Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Keluar dari Demokrat, IAS Langsung Tancap Gas Sosialisasikan Airlangga Capres

Keluar dari Demokrat, IAS Langsung Tancap Gas Sosialisasikan Airlangga Capres Airlangga Hartarto. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Ilham Arief Sirajuddin (IAS) memutuskan untuk bergabung dengan Partai Golkar. Dia kecewa dengan hasil Musda Demokrat Sulsel. Meskipun menang suara, namun tak dipilih sebagai ketua DPD Demokrat Sulsel.

Setelah berbaju Golkar, IAS mengaku siap memenangkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden dari partai beringin.

"Saya kebetulan adalah kader yang banyak turun ke daerah bertemu kerabat dan kader Golkar ke depan. Misi utama dari itu termasuk menyosialisasikan Bapak Airlangga Hartarto sebagai capres Golkar. Saya juga punya banyak kanal media sosial yang bisa saya gunakan untuk kepentingan itu," kata IAS saat dihubungi wartawan, Rabu (1/6).

IAS menuturkan, sebagai orang baru di Golkar, ia mendukung penuh pencalonan Airlangga sebagai capres. Dia yakin keputusan tersebut sangat konstitusional di internal partai. Karena sudah melalui keputusan munas dan rapimnas.

"Itu lembaga keputusan tertinggi di internal. Jadi sebagai kader, kami taat dan akan menjalankan keputusan tersebut," ujarnya.

Cawapres dari Timur

Terkait dengan siapa sosok cawapres yang cocok dengan Airlangga, IAS mengatakan, seperti penentuan capres Golkar yang melalui mekanisme, penentuan cawapres yang akan diusung Golkar juga tentu ada.

Dia melihat masih ada waktu yang cukup bagi Golkar untuk mengkaji dan menganalisis calon wapres terbaik.

"Ada beberapa figur yang cukup kuat. Jika dianggap pas, Airlangga Hartarto perlu melirik kader dari Timur," tuturnya.

Ilham Arief Sirajuddin (IAS), resmi bergabung dengan Partai Golkar. Ia meninggalkan partai lamanya, Partai Demokrat, karena merasa tidak dihargai.

Pengukuhan IAS sebagai kader partai berlambang pohon beringin dilakukan langsung oleh Wakil Ketua DPP Golkar Nurdin Halid. Pengukuhan IAS menjadi kader Golkar dirangkaikan dengan halal bihalal yang digelar kader Golkar dan relawan Airlangga Hartarto, di Hotel Four Points by Sheraton, pada Minggu malam 29 Mei 2022.

Kata Demokrat

Deputi Bappilu DPP Demokrat Kamhar Lakumani berkomentar soal perpindahan IAS ke rumah lamanya, partai Golkar. Ia menghargai pilihan IAS, meskipun terkejut memilih keluar dari Demokrat.

"Merespon berpindah partainya Pak IAS dari Partai Demokrat ke Partai Golkar tentunya kami hormati. Meskipun kami terkejut dan menyayangkan namun ini adalah konsekuensi logis dari dinamika politik pasca Musda," kata Kamhar, Selasa (31/5).

Kata dia, Demokrat berharap semua kader yang menjadi kontestan Musda bisa menerima tahapan hasil yang telah ditetapkan DPP Partai Demokrat sebagai satu kesatuan sebagaimana diatur pada AD/ART dan Peraturan Organisasi tentang Musda dan Muscab. Namun jika IAS punya pertimbangan lain dalam merespon ini, Demokrat menghormati.

Dia mengungkapkan, tak semua keputusan bisa diterima semua pihak dengan lapang dada. Hal Itu lazim terjadi pada semua organisasi, apalagi di partai politik. Namun, ia memastikan apa yang telah menjadi keputusan DPP Partai Demokrat telah melalui pertimbangan matang dan mendalam.

"Partai Demokrat sebenarnya telah mempersiapkan Pak IAS sebagai Calon Kepala Daerah di Sulawesi Selatan pada Pilkada mendatang, namun tentunya apa yang telah menjadi keputusan Pak IAS kita hormati," ucapnya.

Terlepas dari itu, Demokrat mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kiprah dan kontribusi nyata IAS. Atas perjuangannya, untuk pencapaian pada Partai Demokrat di Sulawesi Selatan selama ini.

