JK soal cawapres Jokowi: Kalau presidennya nasionalis, wakilnya harus religius
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara soal calon Wakil Presiden yang bakal mendampingi Joko Widodo mencalonkan diri di Pilpres 2019. JK berpendapat calon pendamping Jokowi nanti haruslah figur yang berbeda dengan karakter dan latar belakang Jokowi. Hal itu untuk merangkul pemilih potensial lebih luas.
"Kalau presidennya nasionalis, wakilnya harus religius, kalau presidennya politisi biasanya wakilnya harus teknokrat. Yang penting cakupan pemilihnya luas," ujar JK saat tanya jawab dengan kader NasDem di Rakernas Partai NasDem di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/11).
JK menambahkan, kalaupun harus sesama politisi, haruslah memiliki kesamaan dengan rakyatnya. Misal di Indonesia sendiri ada kecenderungan memilih orang Jawa lantaran 60 persen penduduknya berasal dari Jawa.
"Kalau sama-sama politisi, asal pilihannya mesti sempit. Orang cenderung memilih sesuai dengan kesamaannya. Karena di Indonesia penduduk Jawa 60 persen. Secara logika presiden calon dari Jawa lebih mudah," terangnya.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menolak jika dicalonkan kembali menjadi wakil presiden pada 2019 nanti. JK mengaku ingin pensiun dan menyerahkan kepada calon yang lebih muda.
"Orang tanya pak JK masih mau? Maaf saya mau istirahat," tandasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Respons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi
Dugaan adanya kecurangan pada PIlpres 2024, membuat isu pemakzulan Jokowi muncul.
Baca SelengkapnyaSoal Dukungan Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang: Bisa Ditanyakan ke Bapak, Pilihannya Siapa
Terkait paslon yang didukung Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang meminta agar ditanyakan langsung ke presiden
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Mudah-Mudahan Tidak Membuat Kacau
Sebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaJawaban Presiden Jokowi soal Tudingan Politisasi Bansos
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan bantuan sosial (bansos) dipolitisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar
Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Kecewa Debat Pilpres Menyerang Personal, Perlu Diformat Lebih Baik
Saling serang dalam debat tidak masalah, tetapi yang diserang adalah kebijakannya.
Baca Selengkapnya