Analisa Dedi Mulyadi soal kekalahan di Pilgub Jabar
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut empat, Dedi Mulyadi menuding kedekatan pasangannya, Deddy Mizwar dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerindra jadi salah satu anjloknya perolehan suara di Pilgub Jawa Barat. Dia menjelaskan Deddy memiliki perbedaan haluan dan arah pemikiran dalam Pilkada Jawa Barat.
"Saya dengan Pak Deddy Mizwar itu dua irisan yang berbeda. Deddy Mizwar itu kan memiliki sejarah yang cukup dekat dengan Partai Keadilan Sejahtera," kata Dedi Mulyadi di DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly, Jakarta Barat, Senin (2/7).
Semula kata Dedi kedekatan tersebut diprediksi akan membantu untuk mendulang suara dari para pendukung tagar 2019 Ganti Presiden. Tetapi hal tersebut tidak sesuai, terlihat dari di TPS tempat Deddy Mizwar mencoblos perolehan suara lebih tinggi didapat oleh Pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.
Padahal dia sudah meminta kepada Deddy agar menetap di Bekasi untuk bisa memfokuskan suara-suara di wilayah Bekasi dan Bogor. Hal tersebut sudah disampaikan Dedi pada saat pendeklarasian.
"Sudah disampaikan. Bahkan saya sudah minta beliau untuk tidak lagi tinggal di rumahnya di Bandung. Tetapi untuk fokus di kota Bekasi di tempat beliau dan tidak usah ke mana-mana," papar Dedi.
Tetapi kata Dedi, konsultan Deddy menganggap arahannya tidak terlalu penting. Dan Deddy memilih untuk tinggal di Bandung.
"Tetapi konsultan beliau mengatakan itu tidak terlalu penting. Ini sudah lama, sudah punya analisis. Karena kan saya tiap hari keliling di Lapangan. Mengerti apa sih yang jadi problem, dan apa yang jadi isu di setiap masyarakat," papar Dedi.
Dedi melanjutkan, emosi pemilih jadi terbawa karena melihat latar belakangan Deddy Mizwar tersebut. "Keputusan ideologisnya menginginkan terhadap hastag #2019GantiPresiden dan itu bisa dilihat dari wilayah domisilinya," katanya.
"Terjadi migrasi pemilih di wilayah itu. Bogor, Bekasi, Depok dan Sukabumi sampai Cianjur. masuk lagi ke garis wilayah selatan kan, Priangan timur. Di situ kan ada Ciamis, Banjar, Pangandaran, Garut. Itu basis pemilih ideologis sehingga basis tradisi yang dipertahankan itu yang basis saya saja. Purwakarta, Subang, Karawang," tuturnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhub Budi Karya Prediksi Tol Cipali Bakal Macet Parah Saat Mudik Lebaran, Ini Penyebabnya
Sebanyak 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.
Baca SelengkapnyaUsai Lihat Gibran Debat, Prabowo Klaim Rakyat Ingin Pemilu Secepatnya Supaya Keputusan Jelas
Prabowo Subianto menyebut masyarakat tak sabar untuk segera memilih pemimpin usai lihat Gibran debat Cawapres.
Baca SelengkapnyaPuji Penampilan Gibran saat Debat Cawapres, TKN Makin Yakin Menang Satu Putaran
Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Ahmad Muzani optimistis pasangan calon presiden nomor urut 2 itu bisa menang satu putaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP: Hak Angket Pemilu Segera Meluncur, Tunggu Tanggal Mainnya
Politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus mengatakan, hak angket kecurangan Pemilu 2024 segera diusulkan ke DPR.
Baca SelengkapnyaGanjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru Indikator Sepekan jelang Pencoblosan: Prabowo 51,8%, Anies 24,2%, Ganjar 19,6%
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut peluang 2 putaran masih terbuka
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi Pilih Prabowo-Gibran, Tak Puas ke Anies-Cak Imin
masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Anies-Muhaimin
Baca SelengkapnyaPuas Lihat Penampilan Debat Cawapres Gibran, Prabowo Subianto Beri Nilai 9,9, Rafi Ahmad Tersenyum dan Tepuk Tangan
Debat calon wakil Presiden berlangsung seru. Kehadiran Raffi Ahmad dan sang istri yakni Nagita Slavina di acara tersebut sukses mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaPrabowo Tidak Akan Menyerang di Debat Terakhir, TKN: Ini Panggung Mulia, Bukan Tukang Nyinyir
Debat Pilpres terakhir akan dilaksanakan pada 4 Februari 2024
Baca Selengkapnya