"Kami juga mendoakan semoga beliau sukses ditempatnya yang baru," tutup Kamhar.

Kata Golkar

Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, bahwa ia sudah mengenal IAS sejak lama. IAS merupakan kader Golkar asli, meski kala itu ia sempat hengkang karena dinamika politik yang terjadi.

"Saya udah mengenal IAS sejak lama. Karena Pak IAS itu kan memang kader Golkar asli. Pernah jadi ketua DPD Golkar Sulsel. Cuma karena dinamika politik saat itu berbeda. Perkembangannya tidak sesuai dengan apa yang menjadi prinsipnya pak IAS. Kemudian beliau pindah," ungkapnya.

Soal permasalahan IAS dengan Demokrat, Doli enggan masuk lebih dalam. Dia hanya mengapresiasi IAS kini kembali ke beringin dan bisa menambah kekuatan partainya.

"Saya nggak tahu apa yang terjadi berikutnya di tempat yang lain. Tapi bagi kami siapapun, apalagi dia pernah jadi kader Golkar, ingin kembali dan memperkuat Golkar ya kami menerima dengan terbuka. Dan itu bagus saja untuk menambah kekuatan konsolidasi kami," tuturnya.

Doli berharap, loyalis AIS dan siapapun itu bisa ikut bergabung ke Golkar. Partai beringin senang bila konsolidasi semakin kuat.

"Kita berharap itu tadi, sebanyak mungkin siapa saja apalagi dia memang dulu pernah jadi kader Golkar ingin kembali membangun kemudian melakukan konsolidasi Golkar, kami senang," tandas Doli.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Begini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta
Begini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta

Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Luhut di Depan Airlangga  dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!
Luhut di Depan Airlangga dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!

Luhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Istri Gus Dur Temui JK, Hasto: Kalau Demokrasi Normal Tidak Mungkin Turun Gunung
Istri Gus Dur Temui JK, Hasto: Kalau Demokrasi Normal Tidak Mungkin Turun Gunung

Menurut Hasto, pertemuan antara tokoh-tokoh tersebut memperlihatkan situasi demokrasi yang sedang tidak baik-baik saja.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Temui Buruh, Cak Imin Janji Tidak Ada Undang-Undang Simsalabim Jika Menang Pilpres 2024
Temui Buruh, Cak Imin Janji Tidak Ada Undang-Undang Simsalabim Jika Menang Pilpres 2024

Kebijakan diputuskan sesuai dengan aspirasi publik.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Harap Koalisi Perubahan Tetap Solid di Pilkada DKI Jakarta, PKB Masih Godok Nama untuk Pilkada Jatim
Cak Imin Harap Koalisi Perubahan Tetap Solid di Pilkada DKI Jakarta, PKB Masih Godok Nama untuk Pilkada Jatim

Cak Imin mengaku hingga saat ini belum mengetahui sosok yang mendaftar untuk Pilkada DKI Jakarta ke partai politik Koalisi Perubahan yaitu PKB, PKS atau NasDem.

Baca Selengkapnya
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet

Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.

Baca Selengkapnya
AHY Minta Kader Demokrat Sumut: Kita Punya Kans Besar Kembali ke Pemerintahan
AHY Minta Kader Demokrat Sumut: Kita Punya Kans Besar Kembali ke Pemerintahan

AHY mengingatkan agar kader bekerja tidak tanggung-tanggung.

Baca Selengkapnya
Suara Lantang Hakim MK Saldi Isra, Kritis dari Gugatan Batas Usia Cawapres Hingga Sengketa Pilpres
Suara Lantang Hakim MK Saldi Isra, Kritis dari Gugatan Batas Usia Cawapres Hingga Sengketa Pilpres

Berikut suara lantang hakim MK Saldi Isra atas gugatan batas usia Cawapres hingga sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya
Resmi Dukung Anies-Cak Imin, Ini Pesan Jusuf Kalla untuk Peserta Pilpres 2024
Resmi Dukung Anies-Cak Imin, Ini Pesan Jusuf Kalla untuk Peserta Pilpres 2024

JK menegaskan sikap politiknya mendukung pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya