Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepala daerah dipilih DPRD, transaksi politik makin subur

Kepala daerah dipilih DPRD, transaksi politik makin subur Ilustrasi Korupsi. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Banyak pertimbangan mendasar mengapa mekanisme pemilihan kepala daerah harus dipilih langsung oleh rakyat seperti yang telah berjalan sekarang ini. Anggota Panja RUU Pilkada Abdul Malik Haramain mengatakan, proses pelibatan rakyat secara langsung dalam menentukan pemimpinnya merupakan bagian inti berjalannya suatu demokrasi.

"Pertimbangan menyelamatkan demokrasi paling pokok itu, dan demokrasi yang kita bangun sejak 1998 itu luar biasa, sampai berdarah-darah," kata Malik saat dihubungi, Jakarta, Rabu (10/9).

Menurut dia, pemilihan kepala daerah lewat DPRD itu adalah kepentingan pragmatis untuk menguasai gubernur dan kabupaten. "Tak logis itu," tegasnya.

Hal yang paling utama dalam demokrasi adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Jika pemilihan kepala daerah melalui DPRD, maka kedaulatan rakyat secara langsung ataupun tidak langsung dirampas dan dikebiri.

Malik menambahkan, memang harus diakui pemilihan kepala daerah yang saat ini berjalan masih jauh dari harapan. Kendati demikian, bukan berarti hak politik rakyat dikembalikan ke DPRD.

"Pilkada langsung memang masih ada transaksi politik, apa ada jaminan via DPRD tidak ada transaksi politik? Justru tambah menyuburkan, sama-sama tak ada jaminan," jelasnya.

Oleh karena itu, Malik menyarankan agar ada pembatasan dana kampanye bagi calon kepala daerah agar tidak menghabiskan biaya politik yang tinggi. Pembatasan biaya tersebut dapat ditentukan dengan melihat banyak sedikitnya jumlah penduduk di suatu daerah.

"Mungkin dibatasi Rp 1 miliar. Uang itu dilaporkan kepada akuntan publik yang ditunjuk KPU kemudian Bawaslu mengawasi, kalau ada yang lebih bisa ditindak," katanya.

Untuk penghematan biaya penyelenggaraan pilkada, tambah dia, bisa dilakukan dengan pilkada serentak. Selanjutnya untuk kampanye, calon kepala daerah tidak harus menggelar kampanye sendiri. Melainkan KPU sebagai penyelenggara pemilu mengundang masyarakat dan membuat konsep kampanye.

"Nanti tinggal calon kepala daerah tinggal berdebat. Kalau pilkada dipilih DPRD pasti yang milih elit, bukan rakyat. Maka pertanggungjawaban moral pasti kepada elit-elit segelintir. Kalau dipilih DPRD pasti tertutup dan akses publik pasti tertutup," terangnya.

Kemudian adanya konflik sosial karena disebabkan pilkada langsung, ia menganggapnya tidak mendasar.

"Memang ada kerusuhan sosial, kalau kita hitung enggak sampai 10 persen. Bisa kita sebut dengan jari, rusuh itu karena tak legowo mereka yang kalah, kemudian KPU tidak profesional," tandasnya.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu

Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu

Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.

Baca Selengkapnya
DPRD DKI Gelar Paripurna PAW 3 Legislator pada Senin Pekan Depan

DPRD DKI Gelar Paripurna PAW 3 Legislator pada Senin Pekan Depan

Khoirudin berharap, tiga calon anggota DPRD tersebut dapat menjadi semangat baru dalam memperjuangkan dan mengedepankan kepentingan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Buka Rapat Paripurna, DPR Singgung Etika Politik Siap Menang dan Kalah

Buka Rapat Paripurna, DPR Singgung Etika Politik Siap Menang dan Kalah

DPR berharap agar menciptakan pemilu yang baik adalah tugas bagi para kontestan dan juga penyelenggara pemilu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
JK Ungkap Penyebab Pemilu 2024 Diwarnai Protes

JK Ungkap Penyebab Pemilu 2024 Diwarnai Protes

Demokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.

Baca Selengkapnya
Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu

Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu

Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu

Baca Selengkapnya
Saat Lawannya Sibuk Curi Hati Rakyat, Caleg DPRD Blitar Ini Malah Bikin Warga Ngamuk

Saat Lawannya Sibuk Curi Hati Rakyat, Caleg DPRD Blitar Ini Malah Bikin Warga Ngamuk

MU kepergok bersama seorang wanita di sebuah rumah

Baca Selengkapnya
Caleg DPR RI Partai Demokrat Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Politik Uang

Caleg DPR RI Partai Demokrat Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Politik Uang

Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Partai Demokrat Syarifuddin Dg Punna ditetapkan sebagai tersangka kasus politik uang.

Baca Selengkapnya
Deretan Jagoan PDIP yang Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Deretan Jagoan PDIP yang Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Sejumlah politikus PDIP berpotensi gagal menjadi anggota DPR pada Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
PKS DKI Usung Sohibul Iman, Eks Wakil Ketua DPRD hingga Mardani Ali Sera untuk Pilkada DKI

PKS DKI Usung Sohibul Iman, Eks Wakil Ketua DPRD hingga Mardani Ali Sera untuk Pilkada DKI

Tetapi, keputusan akhir tetap ada di DPP karena diyakini tidak akan sembarangan menentukan dukungan untuk calon gubernur maupun wakil gubernur yang diusungnya

Baca Selengkapnya