Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jadi anggota DPR 5 tahun, balik modal nggak?

Jadi anggota DPR 5 tahun, balik modal nggak? rapat paripurna DPR. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - 6.000 Orang telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum untuk menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Artis, pengusaha, pengacara hingga pengangguran ikut mendaftar.

Sebagian besar berbusa-busa menyampaikan visi dan misi untuk membela rakyat. Walau tak menampik tergiur gaji dan fasilitas anggota dewan. Sebagian lagi berpikir cari proyek seperti yang sudah-sudah.

Jika diloloskan KPU, mereka akan terdaftar sebagai calon anggota legislatif. Bukan perkara mudah untuk lolos ke Senayan. Mereka harus kampanye agar dipilih rakyat. Dari 6.000 orang, hanya 560 yang akan menjadi anggota DPR.

Para caleg harus merogoh kantong lumayan dalam. Untuk kampanye saja, rata-rata setiap caleg mengeluarkan uang Rp 1 miliar. Belum pengeluaran lain, rata-rata butuh Rp 1,5 M untuk tiket ke Senayan.

Tapi semua itu akan terbayar setelah duduk menjadi anggota DPR.

Berdasarkan Surat Edaran Setjen DPR RI No. KU.00/9414/DPR RI/XII/2010 tentang Gaji Pokok dan Tunjangan Anggota DPR, total pendapatan untuk anggota DPR yang merangkap ketua alat kelengkapan adalah Rp 54,9 juta per bulan. Sedangkan gaji untuk anggota DPR yang merangkap anggota alat kelengkapan adalah Rp 51,5 juta per bulan.

Untuk pendapatan rutin, kalikan saja, Rp 54,9 juta kali 12 bulan kali 5 tahun. Maka angka yang keluar adalah Rp 3,294 miliar untuk para ketua DPR. Sementara anggota mendapat Rp 3,090 miliar.

Jumlah ini masih ditambah beberapa tunjangan lain seperti fasilitas ke luar negeri, dana reses, uang sidang dan lain-lain. Rata-rata pendapatan mereka nyaris 1 miliar per bulan.

Siapa yang tidak tergiur? Dengan hitung-hitungan kasar saja terlihat betapa besarnya pendapatan para wakil rakyat itu.

Namun sejumlah anggota DPR mengaku pendapatan mereka tak sebesar di atas kertas. Partai rata-rata meminta jatah 20 persen dari gaji mereka.

"Yang berat itu aneka proposal dari daerah pemilihan. Ada yang minta dana beasiswa, pembangunan lapangan bulu tangkis di kampung, bangun masjid, renovasi karang taruna dan lain-lain. Jelas kalau andalkan gaji saja kurang," kata seorang anggota DPR yang enggan disebutkan namanya saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (23/4).

Dia menambahkan hal itu juga yang membuat sejumlah anggota DPR kemudian terjerat kasus. Karena gaji tidak cukup dan banyak proposal, cara-cara menyerempet bahaya pun dilakukan.

"Ya tapi banyak juga yang nakal, main proyek karena ingin memperkaya diri. Saya tidak menampik hal itu. Terbukti banyak rekan-rekan kami yang diseret KPK," lanjutnya.

Dalam hasil laporan akhir tahun KPK 2012, tercatat pejabat yang paling banyak melakukan tindak pidana korupsi yakni anggota dewan di DPR maupun DPRD. Dari 45 orang yang ditetapkan tersangka, jabatan anggota dewan menempati urutan pertama sebanyak 16 orang menjadi tersangka.

Ketua DPR Marzuki Alie mengaku korupsi terjadi karena anggota DPR sebagai legislator atau pembuat undang-undang digoda oleh pihak eksekutif atau pemerintah. Kalau tidak mau ada korupsi, jangan menggoda DPR.

"DPR ini bukan lembaga eksekutif. DPR ini lembaga legislatif, kebetulan mempunyai hak budget, hak budget ini terkait pengesahan anggaran. Kalau terjadi tindak pidana korupsi terkait anggota DPR maka itu tidak bisa lepas dan berdiri sendiri, pasti itu terkait dengan eksekutif, pasti. Saya jamin 100 persen terkait dengan eksekutif," kata Marzuki beberapa waktu lalu.

Tertarik menjadi anggota DPR?

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Segini Pensiunan yang Bakal Diterima Anggota DPR Usai Menjabat 5 Tahun

Segini Pensiunan yang Bakal Diterima Anggota DPR Usai Menjabat 5 Tahun

Mantan anggota DPR-RI berhak mendapatkan uang pensiun saat periode jabatannya selesai.

Baca Selengkapnya
Transaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan

Transaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan

Ternyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah

Baca Selengkapnya
Padepokan Anti Galau di Cirebon Terima Pengobatan Caleg Gagal, Banyak yang Depresi dan Kehilangan Modal Kampanye Ratusan Juta Rupiah

Padepokan Anti Galau di Cirebon Terima Pengobatan Caleg Gagal, Banyak yang Depresi dan Kehilangan Modal Kampanye Ratusan Juta Rupiah

Caleg dan tim sukses yang datang untuk berobat kebanyakan sudah mengeluarkan modal banyak untuk terlibat di pemilu 2024 ini, namun tetap gagal hingga depresi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bawaslu Temukan Dugaan Politik Uang Libatkan Caleg DPR di Jakbar saat Masa Tenang

Bawaslu Temukan Dugaan Politik Uang Libatkan Caleg DPR di Jakbar saat Masa Tenang

Bawaslu menemukan dugaan politik uang atau serangan fajar yang dilakukan oleh salah seorang Caleg DPR RI di Jakbar.

Baca Selengkapnya
Ditagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya

Ditagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya

Pelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium

Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium

EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya
Jangan Lupa Cek Rekening, THR Pensiunan PNS Cair Mulai 22 Maret 2024

Jangan Lupa Cek Rekening, THR Pensiunan PNS Cair Mulai 22 Maret 2024

Bagi ASN atau pensiun sendiri sekaligus penerima pensiun janda/duda dan/atau penerima tunjangan janda/duda, maka THR 2024 dibayarkan pada keduanya.

Baca Selengkapnya
SMRC: Politik Uang Tidak Berjalan Efektif Dalam Pemilu 2024

SMRC: Politik Uang Tidak Berjalan Efektif Dalam Pemilu 2024

Politik uang cenderung mahal karena dampaknya yang tidak sebanding dengan ekspektasi.

Baca Selengkapnya