Jalin komunikasi, Gerindra yakin PAN berpaling dari Jokowi
Merdeka.com - Partai Amanat Nasional (PAN), salah satu partai yang menentukan peta koalisi untuk Pilpres 2019. Sampai saat ini, partai besutan Zulkifli Hasan itu masih berada di koalisi Pemerintah. Wakil ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono berpendapat sinyal PAN dukung Jokowi karena masih resmi berada di koalisi pendukung pemerintah.
"Menurut saya pertimbangan dari PAN karena memang sebenarnya kan mereka berada dalam pemerintahan pak Jokowi. Ada kadernya yang duduk sebagai menteri. Sama seperti PKB juga begitu. Namun dalam pilpres kan sebagai partai mereka juga memiliki hak otonom untuk juga mempertimbangkan realita politik yang ada," kata Ferry lewat pesan kepada merdeka.com, Rabu (28/3).
Kendati demikian, Gerindra juga saat ini masih intensif berkomunikasi dengan PAN. "Kami menghormati pertimbangan PAN tapi juga masih melakukan terus komunikasi dengan teman-teman di PAN bahkan makin intensif kok," ujar Ferry.
Namun Ferry tak yakin PAN pada akhirnya bakal mendukung Jokowi. Sebab elektabilitas Jokowi menurun akibat kebijakannya yang menurut Ferry merugikan masyarakat.
"Hampir semua survei menyebutkan bahwa elektabilitas Jokowi mengalami penurunan yang signifikan apalagi sekarang BBM naik dan rupiah hampir menembus 14.000 pasti akan memiliki efek elektoral pada penurunan elektabilitas," ucap Ferry.
Ferry juga meyakini partai lain yang lebih dulu mendukung Jokowi bisa beralih ke poros lain. "Saya rasa bukan hanya PAN dan PKB yang memikirkan itu tapi bisa saja partai lain yang sudah lebih dulu mendukung. Artinya proses pengambilan keputusan elite partai akan berhadapan dengan suara kehendak rakyat," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan masih terus menjalin komunikasi politik dengan pimpinan parpol, termasuk parpol pendukung capres Joko Widodo atau Jokowi. Tak menutup kemungkinan PAN juga akan merapat mendukung Jokowi. Alasannya, Jokowi punya peluang besar kembali memenangkan kontestasi politik 2019.
"Pak Jokowi tentu kan incumbent peluangnya besar, menjadi pertimbangan," ujar Zulkifli di Gedung DPR RI, Selasa (27/3).
Jika nantinya merapat ke kubu Jokowi, PAN berjanji tak akan ngotot mensyaratkan kadernya dijadikan cawapres. Sebab, keputusan sosok cawapres harus kesepakatan bersama parpol pendukung.
"Ini kan masalah koalisi, kan berat syaratnya. Tentu enggak bisa maunya kita. Ini kan harus maunya bersama. Karena koalisinya enggak bisa sendiri atau satu-satu kan. Di sini tentu akan banyak, di sini tentu akan banyak. Oleh karena itu tidak mudah menyatukan pendapat partai-partai," jelasnya
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran Respons Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh: Jernihkan Suasana
Gibran menilai pertemuan tersebut merupakan langkah baik yang dilakukan oleh para petinggi partai untuk menjaga silaturahmi dan komunikasi.
Baca SelengkapnyaGibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi
Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi
Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca SelengkapnyaCuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar
Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaJokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca Selengkapnya