Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kata Dedi Mulyadi soal lawan terberatnya di Pilgub Jabar

Kata Dedi Mulyadi soal lawan terberatnya di Pilgub Jabar Wawancara Khusus Dedi Mulyadi. ©2018 Merdeka.com/Didi Syafirdi

Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut empat Dedi Mulyadi mengaku memiliki lawan terberat di Pilgub Jawa Barat. Lawan tersebut tidak berasal dari pasangan calon lain dalam perhelatan demokrasi lima tahunan itu. Pria yang lekat dengan iket Sunda jenis makutawangsa itu mengatakan lawan terberatnya adalah dirinya sendiri.

"Lawan terberat kita bukan pasangan nomor satu, dua atau tiga di Pilgub Jabar. Lawan terberat saya adalah diri kita sendiri. Artinya, visi dan program kita akan diuji oleh masyarakat sebelum diterima. Kemudian, ikhtiar dan kerja keras kita juga diuji," kata Dedi kepada awak media di Purwakarta, Jum'at (9/3).

Menurut Dedi, latar belakang dirinya yang tumbuh dari lingkungan pedesaan dan keadaan ekonomi pas-pasan merupakan modal utama. Faktor tersebut menjadikan dia peka terhadap kondisi umum masyarakat kecil yang membutuhkan perhatian.

"Ya, kita mah orang kampung. Tetapi, justru karena itu ada kepekaan alamiah yang tumbuh," ungkapnya.

Selama dua periode memimpin Kabupaten Purwakarta, Dedi Mulyadi memang sangat memperhatikan keluhan dan kebutuhan masyarakat di kampung. Berbagai kebijakan telah diberlakukan dan tersistem. Sehingga, penerusnya di Purwakarta hanya tinggal melanjutkan.

Beberapa di antaranya yaitu, sistem layanan kesehatan berbasis online, ambulance on call 24 jam dan sistem pendidikan berkarakter. Selain itu, pembangunan infrastruktur desa, ruang publik di desa dan di kota serta akulturasi kultur Sunda dengan perkembangan teknologi.

Masifnya pembangunan di daerah yang dulu hanya dikenal sebagai 'pangliwatan' (tempat lewat) itu mampu menjadikannya bersaing. Kini, Purwakarta sejajar dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat. Dalam setiap minggu, tak kurang dari 20 ribu wisatawan berkunjung ke Purwakarta.

"Akhirnya, ada ikatan ideologis yang sama dengan seluruh warga Jawa Barat. misalnya, ada keinginan dipimpin orang kampung, mengerti cara mengurus pertanian dan perikanan. Mereka juga ingin memiliki pemimpin yang menggunakan dan memahami bahasa mereka," katanya.

Tidak Perlu Miliaran untuk Populer

Dedi Mulyadi yang juga seorang petani dan peternak ini tidak menampik bahwa untuk bertarung di Pilgub Jabar membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akan tetapi, menurut dia, untuk menjadi populer di Jawa Barat tidak membutuhkan biaya puluhan apalagi ratusan miliar.

"Kata siapa butuh biaya puluhan atau ratusan miliar? Saya kira begini, komunikasi langsung dengan warga, itu jauh lebih efektif. Paling hanya butuh buat bensin dan makan beberapa kawan yang ikut. Itu tidak terlalu besar," ujarnya.

Alam menurut dia, kembali berbicara, pola sentuhan langsung yang ia lakukan mampu menciptakan simpul relawan dengan sendirinya. Kini, Dedi Mulyadi tidak perlu menawarkan diri untuk berkunjung ke daerah karena justru masyarakat di daerah yang ingin dikunjungi.

"Ya, berjalan saja, alamiah, saya lebih banyak menggunakan waktu untuk memenuhi undangan warga," ujarnya.

(mdk/rzk)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.

Baca Selengkapnya
Desa Ini Lokasinya di Pinggir Jurang Tapi Padat Penduduk, Pemandangannya Ternyata Indah Banget

Desa Ini Lokasinya di Pinggir Jurang Tapi Padat Penduduk, Pemandangannya Ternyata Indah Banget

Meski berada di tepi jurang, namun perkampungan tersebut padat penduduk.

Baca Selengkapnya
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung

Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung

Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).

Baca Selengkapnya
Menjelajahi Sungai hingga Alam Liar di Pulau Dongeng Depok, Letaknya di Dalam Mal

Menjelajahi Sungai hingga Alam Liar di Pulau Dongeng Depok, Letaknya di Dalam Mal

Pulau dongeng di Depok bikin liburan keluarga akhir tahun makin seru dan ceria

Baca Selengkapnya
Meriahkan HUT RI ke-78, Ini Sederet Layanan Gratis di Jabar dan Sekitarnya

Meriahkan HUT RI ke-78, Ini Sederet Layanan Gratis di Jabar dan Sekitarnya

Sejumlah layanan gratis turut bertebaran di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, untuk memeriahkan momen kemerdekaan tahun ini.

Baca Selengkapnya
Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak

Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak

Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.

Baca Selengkapnya
Beda dari yang Lain, Intip Keunikan Curug Ceret Naringgul di Cianjur yang Letaknya di Pinggir Jalan

Beda dari yang Lain, Intip Keunikan Curug Ceret Naringgul di Cianjur yang Letaknya di Pinggir Jalan

Air terjun ini dijamin "menggoda" para pengguna jalan.

Baca Selengkapnya
Jelang Debat Cawapres, Cak Imin: Banyak Istirahat Supaya Tidak Ngantuk

Jelang Debat Cawapres, Cak Imin: Banyak Istirahat Supaya Tidak Ngantuk

Debat ini pada intinya dapat memaparkan visi dan misi perubahan yang digagasnya.

Baca Selengkapnya