Istri, anak, adik, kakak, mantu & ipar Sukawi nyaleg Demokrat
Merdeka.com - Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Tengah (Jateng) Sukawi Sutarip memasukkan 9 anggota keluarganya dalam Daftar Caleg Sementara (DCS) di Partai Demokrat (PD) untuk perebutan kursi legislatif di DPR dan DPRD.
Mantan Wali Kota Semarang itu merupakan calon legislatif (caleg) DPR RI dari dapil IX Jateng dengan nomor urut 1. Dia memasukkan istrinya, Sinto Sukawi sebagai caleg DPR dapil Jateng II nomor urut 2.
Kakak kandung Sukawi, Kawi Suharli juga masuk dalam daftar caleg DPRD Provinsi dapil Jateng II nomor urut 1. Sedangkan adiknya, Sutarip Tulis Widodo, dimasukkan dalam DCS caleg DPR RI dapil Jateng X nomor urut 1. Istri Tulis, Sri Ratnawati, menjadi caleg DPR RI maju dari dapil Jateng IX nomor urut 9.
Sukawi juga mencalonkan dua anaknya menjadi caleg. Anak pertama, Ina Sukawati menjadi caleg DPRD Provinsi dapil Jateng III nomor urut 1. Sedangkan menantunya, suami Ina, Jhomy, terdaftar menjadi caleg DPRD Kabupaten Pati dapil I nomor urut 1.
Anak ke dua Sukawi, AS Sukawi Wijaya alias Yoyok, masuk dalam daftar caleg DPRD Provinsi dapil Jateng I nomor urut 1. Sementara Itsri Yoyok, Suswati, masuk dalam daftar caleg DPRD Kota Semarang dapil II nomor urut 1.
Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap Tri Dianto menilai tindakan Sukawi yang memasukkan hampir seluruh keluarganya dalam DCS Demokrat sudah keterlaluan. Hal ini, menurut dia, semakin memperburuk citra Demokrat.
"Khusus di Jawa Tengah ini sudah keterlaluan. Masa satu keluarga nyaleg satu partai dari ketua DPD istri nya anak nya kakak nya adik nya keponakan nya. Demokrat mau dibawa ke mana kalau sudah seperti itu, hanya mau bikin dinasti saja," jelas Tri saat dihubungi, Selasa (30/4).
Loyalis Anas Urbaningrum ini menjelaskan, sejak 2011 seharusnya masa jabatan Sukawi sebagai ketua DPD Jateng sudah berakhir. Namun dia ngotot untuk mengulur-ulur waktu. Hingga kini hanya DPD Jateng yang belum melakukan Musyawarah Daerah.
"Katanya belum ada surat dari DPP, belum siap mengadakan musda karena belum ada dana ya macam-macam alasan," tutur dia.
Dia pun menuding bahwa Sukawi sengaja mengulur dan tidak mau diganti dari jabatannya agar bisa mendirikan kerajaan keluarga di Demokrat Jawa Tengah.
"Ya karena sengaja di buat agar tidak ada musda biar jadi kerajaan elit Demokrat di Jawa Tengah biar sterusnya di pimpin oleh itu-itu saja," tegas dia.
Tri berpendapat,Demokrat akan hancur di pemilu 2014 karena perilaku segelintir elite yang korup dan hingga kini masih dipertahankan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Saya yakin demokrat dalam pemilu 2014 akan semakin tenggelam," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem ke Demokrat yang Terus Desak Anies Ungkap Nama Cawapres: Tak akan Lari Gunung Dikejar
NasDem tak masalah jika Demokrat hengkang dari koalisi pengusung Anies.
Baca SelengkapnyaDilantik jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Tiba di Istana Dampingi Istri
Selain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.
Baca SelengkapnyaRelawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM
Menurutnya, dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia menjalankan pemilu yang tidak cacat dan bermasalah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
LSI Denny JA: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi Pilih Prabowo-Gibran, Tak Puas ke Anies-Cak Imin
masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Anies-Muhaimin
Baca SelengkapnyaIstri Gus Dur Temui JK, Hasto: Kalau Demokrasi Normal Tidak Mungkin Turun Gunung
Menurut Hasto, pertemuan antara tokoh-tokoh tersebut memperlihatkan situasi demokrasi yang sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaDemokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu
Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu
Baca SelengkapnyaKesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?
Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Saya Sudah Buktikan Komitmen pada Demokrasi, Dulu Dituduh Kudeta Tapi Tidak Dilakukan
Prabowo Subianto mengaku berkomitmen dengan sistem demokrasi.
Baca SelengkapnyaDemokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat
Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca Selengkapnya