Jawab Megawati, NasDem: Jokowi Lahir dari Proses Demokrasi Terbuka
Merdeka.com - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyinggung soal peran penting PDIP bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam mendukung kiprah Jokowi di politik hingga menjadi presiden.
"Pak Jokowi itu ya ngono loh, mentang-mentang. Lah iya padahal Pak Jokowi kalau nggak ada PDI Perjuangan juga duh kasihan dah," kata Megawati, dalam pidato peringatan HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1).
Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengingatkan jika lahirnya Jokowi di dunia politik merupakan sebuah proses demokrasi yang terbuka. Menurutnya, kemenangan seseorang menjadi Presiden tidak boleh hanya dianggap atas jasa partai saja.
"Pak Jokowi lahir dari sebuah proses demokrasi yang terbuka, itu yang harus kita lihat, ini saling simbiosis mutualisme antara partai dengan figur," kata Willy, saat ditemui, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/1).
"Pak Jokowi memiliki jejak rekam yang kemudian diapresiasi oleh publik, nah sejauh ini kalau demokrasinya tertutup maka kemudian liganya jadi Liga Menteng bukan Liga Indonesia, dan kita tahu sirkulasi kekuasaan kita elitenya tinggal di Menteng semua cuma ya berarti Menteng Raya aja yang kemudian utak-utak di sana, untuk itulah kemudian dialektika antara figur dengan partai itu sebuah keniscayaan," sambungnya.
Dia menilai, selama ini sistem Pemilu yang dilakukan adalah proporsional terbuka bukan tertutup, sehingga semua pihak saling bekerja sama. Termasuk antara Partai dengan calon yang diusung.
"Untuk itulah kemudian dialektika antara figur dengan partai itu sebuah keniscayaan. Dan tentu anak kandung dari sistem demokrasi kita yang terbuka, dan itu juga spirit yang terus-menerus kita dorong melalui mempertahankan, bahkan memajukan sistem proporsional terbuka ini," tuturnya.
"Jadi tidak bisa saling hitung-menghitung. Ini sebuah proses kolaborasi, yang kemudian melahirkan kehendak zaman, setiap orang ada masanya setiap kuasa ada orangnya," lanjut Willy.
Dia menegaskan bahwa dalam proses Pemilu tentu yang terjadi adalah saling bahu membahu, termasuk dengan lintas Partai Politik. NasDem sendiri sebagai pengusung Jokowi selama dua periode sangat menghargai pihak lain yang ikut memenangkan.
"Kan tidak ada yang berdiri sendiri-sendiri, Nasdem menghargai semua pihak. Kalau kita urut sejarah historis bagaimana Nasdem menjadi pelengkap PDIP Perjuangan untuk mengusung Pak Jokowi dan bagaimana waktu itu, siapa sih yang nggak jatuh cinta dengan Pak Jokowi waktu itu," ucapnya.
Dia mengingatkan bahwa semua pihak saat Pilpres saling memberikan kontribusi. Hal itu tidak bisa dihapus karena memang faktanya ketika memenangkan Jokowi, semua pengusung ikut andil.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Kirim Bunga untuk Megawati, Hasto: Kami Belum Cek Satu Persatu
Megawati merayakan bertambah usia yang ke-77 pada hari ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Bantah Kabar Ingin Bertemu Megawati: Belum Ada
Jokowi mengaku belum ada rencana pertemuan dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaPDIP Sengaja Tak Undang Jokowi ke HUT ke-51, Sudah Tak Butuh Elektoral Presiden?
PDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wacana Jokowi Bertemu Megawati, Demokrat: Tak Perlu Didorong dan Dipaksa
Berbagai pihak mendorong agar kedua tokoh tersebut segera bertemu
Baca SelengkapnyaJokowi Mau Jadi Jembatan Parpol, PDIP Singgung Demokrasi Turun ke Titik Nadir
Hasto menegaskan, Pemilu 2024 belum selesai. Saat ini, proses rekapitulasi suara masih dilakukan secara berjenjang.
Baca SelengkapnyaJokowi Buka Peluang Bertemu Ketum Parpol, Termasuk Megawati dan Cak Imin
Sebelumnya, Jokowi telah melakukan pertemuan dengan Ketum NasDem Surya Paloh di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaMegawati: Kekuasaan Itu Enak, Tapi Kalau Saya Sudah Harus Berhenti Ya Berhenti
Menjelang pemilu 2024, Megawati mengajak seluruh rakyat Indonesia bahwa pemilu itu adalah untuk rakyat sendiri.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Detik-Detik Presiden Jokowi Berikan Prabowo Pangkat Jenderal TNI Bintang 4 Kehormatan
Dengan pemberian itu, pangkat Prabowo bakal menjadi jenderal TNI atau bintang empat.
Baca SelengkapnyaPPP Nantikan Momen Megawati dan Jokowi 'Bersatu' di Puncak Harlah
Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-51 akan digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang Makassar.
Baca Selengkapnya