahwa pendirian partai baru tersebut juga bakal menyangkut harga diri Amien dan para loyalis. Maka kemungkinan besar partai baru itu akan terbentuk.
Namun demikian, Ujang menilai bahwa partai baru tersebut pasti akan mengambil sosok figur yang besar dan kuat guna meraup dukungan masyarakat. Bila hal itu terjadi, barulah partai itu bisa mewarnai perpolitikan Indonesia.
Walaupun, sampai saat ini masih belum ada bocoran nama siapa yang bakal jadi ketua umum. Namun, ia memprediksi sosok ketua umum yang akan muncul paling tidak memiliki kriteria memiliki dana dan nama besar.
"Yang pasti, figur ketua umum partai baru Amien Rais ini, paling tidak memiliki kedua kriteria, yaitu penyandang dana dan penyandang nama. Artinya punya uang dan punya nama besar," jelasnya.
Belum Punya Daya Tawar Politik
Sementara itu pada kesempatan yang berbeda, Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati meyakini bila partai politik baru besutan Amien Rais tak akan berdampak besar dalam perpolitikan di Indonesia.
"Tidak, partai baru Pak Amien tidak akan berdampak besar karena Pak Amien belum punya daya tawar politik yang kuat di level elite dan publik untuk saat ini," kata Wasisto.
Terlebih, ia memandang bahwa teka-teki terkait siapa ketum yang akan memimpin partai baru Amien hanyalah upaya dalam marketing politik. Agar partai tersebut terlihat impresif atau berkesan di mata publik.
Apalagi, menurutnya bila secara kualitatif biaya pendirian partai tersebut sangatlah tergantung dengan saluran modal, program dan ideologi yang menarik. Termasuk, ketokohan elite partai serta kekuatan promosi partai lewat media hingga jaringan akar rumput.
Besok Siap Dikenalkan ke Publik
Sebelumnya, Loyalis Amien Rais, Agung Mozin menuturkan lusa bukan acara untuk deklarasi partai baru. Amien Rais akan menyampaikan informasi penting mengenai pembentukan partai baru secara resmi kepada publik.
"Pak Amien akan menyampaikan platform partai. Dia akan menyampaikan kepada publik," katanya ketika dihubungi, Selasa (8/9).
Dia mengatakan, pengumuman lusa nanti belum akan disebut apa nama partai dan pengurus dari partai baru ini.
Agung mengungkapkan, pengurus dan nama partai akan disampaikan ketika deklarasi. Soal nama, Agung menyebut belum pasti akan menggunakan PAN reformasi.
"Saya kira ini juga masih dalam tahap penjajakan. Ada nama lain yang pasti masih ada penjajakan mengenai nama ini," ujarnya.
Soal kandidat ketua umum hingga sekretaris jenderal, Agung menyebut sudah ada beberapa nama. Namun, Agung masih merahasiakannya. Dia pastikan, calon ketua umum itu adalah tokoh yang sudah dikenal publik.
"Ketua ada beberapa yang diusulkan. Tapi memang maaf, kita belum bisa sebutkan nama. Tapi nama ketua umum itu beken lah beken dalam arti tidak punya catatan masa lalu yang buruk," terangnya.
Partai baru ini dipastikan paling cepat dideklarasikan pada akhir tahun. "Tetap paling cepat Desember. Tapi bisa lebih cepat seperti sekarang ini," tutup Agung.
[eko]
Baca Selanjutnya: Belum Punya Daya Tawar Politik...
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami