Merdeka.com - Posisi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 masih kosong. Hingga kini, bakal Capres petahana, Jokowi belum mengumumkan figur komandan kampanye di Pilpres 2019 itu.

Ditemui usai melaksanakan salat Idul Adha berjamaah di Lapangan Tegar Beriman, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (22/8), Jokowi masih menutup rapat soal siapa yang layak jadi ketua TKN.

"Nanti dicarikan," ujarnya santai.

Menurut Jokowi, tidak perlu tergesa-gesa dalam menentukan ketua TKN. Yang terpenting, struktur dewan penasihat, dewan pengarah dan anggota TKN sudah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Santai saja lah," kata dia.

Senin (20/8) kemarin, sekjen parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) menyerahkan daftar nama TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dalam daftar tersebut belum ada nama ketua TKN.

Sebelumnya, diisukan Jokowi sudah meminta Mahfud MD untuk menjadi ketua TKN. Namun, Mahfud menolak.

Dalam daftar TKN Jokowi-Ma'ruf, ada beberapa nama menteri Kabinet Kerja yang bergabung dalam timses. Menteri nonpartai yang bergabung dalam tim tersebut yakni Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Sri Mulyani. Moeldoko ditunjuk sebagai salah satu wakil ketua TKN sementara Sri Mulyani masuk ke Dewan Pengarah TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Tetapi pada Selasa (21/8) Sri Mulyani menolak masuk TKN Jokowi-Ma'ruf. Dia beralasan ingin fokus menjadi Menteri Keuangan.

Selain itu, ada beberapa menteri Kabinet Kerja yang berasal dari parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf yang jadi dewan pengarah. Nama-nama tersebut di antaranya Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai dewan pengarah dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sebagai salah satu dewan penasihat TKN Jokowi-Ma'ruf.