Jokowi Singgung Konsultan Asing, Fadli Zon Mengaku Tak Sanggup Bayar
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan, tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga tak menggunakan konsultan asing. Penegasan itu untuk menepis sindiran soal penggunaan konsultan asing yang sempat diutarakan presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi.
"Enggak ada konsultan asing, siapa yang dituduhkan? Sebutkan dong namanya sebut namanya, dari mana supaya kita tahu. Kemudian kalau ada, boleh apa tidak," kata Fadli Zon di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Senin (4/2).
Dia mengaku tak mampu membayar menggunakan konsultan asing. Fadli menjelaskan ini agar tak ada fitnah seolah timses menggunakan konsultan asing untuk memoles Prabowo-Sandiaga.
"Enggak ada kita menggunakan konsultan asing, enggak kuat bayarnya. Jadi jangan memfitnah, coba sebutkan siapa konsultan asingnya, siapa kalau dia dari Amerika dari Rusia dari Inggris dari mana itu mereka terbuka, gampang dicek," ungkapnya.
Saat ini, konsultan yang digunakan oleh pihaknya dalam memenangkan Prabowo-Sandi yakni BPN dan beberapa orang lainnya.
"Konsultan kita adalah BPN dan para pakar orang-orang yang berakal sehat, itu konsultannya," ujarnya.
Sebelumnya, Calon Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri deklarasi sedulur kayu dan mebel (Sekabel) Jokowi, di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2). Ribuan pengusaha mebel dan kayu dari berbagai daerah di Indonesia hadir di acara ini.
Di hadapan pengusaha kayu, Jokowi mengungkit pihak-pihak yang menuding dirinya antek asing. "Yang antek asing siapa? Jangan begitu dong. Maksudnya, jangan nunjuk-nunjuk dia antek asing, padahal dirinya sendiri antek asing. Enggak mempan antek asing, ganti lagi," kata Jokowi.
Dia mengatakan orang yang membolak-balikan fakta adalah pihak yang menggunakan propaganda Rusia. Yaitu dengan cara menyemburkan kebohongan, kedustaan sehingga masyarakat menjadi ragu.
"Memang teorinya seperti itu. Yang dipakai konsultan asing. Enggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, enggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, membuat rakyat khawatir atau tidak, membuat rakyat takut. Enggak peduli," kata Jokowi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab Tudingan Kecurangan Pemilu 2024: Laporkan ke Bawaslu
Jokowi meminta pihak yang menemukan kecurangan untuk melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaJokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat
Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Debat Capres Serang Personal, Timnas AMIN: Mungkin Perlu Datang ke Desak Anies
"Mungkin Pak Jokowi perlu datang ke Desak Anies sekali-kali, itu kan terbuka," kata Jazilul Fawaid
Baca Selengkapnya