Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini kata Golkar soal poros baru Yusril lawan Ahok di Pilgub DKI

Ini kata Golkar soal poros baru Yusril lawan Ahok di Pilgub DKI Ahok-Yusril. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono berpendapat, majunya Yusril Ihza Mahendra yang mendeklarasikan diri didukung beberapa partai Islam sebagai bentuk cara bersaing dengan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Agung menilai hal itu wajar saja sepanjang tak melanggar aturan yang ada.

"Itu tentu saja berbagai cara yang dilakukan kompetitor Pak Ahok, sah saja sepanjang sesuai aturan yang ada," kata Agung selepas melaksanakan salat Idul Adha 1437 H di DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat, Senin (12/9).

Meski demikian dia mengatakan bukan berarti dirinya tak mendukung Ahok yang telah diusung oleh partainya.

"Namun demikian tidak mengurangi sedikit pun dukungan kami kepada Pak Ahok sebagai gubernur hanya, sebaiknya kita menggunakan menjunjung tinggi kemajemukan, kebangsaan tidak dikaitkan dengan SARA," jelas Agung.

Politikus Golkar ini mencium pecahnya suara dari koalisi kekeluargaan menjadi indikasi kegamangan kompetitor Ahok sebagai saingannya. Koalisi kekeluargaan dianggap tidak pede dan tak solid dalam mengusung calon untuk menjadi lawan Ahok di Pilgub DKI.

"Ini menunjukkan kegalauan kurang percaya dan pede, termasuk pendukungnya tidak menemukan sosok untuk bersaing dengan Ahok, kita lihat ini, mereka selalu gonta-ganti karena ragu-ragu," terang Agung.

"Apa yang kami lakukan obyektifitas, kalau dengan cara menjatuhkan orang lain, kan bukan dasar prestasi orang yang diusung, makanya gonta-ganti, kita khawatir keburu habis," sambungnya.

Sementara itu di tempat yang sama, Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Akbar Tanjung menilai, Yusril berhak mengajukan diri sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Menurut Akbar, Yusril memiliki pengalaman dalam menduduki jabatan-jabatan di pemerintahan. Terlebih Jakarta merupakan Ibu Kota yang pendukungnya beragam.

"Kalau kaitannya sama Pilkada baik itu Pilgub kan memang haknya, kalau seseorang terpanggil untuk mengabdikan diri, seperti Pak Yusril," kata Akbar.

Akbar melanjutkan, Yusril boleh-boleh saja maju sebagai calon gubernur DKI dan bersaing dengan Ahok. Namun tak ada salahnya pula bila ada calon lain yang lebih muda untuk mengisi kursi nomor 1 DKI.

"Kalau saat ini dia kembali terpanggil ya silahkan saja. Tapi kalau pengabdiannya merasa cukup ya dia berikan ke calon-calon yang lain," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra mengaku saat ini kekuatan baru parpol sedang dibentuk untuk mengusung dirinya di Pilgub DKI. Kekuatan baru itu disebut sebagai poros baru yang terdiri dari Partai Demokrat, PAN, PPP dan PKB.

Menurut Yusril, Susilo Bambang Yudhoyono dan sesepuh PAN, Amien Rais sampai turun tangan untuk merealisasikan poros baru tersebut. Yusril pun siap menghadapi petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilgub DKI.

"Kalau sudah diputuskan insya Allah. Kami sudah berhitung betul, melakukan kalkulasi politik secara matang, andai kata head to head dengan petahana kami jalani. Tapi andaikata 3 pasang, ada satu pasang lagi dari Gerindra dan PKS, pun akan kami hadapi," ujar Yusril di Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (10/9).

Menurut Yusril, sampai saat ini peta politik di Pilgub DKI masih sangat mungkin berubah terutama soal PDIP. Bisa jadi nantinya partai besutan Megawati Soekarnoputri itu akan mengusung calonnya sendiri.

(mdk/sho)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo

Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo

Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.

Baca Selengkapnya
Golkar Puas Penetapan Hasil Pemilu 2024: Kami Bahagia Mengantar Prabowo Gibran Unggul

Golkar Puas Penetapan Hasil Pemilu 2024: Kami Bahagia Mengantar Prabowo Gibran Unggul

Berdasarkan statistik, sebanyak 78 hingga 80 persen para pemilih Golkar menyalurkan suaranya ke Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini

Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini

Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Golkar Tak Masalah Partai Gabung ke Prabowo Bertambah: Makin Banyak Makin Solid

Golkar Tak Masalah Partai Gabung ke Prabowo Bertambah: Makin Banyak Makin Solid

Seperti diketahui, pasangan Prabowo-Gibran diusung Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PBB dan PSI di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah

Blak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah

Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.

Baca Selengkapnya
Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?

Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?

Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.

Baca Selengkapnya
Golkar Siapkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta, Bobby Nasution di Sumut, dan Khofifah Cagub Jatim

Golkar Siapkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta, Bobby Nasution di Sumut, dan Khofifah Cagub Jatim

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memberi penugasan kepada sejumlah figur untuk mengemban tugas sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.

Baca Selengkapnya
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet

Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet

Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.

Baca Selengkapnya