Jadi juara buncit, Dino pertanyakan hasil konvensi Demokrat
Merdeka.com - Salah satu Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat , Dino Patti Djalal mengaku kaget dengan hasil perolehan suaranya dari survei internal yang dilakukan komite konvensi. Suara Dino berada di urutan paling buncit di antara sebelas peserta konvensi Demokrat.
"Ya saya sedikit pertanyakan hasil konvensi," kata Dino ketika dimintai tanggapannya usai pengumuman hasil konvensi di Kantor DPP Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (16/5).
Sebelum pengumuman hasil konvensi, suara Dino sendiri berada di kisaran tujuh besar. Untuk itu, mantan Dubes Indonesia di Amerika Serikat itu mempertanyakan keabsahan hasil konvensi.
Meski mengaku kecewa, Dino enggan menyebut hal-hal yang bisa memecah suasana mesra di antara peserta konvensi. "Ya kalian bisa menilai sendiri," ujarnya singkat.
Dino menambahkan, hasil itu nantinya akan dijadikan cambuk terhadap cita-citanya untuk memajukan Indonesia lebih baik lagi melalui program Indonesia unggulnya.
"Setelah ini saya tetap melanjutkan program Indonesia unggul yang sudah dijalankan sejak beberapa bulan yang lalu," paparnya.
Diketahui, Komite Konvensi Partai Demokrat telah memutuskan bahwa pemenang konvensi adalah Dahlan Iskan . Dahlan mendapatkan survei di kisaran 17 persen, jauh di atas dibanding peserta konvensi lain yang hanya di kisaran dua persen.
Berikut hasil survei elektabilitas 11 Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat:
1. Dahlan Iskan
LSI: Januari 15,2 persen, Mei 17,5 persen
Populi: Januari 21,7 persen, Mei 23 persen
MarkPlus: Januari 15,7 persen, Mei 18,7 persen
2. Pramono Edhie Wibowo
LSI: Januari 6 persen, Mei 4,3 persen
Populi: Januari 2,8 persen, Mei 3,4 persen
Makrplus: Januari 1,6 persen, Mei 1,7 persen
3. Marzuki Alie
LSI: Januari 5 persen, Mei 4,3 persen
Populi: Januari 5,6 persen, Mei 6 persen
MarkPlus: Januari 1,4 persen, Mei 1,9 persen
4. Gita Wirjawan
LSI: Januari 2,9 persen, Mei 2,8 persen
Populi: Januari 3,5 persen, Mei 3,9 persen
MarkPlus: Januari 2,4 persen, Mei 2,5 persen
5. Anies Baswedan
LSI: Januari 2,6 persen, Mei 2,4 persen
Populi: Januari 2,9 persen, Mei 2,9 persen
MarkPlus: Januari 1,4 persen, Mei 1,4 persen
6. Ali Masykur Musa
LSI: Januari 2,4 persen, Mei 1,5 persen
Populi: Januari 2,9 persen, Mei 3,4 persen
MarkPlus: Januari 0,5 persen, Mei 0,8 persen
7. Hayono Isman
LSI: Januari 1,2 persen, Mei 0,6 persen
Populi: Januari 0,6 persen, Mei 3,5 persen
MarkPlus: Januari 0,2 persen, Mei 0,2 persen
8. Irman Gusman
LSI: Januari 1,1 persen, Mei 1,5 persen
Populi: Januari 1,7 persen, Mei 1,2 persen
Markplus: Januari 0,5 persen, 1,2 persen
9. Sinyo Harry Sarundajang
LSI: Januari 0,9 persen, Mei 1,1 persen
Populi: Januari 0,7 persen, Mei 1,2 persen
Markplus: Januari 0,8 persen, Mei 0,7 persen
10. Endriartono Sutarto
LSI: Januari 0,9 persen, Mei 0,7 persen
Populi: Januari 0,6 persen, Mei 0,5 persen
MarkPlus: Januari 0,2 persen, Mei 0,2 persen
11. Dino Patti Djalal
LSI: Januari 0,5 persen, Mei 0,4 persen
Populi: Januari 0,2 persen, Mei 0,5 persen
MarkPlus: Januari 0,1 persen, Mei 0,1 persen
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenis Surat Suara Pemilu yang Patut Diketahui, Simak Penjelasannya
Surat suara bukan hanya secarik kertas, melainkan sebuah instrumen demokratis yang menggambarkan kehendak rakyat.
Baca SelengkapnyaCiri Pemilu yang Demokratis adalah Bebas, Adil, dan Rahasia, Berikut Penjelasannya
Pemilu yang demokratis sangat penting untuk menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dan memastikan bahwa warga negara memiliki suara.
Baca SelengkapnyaGanjar Tutup Debat Capres: Rakyat Dikecewakan Pemimpin dan Lawan Politik Dinasti
Ganjar mengatakan, rakyat Indonesia sudah sering dikecewakan oleh para pemimpinnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo: Saya Sudah Buktikan Komitmen pada Demokrasi, Dulu Dituduh Kudeta Tapi Tidak Dilakukan
Prabowo Subianto mengaku berkomitmen dengan sistem demokrasi.
Baca SelengkapnyaPrinsip Pemilu, Tujuan, dan Fungsinya yang Penting Dipelajari
Prinsip-prinsip dasar pemilu mencerminkan nilai-nilai demokratis yang mendasari proses ini.
Baca SelengkapnyaMenggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya
Pemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.
Baca SelengkapnyaAHY Tak Percaya Hasil Survei Tempatkan Demokrat Hanya Dapat 4 Persen
Demokrat memiliki survei internal, dan AHY yakin perolehan suara akan lebih dari survei eksternal.
Baca SelengkapnyaRamai Petisi Selamatkan Demokrasi, Forum Rektor Indonesia Pilih Deklarasi Pemilu Damai
Ramai Petisi Selamatkan Demokrasi, Forum Rektor Indonesia Pilih Deklarasi Pemilu Damai
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya