Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi gandeng KH Ma'ruf Amin, PDIP sindir kubu Prabowo tak bisa main isu identitas

Jokowi gandeng KH Ma'ruf Amin, PDIP sindir kubu Prabowo tak bisa main isu identitas Jokowi-Maruf Amin tes kesehatan. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho

Merdeka.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan isu politik identitas bakal hilang pada Pilpres 2019. Sebab, kini calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) menggandeng tokoh ulama KH Ma'ruf Amin.

"Pak Ma'ruf bisa menjawab politik identitas. Sementara selamat tinggal politik identitas," kata Andreas dalam diskusi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (20/8).

Dia menyindir kubu lawan mereka yang tak lagi bisa memainkan isu politik identitas. Menurutnya, kalau sampai dimainkan malah menjadi bumerang.

"Siapa yang bahas politik identitas jadi boomerang, artinya kubu pak Ferry (Waketum Gerindra Ferry Julianto) kehilangan isu. Kehilangan isu untuk bicara politik identitas," imbuhnya.

Pernyataan Anreas itu langsung menuai reaksi dari Ferry. Politisi Gerindra itu membantah menggunakan politik identitas dalam menyerang lawan. Hal itu, kata dia, dibuktikan dengan Gerindra pernah mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada 2012.

Menurutnya, politik identitas tidak dipahami secara utuh. Dia menjelaskan hal tersebut muncul saat Pilkada DKI Jakarta 2014 lalu. Ahok, kata Ferry, banyak tak disukai lantaran melakukan penggusuran dan proyek pembangunan reklamasi yang merugikan.

Lantas, dinamika berkembang sampai pada kasus penistaan agama dalam pidatonya di pulau Pramuka.

"Puncaknya adalah Basuki sebagai kepala daerah masuk ke ranah agama orang lain. Di situ isu primordial muncul dan jadi protes dan demontrasi," imbuhnya.

Padahal menurutnya, politik identitas itu wajar dipakai dalam politik. Dia mencontohkan pemilihan presiden di Amerika Serikat dimana Obama maju mewakili kulit hitam dan Donald Trump dengan kebijakan anti imigran.

"Padahal isu agama, suka dan ras itu wajar di negara lain. Yang di kita tidak setuju adalah kekerasan verbal menggunakan itu. Kita tidak setuju. Tapi itu SARA di semua negara lazim digunakan," katanya.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo

Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo

Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Reaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP

Reaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP

Reaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP

Baca Selengkapnya
Begini Detik-Detik Budi Djiwandono Keponakan Prabowo jadi Mualaf, Disaksikan Langsung Sang Capres

Begini Detik-Detik Budi Djiwandono Keponakan Prabowo jadi Mualaf, Disaksikan Langsung Sang Capres

Politikus Partai Gerindra resmi menjadi mualaf di hadapan sosok capres dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Begini Respons PDIP

Jokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Begini Respons PDIP

Hasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan

Baca Selengkapnya
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir

Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir

Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.

Baca Selengkapnya
Ingin Maju Pilgub Kaltara, Ketum Prabowo Mania Klaim Dapat Dukungan Jokowi

Ingin Maju Pilgub Kaltara, Ketum Prabowo Mania Klaim Dapat Dukungan Jokowi

Ingin Maju Pilgub Kaltara, Ketum Prabowo Mania Klaim Dapat Dukungan Jokowi

Baca Selengkapnya
Hakim MK Arief Hidayat: Pilpres 2024 Paling Hiruk Pikuk, Ada Pelanggaran Etik hingga Isu Cawe-Cawe Presiden

Hakim MK Arief Hidayat: Pilpres 2024 Paling Hiruk Pikuk, Ada Pelanggaran Etik hingga Isu Cawe-Cawe Presiden

hakim semula hendak memanggil Jokowi untuk meminta keterangan. Namun, dibatalkan demi menghargai kepala negara.

Baca Selengkapnya