Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kericuhan di Kongres PAN Dinilai Upaya Cari Waktu Untuk Lobi Dukungan

Kericuhan di Kongres PAN Dinilai Upaya Cari Waktu Untuk Lobi Dukungan Kongres PAN. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Hari pertama Kongres V PAN sempat diwarnai kericuhan. Kericuhan dipicu karena batas waktu pendaftaran peserta Kongres PAN yang telah habis tapi masih ada yang bisa mendaftar sampai dugaan panitia menyalahi aturan.

Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Farazandy Fidinansyah mengatakan para voters atau daftar pemilih yang berhak untuk mengikuti kongres sudah ada sejak beberapa waktu yang lalu.

"Semuanya sudah sesuai SOP. Daftar pemilih sudah ada sejak beberapa waktu yang lalu. Jadi kalau ada yang rusuh, berarti memang mau merusuh," ujar Farazandy saat dikonfirmasi, Selasa (11/2).

Dia menilai ada oknum yang tak ingin demokrasi di partainya berjalan. Para oknum itu sengaja berbuat rusuh di Kongres PAN. Sebab, menurutnya, kongres telah digelar sesuai dengan mekanisme partai.

"Ada sekelompok orang di PAN tidak ingin demokrasi berjalan. Cara lama ini. Jangan karena tidak pandai menari, lantai yang disalahkan," kata Farazandy.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno ricuh PAN tidak terlepas dari dinamika kongres yang semakin memanas.

"Kerusuhan itu biasanya sangat terkait dinamika dukungan di kongres yang semakin memanas. Mulai terlihat jelas siapa yang kemungkinan besar menang dan kalah," ujar Adi.

Dia menduga ricuh di Kongres PAN itu biasanya dimunculkan salah satu calon ketum yang dalam kondisi kekurangan dukungan. Sehingga, keributan dibuat demi mencari waktu tambahan untuk lobi-lobi.

"Kongres dibikin chaos biar ada waktu lobi-lobi dukungan," katanya.

Zulhas Sesalkan Ada Kericuhan

Suasana Kongres sebelumnya memanas hingga terjadi keributan antar peserta. Calon Ketua Umum (Caketum) PAN Petahana Zulkifli Hasan menyesalkan terjadinya keributan tadi siang di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Selatan yang merupakan areal Kongres PAN. Apalagi sampai pengambilan paksa sejumlah alat elektronik berupa komputer untuk pendataan peserta kongres.

Zulhas menyebut nama Asri Anas sebagai pihak yang memimpin keributan. Asri Anas merupakan Koordinator tim konsolidasi lapangan pemenangan Mulfachri Harahap. Saat kericuhan terjadi, massa sempat meneriakkan nama Mulfachri Harahap usai diredam oleh polisi.

"Nanti diselesaikan oleh steering committee, ngamuk-ngamuk yang dipimpin oleh saudara Asri Anas, kemudian komputernya lima, itu diambil. Teman-teman OC (Organizing Comitte) kan nggak bisa kerja, karena komputernya di situ," tutur pria yang akrab disapa Zulhas di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2).

Menurut Zulhas, dari awal registrasi berjalan dengan lancar. Namun untuk wilayah Maluku bermasalah lantaran memang ada sengketa antar Ketua DPW.

"Tadi teman-teman registrasi sudah berjalan lancar ya, NTT lancar, Jawa Timur lancar, memang Maluku dan Maluku Utara itu ada masalah karena ada Plt-Plt nya. Oleh karena itu akan diselesaikan oleh steering committee. Jadi memang nggak bisa diberi karena ada masalah," jelas dia.

Pada akhirnya, panitia menjadi kesulitan mendata dan mencoba melakukan registrasi peserta secara manual.

"Jadi yang salah siapa? Ya yang merebut itu. Jelas sekali itu. Memang Maluku Utara sekali lagi ada sengketa yang nanti akan diselesaikan oleh SC," kata Zulhas.

Bantahan Kubu Mulfachri

Pendukung Mulfachri Abdul Munir Sara membantah tudingan tersebut. Pihaknya hanya ingin mengingatkan agar pihak panitia kongres tidak bertindak diskriminatif.

"Itu bukan ricuh, hanya dorong-dorongan biasa. Kami hanya mempertegas karena panitia diskriminatif," kata Munir, dalam keterangannya, Selasa (11/2).

Munir menjelaskan kubu Mulfachri ingin meminta panitia menjalankan peraturan dan mekanisme kongres yang sudah ditetapkan steering commite (SC). Yaitu, pendaftaran atau registrasi peserta kongres dilakukan di lokasi, yaitu di Hotel Claro, Kendari. Dan pendaftaran itu harus dilakukan masing-masing peserta, bukan kolektif.

Dia menyebut, pendukung calon petahana Zulkifli Hasan mendaftar di Kota Makassar tempat mereka transit dan konsolidasi, bukan di lokasi kongres, yakni di Hotel Claro, Kendari. Bahkan, kata Munir, pendukung Zulkifli juga registrasi secara bersamaan.

"Semua mekanisme yang diputuskan SC itu dilanggar panitia dan Zulhas. Masing-masing mereka sudah mengantongi ID peserta. Sementara voters di luar pendukung Zulhas, harus mengantre berjam-jam," tuturnya.

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965

Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965

Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.

Baca Selengkapnya
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat

Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat

Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Awal Mula Pendukung 01 dan 03 Nobar Debat Capres: Kesamaan Tujuan Antisipasi Ancaman Demokrasi

Awal Mula Pendukung 01 dan 03 Nobar Debat Capres: Kesamaan Tujuan Antisipasi Ancaman Demokrasi

Pendukung paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang tergabung dalam Progresif nonton bareng debat Capres dengan pendukung paslon 01 Anies-Cak Imin.

Baca Selengkapnya
Hormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu

Hormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu

Bapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Jelang Debat Capres Tema Pertahanan dan Keamanan, Anies Kerap Diskusi dengan Purnawirawan TNI

Jelang Debat Capres Tema Pertahanan dan Keamanan, Anies Kerap Diskusi dengan Purnawirawan TNI

Anies akan menyelaraskan tema debat sesuai dengan pengalaman yang ia peroleh selama menjabat gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Aktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya

Aktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya

Korban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.

Baca Selengkapnya