'Jalur Ekstra Konstitusional Bisa Ditempuh untuk Memakzulkan Pemimpin Zalim'
Merdeka.com - Dosen Pemikiran Politik Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Din Syamsuddin mengatakan Islam memberikan landasan pergerakan bagi rakyat yang terzalimi oleh pemimpinnya. Di antaranya menggunakan gerakan ekstra konstitusional untuk melengserkan seorang pemimpin, imam atau khalifah.
Ini disampaikan Din dalam diskusi Menyoal Kebebasan Berpendapat dan Konstitusionalitas Pemakzulan Presiden di Era Pandemi Covid-19 yang disiarkan melalui YouTube Mahutama, Senin (1/6).
"Landasannya gerakan yang bersifat ekstra konstitusional untuk melengserkan seorang pemimpin, imam atau khalifah pada waktu itu. Terutama ketika jalan-jalan konstitusional itu sendiri terkunci," kata Din.
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menjelaskan dalam Islam ada dua macam pemakzulan. Pertama, pemakzulan yang bersifat politik. Kedua, pemakzulan yang bersifat moral.
"Kalau pemakzulan politik itu melengserkan pemimpin secara politis baik lewat jalur konstitusional atau ekstra konstitusional jika jalur konstitusional sudah terkunci dan ada perselingkuhan antara lembaga-lembaga yang berwenang dengan pemimpin itu sendiri," jelasnya.
Sementara pemakzulan moral, rakyat bisa bersama-sama menolak perintah pemimpinnya. Dalam Islam, kata Din, tidak ada kewajiban bagi rakyat untuk taat pada pemimpin yang bermaksiat kepada Allah atau yang mengkhianati rakyatnya.
Din melanjutkan, pada dasarnya pemakzulan terhadap pemimpin zalim merupakan manifestasi ajaran agama. Dalam hal ini, rakyat menjalankan perintah agama menegakkan amar makruf nahi mungkar.
"Amar makruf nahi mungkar untuk menyuarakan kebenaran. Kaum akademisi, ilmuwan dan cendekiawan sejatinya adalah ulil albab yang harus menyuarakan kebenaran. Hadist nabi mengingatkan umat Islam bahwa semulia-mulianya jihad dan perjuangan itu adalah mengatakan kebenaran di hadapan pemimpin zalim yang bertindak sewenang-wenang," terangnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
11 Prinsip Pemilu beserta Tujuan, Fungsi, dan Asasnya
Prinsip-prinsip dalam pemilu adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pemilu agar pemilu berjalan dengan demokratis dan transparan.
Baca SelengkapnyaCak Imin Ingin Sadarkan Prabowo: Etik Itu Posisinya sama dengan Hukum
Menurut Cak Imin, etika penting dalam konteks penyelenggaraan negara.
Baca SelengkapnyaJenis Surat Suara Pemilu yang Patut Diketahui, Simak Penjelasannya
Surat suara bukan hanya secarik kertas, melainkan sebuah instrumen demokratis yang menggambarkan kehendak rakyat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ulama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud
Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaJelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan
Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca SelengkapnyaPidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Pidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Baca SelengkapnyaDiskriminasi adalah Perlakuan Berbeda yang Merugikan Golongan Tertentu, Ini Penyebab dan Dampaknya
Diskriminasi sosial adalah suatu sikap membedakan secara sengaja terhadap orang atau golongan yang berhubungan latar belakang tertentu.
Baca SelengkapnyaSoal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Bicara Investasi Akhirat, Bergerak Dalam Gelap Mencari Ridho-Nya
Panglima TNI Agus Subiyanto adalah sosok yang sangat religius, ia sering sholat Subuh berjamaah di masjid dan menyampaikan tentang pentingnya akhirat.
Baca Selengkapnya