Kata Gerindra soal Puisi Butet Singgung Presiden Penculik
Merdeka.com - Budayawan Butet Kartaredjasa membawakan puisi yang menyindir calon presiden hobi menculik. Puisi itu dibacakan ketika Puncak Peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (24/6).
Menanggapi itu, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria tidak mempermasalahkan sindiran tersebut. Sebab Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengajarkan supaya segala sindiran dan fitnah untuk dibalas dengan kebaikan.
"Seperti yang disampaikan oleh Bapak Prabowo siapapun yang menyindir termasuk yang membully, menjelekkan, memfitnah, pak Prabowo mengajak kami semua kader untuk membalas dengan kebaikan," katanya di Gelanggang Remaja Jakarta Utara, Minggu (25/6).
-
Kenapa Prabowo tak masalah dengan nyinyiran tentang program Jokowi? Prabowo tak masalah dengan nyinyiran itu. Karena, ia mengaku sebagai tim Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Kenapa TKN Prabowo-Gibran meminta relawan untuk tidak menyerang pribadi Capres Cawapres lainnya? Menurut dia, kandidat yang maju dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang merupakan putra putra terbaik bangsa yang dipilih partai politik, dan ditawarkan kepada rakyat agar dipilih sebagai pemimpin bangsa Indonesia lima tahun mendatang. Oleh karenanya, cara-cara berpolitik dengan menyerang pribadi calon dinilai Sangap tidak sesuai adab ketimuran.
-
Siapa yang memberikan nasihat kepada Prabowo? Ketua Dewan Pembina Pondok Pesantren Cipasung, KH Koko Komarudin Ruhiat salah satu di antaranya yang memberikan nasihat kepada Prabowo.
-
Mengapa Riza Patria sebut Prabowo-Sandi? Riza juga meminta para caleg memetakan kekuatan untuk disinergikan. Di sinilah mantan Wakil Gubernur DKI itu menyebut nama Prabowo-Sandi. 'Sayap-sayap caleg-caleg kita juga terpenting petakan dan kita sinergikan, karena kerja-kerja caleg ini lebih terukur, dirasakan keberadaannya di masyarakat untuk memenangkan Prabowo-Sandi, maksud saya Prabowo-Gibran,' tuturnya.
-
Kenapa Ganjar tidak heran dengan pernyataan Prabowo? Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku tak heran dengan pernyataan tersebut. Sebab, menurut dia, banyak pihak yang mengklaim saat masa kampanye.
Maka itu, dia tidak masalah mendengar segala sindiran yang ditujukan kepada Gerindra maupun Prabowo.
"Jadi apapun yang mereka sampaikan menjelek-jelekkan, menghina, menghujat, memfitnah dll pak Prabowo dan kami semua jajaran kader simpatisan relawan akan membalas itu semua dengan kebaikan," tegas ketua DPD Gerindra DKI Jakarta ini.
Sebelumnya, Budayawan Butet Kartaredjasa membacakan puisi di acara puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Butet menyindir ada kelompok yang hanya menginginkan 'perubahan'.
"Di sini semangat meneruskan, di sana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan," ucap Butet di GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (24/6).
Butet kemudian bicara soal banjir yang disebut sebagai 'air yang parkir'. "Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang parkir. Ya begitulah kalau otaknya pandir," tuturnya.
Selain itu, Butet menyebut ada orang yang dibidik KPK tapi berkoar-koar mau dijegal.
"Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lah kok koar-koar mau dijegal," ungkapnya.
Butet lalu menyindir sosok capres yang hobinya 'menculik'. Sementara, capres Jagoan Presiden Joko Widodo (Jokowi) identik dengan sosok berambut putih.
"Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih jika kelak ada presiden hobinya kok menculik," ucapnya.
Pada narasi terakhir, Butet menyindir pemimpin yang bermodal transaksi semata. Dia menyatakan, pemimpin itu bukan negarawan.
"Cucu komodo mengkeret jadi kadal, tak lezat digulai biarpun pakai santan. Kalau pemimpin modalnya cuman transaksional, dijamin bukan tauladan kelas negarawan," pungkasnya. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo bercerita semasa menjadi prajurit dulu yang terlihat galak. Dia berkata, bahwa tentara menjadi lucu bila terlalu banyak senyum.
Baca SelengkapnyaKarena pada akhirnya, semua adalah satu bangsa untuk membela Indonesia.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak ambil pusing memikirkan isu tersebut. Sebab, hal tersebut merupakan isu lama yang hanya diproduksi ulang.
Baca SelengkapnyaButet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak angkat bicara soal ucapkan capres Prabowo 'ndasmu etik' dalam sambutan di Rakornas Partai Gerindra
Baca SelengkapnyaPrabowo menyayangkan Rocky Gerung yang seorang akademisi berkata kasar tersebut.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, Gerindra partai pendekar. Tidak mau memainkan narasi kebencian dan politik pecah belah.
Baca SelengkapnyaCara Prabowo menghadapi serangan tersebut mendatangkan sisi positif.
Baca SelengkapnyaPrabowo sempat menyapa para sejumlah caleg dari Tangerang Raya dan menyebut dirinya sebagai Jawara.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman pun mengeluarkan tiga pantun untuk PDIP
Baca SelengkapnyaPrabowo meminta jika ada pihak yang berupaya memfitnah dan menjelekkan dibalas dengan doa.
Baca SelengkapnyaAhmad Muzani meminta seluruh kader tidak perlu marah-marah ketika ada berita fitnah yang menjelek-jelekkan Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya