'Karier Gatot diakhiri sebelum pensiun jadi hambatan gabung tim Jokowi'
Merdeka.com - Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean tidak yakin mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo masuk ke dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) bakal calon presiden petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan bakal calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Sebab karier Gatot sebagai Panglima diakhiri sebelum masa pensiunnya tiba.
"Saya agak sulit membayangkannya. Bisa sama tidak cara pandangnya antara Pak Gatot dengan koalisi Pak Jokowi. Kita tahu bagaimana Pak Gatot kariernya diakhiri sebelum pensiun," kata Ferdinand saat dihubungi, Kamis (23/8).
Menurutnya putusnya karier sebelum masa pensiun justru akan menjadi hambatan bagi Gatot untuk bisa bergabung di TKN Jokowi-Ma'ruf.
"Mungkin ini akan menjadi hambatan tersendiri bagi Gatot dan parpol koalisi Jokowi untuk bisa bersama sama," ungkapnya.
"Tetapi apakah Pak Gatot akan memutuskan dengan Prabowo atau Jokowi ya kita belum tau. Tetapi komunikasi di kita jalan terus," sambungnya.
Ferdinand tak mempermasalahkan jika ada pihak yang mengklaim Gatot gabung ke TKN Jokowi. Tetapi dia menegaskan, koalisinya terus membangun komunikasi intensif dengan Gatot untuk bisa mengajaknya mendukung pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Tapi yang jelas bahwa saat ini koalisi pemenangan Prabowo-Sandi sedang membangun komunikasi yang intens dengan Pak Gatot," ucapnya.
Sebelumnya, Wakorbid Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan Koalisi Indonesia Kerja tengah mempertimbangkan sosok dari unsur militer menjadi ketua tim kampanye nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Nama mantan Panglima TNI Jenderal Purn Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal Purn Moeldoko dipertimbangkan.
Pertimbangan sosok dari unsur militer untuk mengimbangi strategi koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang disebut bakal menunjuk mantan Panglima TNI Jenderal Purn Djoko Santoso sebagai ketua tim pemenangan.
"Bisa. Bisa Gatot, bisa pak Moeldoko dan bisa yang lainnya," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/8).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGanjar: Saya Tebak Pak Jokowi Pasti Pilih Nomor 2
Ganjar menilai Presiden Jokowi akan memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka.
Baca SelengkapnyaGibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaIstana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden
Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaSuasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga
Ini kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca Selengkapnya