Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Istri, anak, adik, kakak, mantu & ipar Sukawi nyaleg Demokrat

Istri, anak, adik, kakak, mantu & ipar Sukawi nyaleg Demokrat Sukawi Sutarip (kanan). ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Tengah (Jateng) Sukawi Sutarip memasukkan 9 anggota keluarganya dalam Daftar Caleg Sementara (DCS) di Partai Demokrat (PD) untuk perebutan kursi legislatif di DPR dan DPRD.

Mantan Wali Kota Semarang itu merupakan calon legislatif (caleg) DPR RI dari dapil IX Jateng dengan nomor urut 1. Dia memasukkan istrinya, Sinto Sukawi sebagai caleg DPR dapil Jateng II nomor urut 2.

Kakak kandung Sukawi, Kawi Suharli juga masuk dalam daftar caleg DPRD Provinsi dapil Jateng II nomor urut 1. Sedangkan adiknya, Sutarip Tulis Widodo, dimasukkan dalam DCS caleg DPR RI dapil Jateng X nomor urut 1. Istri Tulis, Sri Ratnawati, menjadi caleg DPR RI maju dari dapil Jateng IX nomor urut 9.

Sukawi juga mencalonkan dua anaknya menjadi caleg. Anak pertama, Ina Sukawati menjadi caleg DPRD Provinsi dapil Jateng III nomor urut 1. Sedangkan menantunya, suami Ina, Jhomy, terdaftar menjadi caleg DPRD Kabupaten Pati dapil I nomor urut 1.

Anak ke dua Sukawi, AS Sukawi Wijaya alias Yoyok, masuk dalam daftar caleg DPRD Provinsi dapil Jateng I nomor urut 1. Sementara Itsri Yoyok, Suswati, masuk dalam daftar caleg DPRD Kota Semarang dapil II nomor urut 1.

Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap Tri Dianto menilai tindakan Sukawi yang memasukkan hampir seluruh keluarganya dalam DCS Demokrat sudah keterlaluan. Hal ini, menurut dia, semakin memperburuk citra Demokrat.

"Khusus di Jawa Tengah ini sudah keterlaluan. Masa satu keluarga nyaleg satu partai dari ketua DPD istri nya anak nya kakak nya adik nya keponakan nya. Demokrat mau dibawa ke mana kalau sudah seperti itu, hanya mau bikin dinasti saja," jelas Tri saat dihubungi, Selasa (30/4).

Loyalis Anas Urbaningrum ini menjelaskan, sejak 2011 seharusnya masa jabatan Sukawi sebagai ketua DPD Jateng sudah berakhir. Namun dia ngotot untuk mengulur-ulur waktu. Hingga kini hanya DPD Jateng yang belum melakukan Musyawarah Daerah.

"Katanya belum ada surat dari DPP, belum siap mengadakan musda karena belum ada dana ya macam-macam alasan," tutur dia.

Dia pun menuding bahwa Sukawi sengaja mengulur dan tidak mau diganti dari jabatannya agar bisa mendirikan kerajaan keluarga di Demokrat Jawa Tengah.

"Ya karena sengaja di buat agar tidak ada musda biar jadi kerajaan elit Demokrat di Jawa Tengah biar sterusnya di pimpin oleh itu-itu saja," tegas dia.

Tri berpendapat,Demokrat akan hancur di pemilu 2014 karena perilaku segelintir elite yang korup dan hingga kini masih dipertahankan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Saya yakin demokrat dalam pemilu 2014 akan semakin tenggelam," ujarnya.

(mdk/mtf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
NasDem ke Demokrat yang Terus Desak Anies Ungkap Nama Cawapres: Tak akan Lari Gunung Dikejar

NasDem ke Demokrat yang Terus Desak Anies Ungkap Nama Cawapres: Tak akan Lari Gunung Dikejar

NasDem tak masalah jika Demokrat hengkang dari koalisi pengusung Anies.

Baca Selengkapnya
Dilantik jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Tiba di Istana Dampingi Istri

Dilantik jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Tiba di Istana Dampingi Istri

Selain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.

Baca Selengkapnya
Relawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM

Relawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM

Menurutnya, dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia menjalankan pemilu yang tidak cacat dan bermasalah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
LSI Denny JA: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi Pilih Prabowo-Gibran, Tak Puas ke Anies-Cak Imin

LSI Denny JA: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi Pilih Prabowo-Gibran, Tak Puas ke Anies-Cak Imin

masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Anies-Muhaimin

Baca Selengkapnya
Istri Gus Dur Temui JK, Hasto: Kalau Demokrasi Normal Tidak Mungkin Turun Gunung

Istri Gus Dur Temui JK, Hasto: Kalau Demokrasi Normal Tidak Mungkin Turun Gunung

Menurut Hasto, pertemuan antara tokoh-tokoh tersebut memperlihatkan situasi demokrasi yang sedang tidak baik-baik saja.

Baca Selengkapnya
Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu

Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu

Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu

Baca Selengkapnya
Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?

Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?

Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Saya Sudah Buktikan Komitmen pada Demokrasi, Dulu Dituduh Kudeta Tapi Tidak Dilakukan

Prabowo: Saya Sudah Buktikan Komitmen pada Demokrasi, Dulu Dituduh Kudeta Tapi Tidak Dilakukan

Prabowo Subianto mengaku berkomitmen dengan sistem demokrasi.

Baca Selengkapnya
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat

Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat

Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.

Baca Selengkapnya