JK sebut tahun politik hangat di pembicaraan tapi tidak di lapangan
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyakini stabilitas di tahun politik tetap terjaga dengan baik dan hanya hangat di pembicaraan namun tidak di lapangan.
"Banyak orang berbicara tahun politik hangat. Saya kira pengalaman kita hangat di pembicaraan tapi tidak hangat di lapangan," katanya saat memberikan pidato kunci Prospek Ekonomi Indonesia 2018 dalam makan pagi bersama Persatuan Wartawan Indonesia di Jakarta, Kamis (2/11).
Dia mengatakan hangatnya pembicaraan di tahun politik salah satunya didorong oleh pemberitaan media. "Itu media, tinggi rendahnya itu ya karena lebih karena anda semua karena perlu berita yang hangat, kalau dingin-dingin saja kan kurang menarik," katanya disambut senyuman para undangan.
Menurut Wapres, dalam sejarahnya pemilihan umum maupun pemilihan kepala daerah secara umum berlangsung dengan aman dan stabil. Pemilu di Indonesia, menurut Wapres juga lebih baik bila dibandingkan dengan Malaysia, Thailand maupun Filipina.
Hal ini karena partai-partai politik lentur dalam berkoalisi dan bersifat pragmatis untuk berkoalisi sehingga mengurangi sentimen politik.
"Kenapa pilkada itu lebih aman, karena partai-partai itu simpang siur dukungannya, hari ini Golkar dengan PDI koalisi mendukung si A, di tempat lain Golkar dengan Gerindra mendukung si B, jadi tidak sesuatu pola yang sama, akhirnya tidak ada sentimen politik yang besar," kata Wapres.
Selain itu, Indonesia juga mempunyai sistem politik yang khas, di mana partai politik yang berbeda dukungan dalam pemilu dapat kembali bersama-sama seusai pemilu maupun pilkada.
"Kita boleh berselisih apabila pemilu pilkada setelah itu kita sama-sama lagi, dulu partai-partai berlawanan, pilihan berbeda, begitu selesai ya gabung-gabung lagi, terjadi lagi koalisi tambahan dari bekas yang berbeda ini. Ini khas Indonesia, tidak terjadi di Malaysia, di Thailand juga antara yang merah dan kuning terus-terus berselisih," katanya.
Stabilitas politik yang terjaga tersebut, menurut Wapres akan berkontribusi dalam prospek perekonomian Indonesia ke depan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan
JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca Selengkapnya7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik
Indonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ingatkan Pemimpin Jangan Emosional: Urusan Bangsa Ini Banyak, Pikiran Harus Tenang
Jusuf Kalla mengatakan, pemimpin harus memiliki gagasan dan bersikap tenang dalam memimpin bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ibaratkan Pemimpin seperti Sopir: Kalau Suka Marah Emosi Bisa Tabrakan
JK mengatakan seorang calon pemimpin harus bisa membawa rakyatnya menuju kebaikan.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaGolkar Tak Terganggu JK Dukung Anies, Konsisten Menangkan Prabowo-Gibran
Jusuf Kalla (JK) menegaskan sikap politiknya mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya