Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK Soal Prabowo Jadi Menhan: Politik Tidak Ada Kawan dan Lawan Abadi

JK Soal Prabowo Jadi Menhan: Politik Tidak Ada Kawan dan Lawan Abadi Jusuf Kalla. ©2019 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Merdeka.com - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai hal biasa dalam politik berseteru ujung-ujungnya bersatu. Karena itu JK mengaku tak kaget ketika Prabowo Subianto masuk Kabinet Presiden Joko Widodo.

"Politik itu tidak ada kawan dan lawan abadi. Apa yang terjadi bulan April lalu berbeda dengan Oktober ini kondisinya, bisa saja. Itu bukan hal baru," kata JK di rumahnya kawasan Kebayoran Baru, Jaksel, Rabu (23/10).

Dia mencontohkan, pada Pemilu 2014, Golkar dan PPP berlawanan karena mendukung Prabowo. Sedangkan JK jadi wakil Jokowi. "Tapi setelah itu bergabung. Jadi itu hal yang biasa lah," tuturnya.

Mengenai komposisi di Kabinet Indonesia Maju, JK menilai hanya perlu penyesuaian dan pembelajaran ke depannya. "Nadiem contohnya, dia tiba-tiba menteri pendidikan tentu punya dasar pengetahuan. Tapi harus menyesuaikan diri dengan mempelajari lagi," katanya.

"Saya kira teman-teman itu banyak yang belajar cepat. Apalagi, seperti Nadiem Menkonya bekas Mendikbud. Jadi bisa mentorin," imbuhnya.

Bagaimana tantangan ke depan? "Saya kira sudah sering disampaikan tantangannya keadaan ekonomi dunia, juga bagaimana kita meningkatkan kapasitas kita, sumber daya manusia kita," tandasnya.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo: Saya Bukan Tukang Jilat, Dua Kali Dikalahkan Jokowi  Sedih Loh

Prabowo: Saya Bukan Tukang Jilat, Dua Kali Dikalahkan Jokowi Sedih Loh

Setelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.

Baca Selengkapnya
Prabowo Puji Jokowi: Ilmunya Tinggi, Ubah Lawan jadi Kawan

Prabowo Puji Jokowi: Ilmunya Tinggi, Ubah Lawan jadi Kawan

Prabowo Subianto mengakui kehebatan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
JK Buka-Bukaan Asal Usul Lahan 340 Ribu Hektare Prabowo, Dibeli Tunai 150 Juta US Dolar pada 2004

JK Buka-Bukaan Asal Usul Lahan 340 Ribu Hektare Prabowo, Dibeli Tunai 150 Juta US Dolar pada 2004

Jusuf Kalla (JK) buka-bukaan awal mula kepemilikan lahan 340 ribu hektare milik Prabowo Subianto di Kalimantan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki

Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki

Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.

Baca Selengkapnya
Prabowo Puji Jokowi: Kita Tidak Pernah dalam Hati Saling Benci dan Mengejek

Prabowo Puji Jokowi: Kita Tidak Pernah dalam Hati Saling Benci dan Mengejek

Kendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'

Jokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'

Jokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.

Baca Selengkapnya
Ingin Maju Pilgub Kaltara, Ketum Prabowo Mania Klaim Dapat Dukungan Jokowi

Ingin Maju Pilgub Kaltara, Ketum Prabowo Mania Klaim Dapat Dukungan Jokowi

Ingin Maju Pilgub Kaltara, Ketum Prabowo Mania Klaim Dapat Dukungan Jokowi

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Prabowo Kembali Memuji Jokowi dan SBY Setinggi Langit

Prabowo Kembali Memuji Jokowi dan SBY Setinggi Langit

Prabowo menyebut kekayaan Indonesia juga sudah pernah diperas selama masa penjajahan.

Baca Selengkapnya