Ini kata anak Amien Rais jika PAN kena reshuffle Jokowi
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais menyatakan, partainya siap saja apabila Presiden Joko Widodo ingin mendepak kadernya dari jajaran menteri Kabinet Kerja. Saat ini PAN menempatkan kadernya Asman Abnur sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).
"Apapun keputusan Presiden kita menghormati keputusan Presiden," kata Hanafi di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/7).
Sejumlah fraksi partai pendukung pemerintah mendesak PAN mundur dari koalisi karena dianggap tak sejalan dengan pemerintah. Hanafi menegaskan, keputusan untuk mengeluarkan PAN dari koalisi atau Kabinet merupakan wewenang dari Presiden Joko Widodo bukan partai pendukung.
"Kan itu kan tergantung Presiden dong, enggak bisa Presiden diintervensi parpol," tegasnya.
Kendati terus didesak, Hanafi menyebut komunikasi dengan fraksi-fraksi partai pendukung pemerintah tetap berjalan baik dan lancar. Hanafi menepis tudingan PAN tak pernah diajak bertemu untuk menentukan sikap bersama terkait sejumlah kebijakan.
PAN juga merasa tidak dikucilkan oleh partai-partai pendukung pemerintah lain karena sikapnya kerap berbeda. Terbaru, PAN kembali beda sikap dengan pemerintah dengan walkout di rapat paripurna yang beragendakan pengambilan keputusan 5 isu krusial RUU Pemilu (20/7) kemarin.
"Saya kira komunikasi dengan semua fraksi yang Pemerintah maupun bukan kita seimbang. Sama semuanya kadernya sama semua," tegasnya.
Hanafi juga membantah, partainya kerap berbeda sikap dengan partai-partai pendukung pemerintah karena ingin kembali berkoalisi dengan Gerindra dan PKS mengusung Prabowo Subianto di Pemilu 2019 mendatang.
"Kalau bicara koalisi 2019 hanya berdasarkan RUU pemilu kemarin disahkan 20 persen untuk ambang batas Presiden saya pikir itu terlalu dini," tandas Hanafi.
Anak Amien Rais ini menyebut membentuk koalisi untuk mengusung salah satu calon masih terlalu dini. Sebab, dalam dua tahun mendatang, kata dia, kontalasi politik akan dinamis. Sehingga, PAN akan melihat perkembangan sebelum menentukan capres.
"Apalagi kita sangat paham politik ini seperti cuaca, sepertinya mendung tapi enggak hujan, kelihatannya panas ternyata hujan. Dan ini itungannya masih 2 tahun, jadi tidak ada jaminan juga 20 persen yang diasumsikan oleh koalisi Pemerintah ini akan mencalonkan kandidat yang sama," ujarnya.
"Dan banyak unsur-unsur yang akan membuat politik ini dinamis di 2 tahun mendatang ini. Jadi saya pikir jangan terlalu pede juga bahwa sudah mengunci 20 persen lantas otomatis dukungan itu diperoleh," sambungnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan soal Ramai Petisi Akademisi Kritik Jokowi: Biarlah Rakyat yang Menilai
Ramai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKaesang Ingatkan Peran Penting Relawan di Pemilu 2024
Kaesang mengundang para relawan yang belum memiliki partai untuk bergabung dengan PSI.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPrabowo Dekat dengan Jokowi, Anies: Orde Baru Dulu Pemerintah Berpihak pada Satu Calon
Anies menanggapi momen kebersamaan Prabowo dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Yakin PSI Lolos ke Senayan
Jokowi yakin PSI lolos ke senayan karena kader partai yang dipimpin Kaesang itu berani mengkritik.
Baca SelengkapnyaRatusan Relawan Jokowi Deklarasi Dukung PSI dan Gibran, Ketum Projo Hadir
Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep mengatakan, peta politik Indonesia telah sedikit berubah
Baca SelengkapnyaJokowi Siap Pindah ke IKN Juli 2024, Tapi Istana Wapres Baru Mau Dibangun
Jokowi Siap Pindah ke IKN Juli 2024, Tapi Istana Wapres Baru Mau Dibangun
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca Selengkapnya