Jokowi Bicara Capres di Harlah PPP, Demokrat: Wacana Penundaan Pemilu Artinya Gugur

Merdeka.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon menangkap sinyal wacana penundaan Pemilu 2024 maupun perpanjangan masa jabatan presiden saat ini gugur.
Menurut Jansen, hal itu terlihat dari pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutkan beberapa tokoh sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024 pada saat Harlah PPP.
"Artinya soal problem demokrasi kita selama dua tahun terakhir, terutama mengenai penundaan pemilu, itu menjadi gugur," kata Jansen saat diwawancarai di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, dikutip Kamis (23/2).
Menurutnya, pernyataan Jokowi itu secara tidak langsung telah mengembalikan kedaulatan partai politik (parpol). Artinya, pelaksanaan pemilu merupakan panggung kontestasi bagi para parpol untuk menunjukan kemampuan para kadernya.
“(Pemilu) adalah soal kemandirian, dan kedaulatan partai untuk mengumumkan calon-calonnya,” ujar dia.
Demokrat Nilai Pernyataan Jokowi Agar Parpol Segera Umumkan Capres
Jansen menilai, mestinya pernyataan Jokowi itu memicu parpol atau koalisi parpol untuk segera mengumumkan calon presiden (capres). Dia menyebut bakal Koalisi Perubahan telah mengambil inisiatif lebih dulu karena telah mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
“Jadi segerakan saja, kita mendorong dua atau tiga embrio koalisi yang lain, bisa mengikuti (langkah) Koalisi Perubahan. Minimal mengumumkan soal nama capres, tandasnya.
Sebelumnya, dalam perayaan Harlah ke-50 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jokowi menyinggung sejumlah nama yang menurutnya berpotensi menjadi capres. Berbagai figur yang disebut Jokowi adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Jokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).
Baca Selengkapnya
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres
Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca Selengkapnya
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca Selengkapnya
Ditanya Pesan Jokowi Sebelum Putuskan Hengkang dari PDIP, Begini Jawaban Maruarar Sirait
Langkah politik keluar dari PDI Perjuangan Maruarar ia sebut mengikuti Jokowi
Baca Selengkapnya
Parpol Diminta Realistis soal Hak Angket Pemilu, Airlangga: Memaksakan Itu Kurang Tepat
Airlangga menyampaikan saat ini mayoritas partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih berada di parlemen.
Baca Selengkapnya
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca Selengkapnya
Respons PSI Kemungkinan Jokowi, Gibran dan Kaesang Kampanye Bareng
Sampai saat ini Jokowi belum pernah mengumumkan akan mendukung parpol atau capres.
Baca Selengkapnya