Kerjasama KPU dan IFES soal Sipol bermotif politik
Merdeka.com - Kerjasama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan LSM Internasional Foundation for Election System (IFES) terkait penerapan Sipol dinilai bermuatan politis. Menurut anggota Komisi II DPR, Arief Wibowo, penerapan sistem itu hanya untuk kepentingan segelintir orang di Pemilu 2014.
"Kerjasama dengan IFES ini bermotif politik kuat, nanti akan berkaitan pada kepemimpinan baru pada pemilu mendatang yang diharapkan bisa kerja sama dengan baik dengan asing," ujar Arief Wibowo di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (19/10).
Politikus PDIP ini menambahkan, KPU tak seharusnya menggandeng LSM asing dalam hal ini. Menurutnya, kalau Pemilu sudah diintervensi asing, bagaimana dengan kinerja pejabat-pejabat di dalamnya.
"Ini sudah jelas, para elit politik saja yang tidak mau buka," kata dia.
Arif mengatakan, saat menyusun Undang-undang Pemilu telah dihapus penghitungan suara menggunakan IT. "Maka dari itu, IT itu akhirnya kita hapus. Sepanjang jika disalah tafsirkan dan takut dijadikan dasar hukum terhadap IT yang berkembang di Indonesia untuk curangi Pemilu," jelasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Penjelasan KPU soal Kenaikan Suara PSI di Sirekap
Data perolehan suara partai politik di Sirekap dapat diverifikasi langsung oleh setiap pengaksesnya.
Baca SelengkapnyaKPU Bakal Umumkan Pemenang Pilpres Hingga Pemilu Legislatif Hari Ini
Sebelum menetapkan hasil rekapitulasi suara, KPU terlebih dahulu merekap suara untuk dua provinsi tersisa
Baca SelengkapnyaPP Jatim Temukan Dugaan Penggelembungan Suara Calon Anggota DPD pada Sirekap KPU
Dugaan terjadinya penggelembungan suara pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) ditemukan ormas Pemuda Pancasila (PP).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengejutkan, Ini Perolehan Suara PSI dan PPP di Pemilu 2024
KPU mengumumkan hasil rekapitulasi perolehan suara partai politik Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaDewas KPK Tak Permasalahkan Firli Tidak Hadir saat Sidang Putusan Etik
Firli terjerat tiga dugaan pelanggaran etik. Pertama yakni terkait komunikasi dan pertemuan dengan SYL.
Baca SelengkapnyaHasto PDIP Mengaku Masih Temukan Perubahan Suara Meski KPU sudah Umumkan Hasil Pemilu 2024
Hasto kemudian juga menyoroti beberapa problematika yang hulunya pada saat pencoblosan 14 Februari lalu pada sistem Sirekap KPU.
Baca SelengkapnyaKetua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan
Pemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca SelengkapnyaPKS Minta Publikasi Sirekap Dihentikan, Ini Alasannya
KPU diminta tidak mempublikasikan hasil yang justru berbeda karena banyaknya temuan kesalahan.
Baca SelengkapnyaUsai KPU Umumkan Pemenang Pilpres dan Pileg, Surya Paloh Bakal Temui Parpol di Luar Koalisi Perubahan
Surya Paloh menilai pentingnya menjaga komunikasi dengan partai politik lain setelah pemilu.
Baca Selengkapnya