Kapolri cerita arti jihad yang dipelintir buat kepentingan politik
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian membeberkan ideologi teroris yang berkembang di Indonesia. Salah satunya adalah Salafi jihadism.
"Pemahaman mereka sama semua Takfiri ada dua yang berkembang dalam Indonesia. Satu dalam literatur disebut Salafi jihadism," kata dia di Jakarta, selasa (17/7).
Tito menjelaskan, definisi paham Salafi jihadism yaitu paham yang ingin menegakan kembali kejayaan Islam dengan cara jihad. Namun, makna jihad disalahartikan oleh kelompok-kelompok tertentu.
"Jihad artinya adalah bersungguh-sungguh. Bagi mereka jihad dalam arti lain dengan kekerasan atau perang," ungkap dia.
Tito mencontohkan dalam kasus di Mesir. Dalam abad ke-13 pemahaman Salafi jihadism selalu dikutip kelompok Ibnu Taimiyah.
"Konteks Ibnu Taimiyah saat itu melakukan jihad perang sebagai mobilisasi muslim menghadapi kekuasaan mongol. Yang berkuasa menjajah mereka dengan sistem yassa. Sehingga munculah Ibnu Taimiyah yang mengangkat ajaran agama Islam untuk memberikan keyakinan bahwa melawan pengusaha mongol adalah sah. Dan jihad melawan mereka adalah sah," ujar dia.
Belakangan, lanjut Tito, pemahaman Salafi jihadism mulai diplintir untuk kepentingan konteks politik. Beberapa tokoh menarik lagi pemahaman itu dalam kondisi sekarang. Di antaranya Sayyid Qutb. Tulisan-tulisannya pun sangat mempengaruhi kelompok teroris terutama Al-Qaeda dan kelompok teroris lain.
"Ideologi Salafi jihadism dipakai oleh Amerika untuk menghadapi dominasi Rusia yang menghadapi Afghanistan," ujar dia.
"Kalau Afghanistan sudah jatuh Pakistan dan lain-lain akan jatuh maka komunisme akan berkembang maka untuk mematikan itu menggunakan proxy war. Dibuatlah Al-Qaeda. Dengan isu Komunisme melawan islam," tutup dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolri Ingatkan Masyarakat Berbeda Pilihan Politik Biasa, Asal Tak Fanatik untuk Hindari Konflik
Rasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.
Baca SelengkapnyaJihad Sering Disalahpahami untuk Kepentingan Politik dan Ekonomi
Islamophobia juga bisa disebabkan oleh propaganda media yang bertujuan membuat kerusakan.
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Arti Kejatuhan Cicak Mitos atau Fakta? Begini Penjelasannya Menurut Islam
Kejatuhan cicak merupakan salah satu fenomena yang sering terjadi dan menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Ada yang kaget, ada pula yang khawatir.
Baca SelengkapnyaPerangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Dapat Masukan Kiai Kampung, Ini Katanya soal Prabowo
Para ulama dan kiai kampung mengakui kemampuan Ganjar dalam menguasai aspek geopolitik.
Baca SelengkapnyaUnggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung
Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaJangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Kaltim Berhasil Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024
Masyarakat Kaltim Berhasil Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024
Baca Selengkapnya