Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku dilarang putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka untuk pulang ke Solo, Jawa Tengah selama Pilkada Solo 2020. Gibran yang merupakan calon Walikota Solo tak mau kehadiran Jokowi dikaitkan dengan bentuk dukungan atau kampanye terselubung.
"Ya salah satunya itu dia (Gibran) ngomong seperti itu ya, 'Bapak tidak usah ke Solo dulu'," ujar Jokowi dalam wawancara eksklusif bersama Rosiana Silalahi dilihat di Kompas TV, Selasa (17/11).
Dia pun mengikuti permintaan Gibran. Jokowi mengatakan, dirinya hanya pulang sekali ke kampung halamannya selama pelaksanaan Pilkada Solo.
Pilih ke Yogya
Mantan Walikota Solo itu pergi ke untuk ziarah ke makam ibundanya. Namun, Jokowi langsung kembali ke Yogyakarta dan tak bermalam di Solo.
"Selama ada Pilkada di Solo, saya pulang sekali dan itu malam, saya hanya nyekar saja ke orang tua. Kemudian, malam itu juga saya kembali ke lagi dan nginepnya di Yogyakarta, tidak di Solo. Untuk menjaga itu, suara-suara yang disampaikan tadi," jelas dia.
Jokowi menegaskan tak pernah memaksakan anaknya untuk terjun ke dunia politik dan mencalonkan diri menjadi kepala daerah. Menurut dia, setiap warga negara memiliki hak untuk masuk ke politik.
"Saya tidak pernah memaksakan kepada anak saya untuk mengikuti saya atau termasuk ke terjun ke politik. Tidak ada, itu hak politis setiap warga negara. Hak politis, termasuk anak saya memiliki hak politis," kata Jokowi.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com [rnd]
Baca juga:
Dipasang di Zona Terlarang, 260 APK Milik Gibran-Teguh dan Bajo Dibongkar Satpol PP
Khawatir bakal Banyak Warga Golput, Gibran Minta Golkar All Out
KPU Cetak 429.321 Surat Suara untuk Pilkada Solo
Pemuda Pancasila Dukung Gibran di Pilkada Solo
Gibran-Teguh Janji Bakal Menjembatani Buruh dan Pengusaha
Pilkada Solo, KPU Terima Logistik 2.424 Bilik Suara dan Ribuan APD
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami