Merdeka.com - Anggota Fraksi PDIP DPRD Solo Suharsono mengusulkan pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota pada pilkada 2024. Kedua nama tersebut adalah Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Jokowi dan Andres Rheo Yuliana Fernandez anak kedua Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Suharsono yang juga Wakil Ketua DPC PDIP menilai, Rheo tepat mendampingi Kaesang lantaran memiliki latar belakang cukup mumpuni sebagai kader PDIP. Keduanya juga mengalir darah politik dari orang tua yang juga pernah berpasangan dua kali di Pilkada Solo hingga meraih kemenangan.

"Mas Rheo punya latar belakang pekerjaan di bidang ekonomi dan keuangan. Darah politik juga mengalir dari bapaknya (FX Rudy)," ujar Suharsono.

Jika keduanya berpasangan, dia optimistis ke depan Kota Solo akan menjadi luar biasa. Solo bakal memiliki pemimpin muda yang milenial dan visioner.

"Kalau ini terjadi akan mengulang demokrasi dalam Pilkada Solo tahun 2005. Saat itu yang memimpin Kota Solo pak Jokowi dan pak Rudy," katanya.

Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Rudy mengatakan, wacana apapun yang berkembang di partai sah dan diperbolehkan karena bagian dari demokrasi. Namun saat ini dirinya mengaku belum berkonsentrasi ke pilkada.

"Semua wacana itu sah-sah saja dan boleh. Tetapi yang namanya proses politik itu ada sistem dan mekanismenya. Yang namanya pilkada itu saya belum berkonsentrasi kesana. Saya konsentrasi pemenangan Pileg dan Pilpres," ujar Rudy, Senin (30/1).

Rudy menjelaskan, nantinya ada juklak dan juknis (petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis) penjaringan balon wali kota dan wakil wali kota, bupati wakil bupati, gubernur dan wakil gubernur.

"Sehingga saya selalu menunggu perintah dari Dewan Pimpinan Pusat. Kalau wacana ini sudah mulai berhembus, itulah namanya demokrasi," jelasnya.

Rudy mengaku Rheo sudah berpengalaman di dunia politik. Dia mengajari sang putra sejak dari tingkat ranting, anak ranting hingga DPC PDIP. Dan saat ini, Rheo menjabat Wakil ketua PAC selama dua periode.

"Sudah pengalaman sama seperti saya. Tinggal memoles saja, karena usia masih muda," tuturnya.

Mantan Wali Kota Solo ini menyebutkan jika sang putra sempat mengutarakan niat untuk meneruskan perjuangan dirinya. Namun saat disinggung apakah Rheo akan melanjutkannya sebagai Wali Kota Solo, Rudy enggan menjawab.

"Dia itu penjaringan DPRD sejak 2014 sudah terjaring. Tapi belum mau saja dia. Jadi anggota DPRD enggak mau, 2009 sudah terjaring enggak mau, 2014 enggak mau, 2019 enggak mau. 2024 terjaring lagi dia menyampaikan ke saya 'Pak saya tak meneruskan perjuangan bapak' silakan, tapi dengan catatan harus sudah selesai dengan dirinya sendiri," terang Rudy.

Rudy menilai, meneruskan perjuangan itu tidak hanya di eksekutif, namun juga bisa melalui jabatan legislatif atau di partai.