Jokowi: Tol laut dibangun agar harga semen Sumatera-Papua sama
Merdeka.com - Capres Prabowo Subianto menanyakan ke Joko Widodo (Jokowi) terkait infrastruktur untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi. Menurut Prabowo hal itu penting karena Indonesia dan tantangan sangat besar.
"Dari paparan bapak, mungkin sudah dipaparkan soal infrastruktur. Negara kita sangat besar, tantangan sangat besar, bagaimana kita mau tingkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi kalau bapak tidak bahas infrastruktur. Apa rencana bapak tentang infrastruktur?" tanya Prabowo di Hotel Gran Melia Jakarta, Minggu (15/6) malam.
Jokowi menegaskan, Indonesia tidak memaksimalkan sektor laut sebagai negara maritim. Contohnya tol laut.
"Saya sudah sampaikan di depan tadi soal infrastruktur. Di negara kita, menurut saya yang penting adalah tol laut. Ini penting sekali, sehingga yang namanya kapal dari barat sampai timur, Sumatera sampai Papua, selalu ada," jelas Jokowi.
Jokowi menjelaskan infrastruktur laut mesti dibangun karena contohnya semen di Jawa sebesar Rp 60 ribu, di Papua Rp 1 juta-1,5 juta. Kalau tol laut dibangun, pelabuhan dibangun di Papua, Sumatera, Jawa akan berarti keadilan, harga semen di Papua, Sumatera, Sulawesi hampir sama. Tidak seperti sekarang harga beda sekali karena infrastruktur tidak dibangun.
"Transportasi laut sangat murah. Saya kirim kontainer dari Jawa ke Eropa, dari Jawa ke Papua, lebih mahal ke Papua. Enggak ada kapal besar wira-wiri. Yang murah untuk distribusi logistik, double track kereta baik di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Papua, ini penting. Angkutan murah dan uang yang ada untuk infrastruktur hajat hidup rakyat banyak. Tidak hanya distribusi logistik, tapi angkut orang," tutur dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaJokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca Selengkapnya