Jokowi masuk dalam tiga jenis minoritas di kancah politik nasional
Merdeka.com - Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan mengatakan, jika risiko yang dihadapi Jokowi dalam ketepatannya memutuskan semua polemik yang terjadi soal KPK vs Polri sangat berdampak besar. Hal itu menurutnya, disebabkan karena Jokowi sebagai politisi di tingkat nasional, ternyata termasuk ke dalam 3 jenis minoritas.
"Jokowi harus sangat hati-hati mengambil keputusan, karena beliau termasuk ke dalam 3 jenis minoritas. Pertama, koalisi pendukungnya merupakan minoritas di parlemen. Kedua, Jokowi merupakan minoritas di partai, karena tidak mengontrol langsung partai dan koalisinya sendiri," kata Djayadi dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/2).
"Ketiga, presiden ini kan sebenarnya 'New Kids on the Block', yaitu sebagai politisi baru di tingkat nasional, yang sebenarnya belum terlalu lama bermain di dunia politik lokal saat ini," katanya menambahkan.
Namun Djayadi menegaskan, dari pemetaan kapasitas tersebut sejatinya Jokowi memiliki momentum untuk menunjukkan bahwa independensinya sebagai seorang pemimpin bisa dibuktikan saat ini juga. Selain itu, jika saja Jokowi berani mengambil keputusan yang berpihak pada publik, hal itu sekaligus bisa menunjukkan bahwa tuduhan baginya sebagai 'petugas partai' selama ini bisa segera ditepisnya.
"Makanya itu yang harus ditunjukkan adalah leadership-nya. Jokowi harus buktikan bahwa dia memiliki sikap dan keberanian sebagai seorang pemimpin, dalam hal mengambil keputusan yang berpihak pada kehendak publik pendukungnya," kata Djayadi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab Isu Menterinya Mundur dari Kabinet: Namanya Bulan Politik
Menurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaDito Ariotedjo Nilai Jokowi Bakal Fokus Multi Partai daripada Jadi Ketum Golkar
Dia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden
Ternyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres
Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Butuh Nyali Besar Jadikan Indonesia Negara Maju: Kadang Saya Malah Dibully
Jokowi mengungkapkan tidak mudah mewujudkan generasi Indonesia emas pada 2045 mendatang.
Baca SelengkapnyaJokowi Lantik Anggota Komisi Kejaksaan Periode 2024-2028, Berikut Daftar Namanya
Jokowi melantik anggota Komisi Kejaksaan periode 2024-2028 di Istana Negara, Rabu (21/2/2024).
Baca SelengkapnyaJokowi Puji Kontribusi NU: Sangat Luar Biasa Menjaga NKRI
Menurut Jokowi, sikap toleran dan moderat NU dalam beragama adalah inspirasi yang patut dicontoh oleh dunia internasional.
Baca Selengkapnya