Jangan buru-buru vonis lembaga survei
Merdeka.com - Jomplangnya hasil survei sejumlah lembaga dengan hasil quick count Pilgub DKI menimbulkan kecurigaan adanya manipulasi. Meski demikian, masyarakat diminta tidak terlalu cepat memvonis lembaga survei.
"Kita jangan membuat kesimpulan prematur, lembaga survei tidak bisa dipercaya lagi. Saya tidak setuju kalau sekarang kita semua serang lembaga survei," ujar Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto.
Hal itu dikatakan Bima dalam diskusi yang bertajuk 'Masih Patutkah Survei Politik Dipercaya?' yang dilaksanakan The Terang Institute di Gedung Jakarta Media Center, Kamis (19/7).
Bima memahami memang tidak semua lembaga survei kredibel. Kata dia, saat ini ada tiga jenis lembaga survei, yaitu lembaga komersil, lembaga amatir, dan lembaga dalam prediksi.
"Yang terjadi di Pilgub DKI ini adalah lembaga survei yang lemah dalam prediksi," tandasnya.
Menurut dia, yang bahaya adalah survei yang komersil dan amatir. Saking komersilnya, ada lembaga yang tidak melakukan survei tapi merilis hasil survei. "Saya setuju, kita sikat lembaga yang komersil seperti ini," imbuhnya.
Ditambahkan Bima, sebenarnya survei bukanlah prediksi. Survei hanya potret kecenderungan pilihan pemilih saat dilakukan survei.
"Dia hanya memotret hari ini. Seminggu kemudian, tidak tahu. Mengapa sering dipakai prediksi, karena tidak ada perbedaan. Tapi untuk Jakarta, terjadi perubahan besar," tukasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dana yakin Prabowo-Gibran akan menang satu putaran dalam pilpres kali ini.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa hasil lembaga survei, Prabowo-Gibran kerap ungguli dua pesaingnya dalam kontestasi Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJelang debat Capres, elektabilitas para Capres dirilis sejumlah lembaga survei.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen.
Baca SelengkapnyaAdjie mengatakan, dengan angka yang diperoleh Prabowo-Gibran, maka Pilpres 2024 berpeluang satu putaran.
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei memotret elektabilitas atau tingkat keterpilihan capres dan cawapres empat hari menjelang pencoblosan.
Baca SelengkapnyaAiman bakal diperiksa terkait penyeberan berita bohong netralitas Polri di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyampaikan, suara para pemilih sesuai basis partai politik nyatanya terpecah.
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei persepsi publik terkait pelaksanaan pemilu 2024.
Baca Selengkapnya