Ketua MK Cerita Istrinya Sempat Khawatir Tak Direstui Jokowi Karena UU Ciptaker
Merdeka.com - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman bercerita jika istrinya Idayati yang merupakan ddik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat merasa khawatir atas putusan MK terhadap Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
Sambil menirukan ucapan sang istri, Anwar menjelaskan rasa khawatir itu berkaitan putusan inkonstitusional bersyarat dari MK kala itu, akan berdampak restu dari Jokowi atas hubungan mereka. Saat itu, Anwar dan Idayati belum resmi menikah.
"Waktu putusan Ciptaker, khawatir dia (Idayati). Gimana mas kalau masnya (kakak Jokowi) enggak setuju?," kata Anwar sembari tirukan ucapan Idayati, dikutip dari kanal YouTube Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (3/6).
"Lho kenapa?, ya karena itu, putusan UU Ciptaker. Dia (Idayati) khawatir juga kalau berimbas kepada hubungan saya dengan beliau," sambungnya.
Anwar mengaku, setelah MK membuat keputusan atas UU Cipatker, Idayati yang kini telah menjadi istrinya, sempat merasa khawatir akan berdampak pada hubungan mereka.Namun Anwar bisa meyakini, Jokowi adalah sosok kepala negara yang taat pada konstitusi. Termasuk menaati apapun hasil putusan MK.
Apalagi, menurut Anwar, dalam beberapa kesempatan pun Jokowi kerap menegaskan bahwa akan tunduk pada konstitusi. Karena keputusan MK diputus berdasarkan fakta-fakta yang ada, dan hal itu tak selalu sesuai dengan pilihan pemerintah.
"Prinsip Pak Jokowi selaku Presiden waktu laporan tahunan, pak Sekjen masih ingat. Apa kata beliau (Jokowi)? Tidak selamanya putusan MK itu sama dengan pendapat pemerintah," tuturnya.
Terlebih, Anwar menegaskan, jika putusan MK bersifat final dan mengikat. Artinya, siapapun harus tunduk pada putusan MK, termasuk seorang kepala negara dan pemerintah
"Putusan MK itu final and binding. Tidak bisa siapapun, mau presiden, apalagi menteri, gubernur dan wali kota, harus tunduk pada putusan MK. Beliau (Jokowi) sendiri menyadari, dan beliau mengatakan 'saya hanya tunduk pada konstitusi dan kehendak rakyat'. Itu saya masih ingat," bebernya.
Perlu diketahui, Anwar Usman telah mempersunting adik kandung Jokowi, Idayati di Graha Saba Buana, Solo, Kamis (26/5). Pernikahan itu menjadi sorotan dan dikritik banyak pihak karena dinilai berpotensi memunculkan konflik kepentingan.
Takut pada Allah
Meski demikian, Anwar pada beberapa kesempatan telah membantah jika pernikahannya dengan adik kandung Presiden Joko Widodo, Idayati sarat politik. Banyak yang menuding pernikahan tersebut hanya trik untuk melanggengkan atau memperpanjang masa jabatan Presiden.
Anwar pun kemudian mengingatkan akan 3 hal yang membuat dirinya harus tunduk dan taat, kemudian memutuskan untuk menikah dengan Idayati.
"Ingat 3 hal ya. Kematian, rezeki, jodoh, hak Allah. Kalau kita mengingkari itu, naudzubillahi mindzalik. Berarti kita mengingkari Allah. Mau melawan Allah? Saya nggak berani juga. Kalau Allah sudah menentukan saya dengan putri Solo mbak Ida, saya mau bilang apa? Nggak berani saya," katanya.
"Kalau Allah sudah mengatakan A, mau melawan itu kan dosa, saya yang dosa. Saya nggak berani melawan Allah. Kita dikenalkan oleh Allah," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaSatu Kata dari Cak Imin Soal Etika: MKMK
MKMK memutuskan Anwar Usman menyalahi etik dan dipecat sebagai ketua Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaJokowi: Jangan Teriak-Teriak Curang, Kalau Ada Bukti Langsung Bawa ke Bawaslu dan MK
Jokowi berujar, jika betul ada kecurangan maka bisa melaporkan ke Bawaslu atau nantinya bisa menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKetika Anwar Usman Dua Kali Terbukti Melanggar Kode Etik Hakim Konstitusi
MKMK memutuskan Anwar Usman melanggar kode etik untuk kedua kalinya.
Baca SelengkapnyaKritik Jokowi, Ketua BEM KM UGM Pastikan Tidak Ada Muatan Politik Praktis
BEM KM UGM telah membuat kajian setebal 300 halaman yang berisikan isu-isu komprehensif.
Baca SelengkapnyaIstana Buka Suara Soal 4 Menteri Jokowi Dipanggil MK Bersaksi Soal Sengketa Pilpres
Sebagai informasi, empat menteri tersebut akan dipanggil MK pada hari Jumat 5 April 2024.
Baca SelengkapnyaMK Tegaskan Anwar Usman Dilarang Ikut Sidang Sengketa Pilpres dan PSI
Hakim Konstitusi Arsul Sani juga tidak ikut PHPU Pileg untuk PPP.
Baca SelengkapnyaTak Bahas Hak Angket, Istana Minta Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Tak Dispekulasikan ke Mana-Mana
Ari menyebut pertemuan tersebut juga merupakan permintaan dari para menteri PKB.
Baca Selengkapnya