Internal pecah penyebab suara PDIP tak sesuai target di Pileg
Merdeka.com - Pengamat Politik LIPI Ikrar Nusa Bakti menyatakan, dukungan dari internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kepada Jokowi sebagai calon presiden tidak sungguh-sungguh. Menurut Ikrar, hal itulah yang membuat PDI-P tidak mendapatkan suara pemilu legislatif sesuai harapan.
"PDI-P masih setengah hati mencapreskan Jokowi. Saya bilang, saingan PDI-P bukan partai lain, tapi saingannya adalah di internal partai mereka sendiri," kata Ikrar di Media Centre LIPI di Jakarta, Kamis (10/4).
Menurut Ikrar, hal itu terlihat dari kalangan PDI-P yang selalu menonjolkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan putrinya, Puan Maharani ketimbang Jokowi yang merupakan Capres dari PDI-P.
"Kampanye juga tidak gencar. Hanya melalui siaran iklan di televisi orang bisa tahu siapa didukung oleh siapa. Kampanye yang mengusung Jokowi sebagai capres PDI-P cuma dua hari dilakukan dan itu pun saya perhatikan hanya lewat radio," ujarnya.
Ikrar menilai penetapan Jokowi sebagai capres terlambat dilakukan oleh PDI-P. Akibatnya, efek Jokowi tidak terlalu signifikan terhadap perolehan suara PDI-P. Berdasarkan hasil hitung cepat berbagai lembaga survei, PDI-P hanya mendapatkan sekitar 19 persen suara jauh yang ditargetkan sebesar 27 persen.
"Musuh besar PDI-P bukan Prabowo dan Gerindra, tapi PDI-P sendiri. Contohnya, ada tarik-menarik sehingga deklarasi Jokowi baru dilakukan hampir tiga minggu sebelum pileg diadakan," ujarnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politisi PDIP Sebut Tak Menutup Kemungkinan Megawati dan Prabowo Bertemu Usai Pilpres
Lalu, saat disinggung kapan pertemuan antara kedua pimpinan partai itu terjadi, dia meminta untuk menunggu saja.
Baca SelengkapnyaPDIP Ingatkan Golkar Tak Ganggu Jatah Kursi DPR: Kami Ada Batas Kesabaran
PDIP menjadi partai politik yang berhasil meraih kemenangan pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Sebut Keppres Pemberhentian Prabowo Harus Dicabut Sebelum Beri Pangkat Baru
Hasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Didukung Koalisi Besar, Gerindra Optimistis Suara Prabowo di Sumsel Lampaui 68 Persen
Bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaSoal Partai Baru Gabung Koalisi Prabowo, Golkar Bocorkan Komunikasi dengan NasDem dan PKB
Baru-baru ini, Gibran menyebut akan ada partai baru yang bergabung ke koalisinya usai dinyatakan menangĀ Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTemui Elite Politik Nasional, Prabowo Ambil Jalan Rekonsiliasi Pasca Pilpres
Salah seorang elite Gerindra menyebut Prabowo yang sudah ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilpres 2024 memilih jalan Rekonsiliasi.
Baca SelengkapnyaKPU Tetapkan PDIP Peroleh Suara Terbanyak Pemilu 2024
Suara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.
Baca SelengkapnyaGibran Sebut Ada Pembicaraan Kemungkinan PDIP Masuk Koalisi
Menurut pengakuan Gibran, sejauh ini Prabowo Subianto belum membicarakan soal kabinet.
Baca SelengkapnyaSejumlah Pengurus Dikabarkan Dukung Prabowo-Gibran, Ini Kata PPP dan TKN
Sejumlah kader PPP dikabarkan bakal mendukung pasangan calon nomor urut dua Prabowo dan Gibran di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya