Ini Keuntungan Prabowo Ambil Airlangga Jadi Cawapres
Merdeka.com - Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto kini memiliki dua kandidat Cawapres. Mereka adalah Ketum Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Hingga kini, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya belum memiliki titik temu. Siapa yang bakal menjadi cawapres Prabowo. Baik Golkar maupun PKB masih ingin sang ketum maju sebagai cawapres.
Teranyar, PKB menawarkan Prabowo-Cak Imin dengan opsi Airlangga sebagai ketua tim pemenangan. Golkar menolak. Masih inginkan posisi Airlangga sebagai capres atau cawapres.
Lalu siapa yang tepat dampingi Prabowo?
Pengamat Politik dari Trias Politika, Agung Baskoro mengatakan, secara institusional mesin dan infrastruktur politik, Golkar lebih mapan untuk melakukan kerja-kerja politik serta pemenangan pilpres.
"Apalagi terkait dukungan logistik yang berpusat pada pendanaan Pilpres. Di titik inilah, kepentingan Prabowo dan Airlangga bertemu. Karena mesin Gerinda dan Golkar menjadi lebih efektif ketimbang bersama PKB," ujar Agung saat dihubungi merdeka.com, Kamis (11/5).
Di sisi lain, ujar dia, secara personal harus diakui sosok Airlangga adalah seorang administratur yang andal. Sementara sosok Prabowo merupakan solidarity makers yang kuat.
"Sehingga kolaborasi keduanya menjadi dwi tunggal yang dibutuhkan untuk merespon tantangan ke depan soal resesi maupun soal ancaman kedaulatan bangsa," tegas Agung lagi.
Walaupun secara elektabilitas untuk konteks cawapres, ada problem di sisi Airlangga yang masih belum signifikan. Namun, hal itu juga terjadi dengan elektabilitas Cak Imin.
"Sehingga ini bisa menjadi pertimbangan yang menyulitkan bagi Prabowo untuk memilihnya," ujar Agung.
Sementara keunggulan Cak Imin, ujar Agung, PKB memiliki basis massa yang cukup kuat di Jawa Timur. Khususnya massa dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
"Yang menjadi kebutuhan elektoral bagi Pak Prabowo untuk melengkapi," katanya.
Sebagai win-win solution, ujar dia, Prabowo bisa turut bersikap agar koalisi ini kokoh. Dengan menyiapkan skema insentif politik yang menarik bagi Airlangga dan Cak Imin.
Misalnya, memilih salah satu di antara keduanya. Dengan pengelolaan kursi menteri lebih besar kepada yang tak mengambil kursi wapres dan insentif politik lainnya.
Bisa juga, kata Agung, Prabowo tak mengambil Airlangga atau Cak Imin sebagai Cawapres. Namun, memberikan insentif politik (kursi menteri) yang lebih kepada Golkar dan PKB.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awalnya, Prabowo menanyakan umur Ravindra Airlangga yang merupakan anak dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Airlangga mengaku belum mendapat perintah dari Prabowo menyiapkan kader-kader terbaik Partai Golkar untuk kabinet pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaAirlangga berharap bisa mendapatkan jatah lima kursi di kementerian pemerintahan Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga memerintahkan mereka bekerja lebih keras untuk pemenangan pasangan calon 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku tidak pernah menyesal memilih Gibran Rakabuming Raka menjadi Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaBergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terang-terangan minta jatah 5 kursi menteri di kabinet Prabowo.
Baca SelengkapnyaAirlangga menekankan bahwa deklarasi kepada Prabowo merupakan permintaan jajaran partai.
Baca Selengkapnya