Ini dua syarat NasDem jika PDIP ingin ambil alih timses Ahok-Djarot
Merdeka.com - Pascamemberi dukungan ke pasangan Ahok-Djarot, PDIP dikabarkan akan merebut kursi ketua tim pemenangan dari tangan Golkar. PDIP merasa menjadi pihak yang paling cocok memegang kendali timses Ahok-Djarot karena memiliki kursi terbanyak di Jakarta.
Politisi Partai NasDem, Taufiqulhadi mengatakan, partainya tidak masalah jika PDIP ingin mengambil kursi pimpinan tim pemenangan Ahok-Djarot. Sebab yang menjadi prioritas bukan soal siapa nakhoda dari timses tetapi bagaimana Ahok-Djarot menang di Pilgub DKI.
"Menurut saya dalam politik itu tidak ada sesuatu yang tidak bisa dibicarakan. Apalagi cuma tim ini. Siapa yang memimpin tim ini itu tidak ada masalah sama sekali, siapa pun boleh," kata Taufiqulhadi di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/9).
Hanya saja, Taufiq menyampaikan sejumlah syarat bagi siapapun yang hendak memimpin tim pemenangan Ahok-Djarot. Pertama, tokoh tersebut harus bisa menjalin soliditas dan kebersamaan di tim.
"Adalah bekerja kalau masing-masing partai pendukung membentuk tim bersama maka adalah dituntut mereka yg menjadi pimpinan mampu membuat tim yang solid. Tim yang solid dan bisa mengajak kebersamaan," terangnya.
"Kalaupun kita membentuk tim bersama tapi dipimpin oleh orang-orang yang tidak membawa soliditas dan kebersamaan itu adalah tim tidak efektif. Kalau memang ada itu, siapa pun boleh PDIP pun boleh," sambungnya
Syarat kedua, katanya, kader yang ditunjuk PDIP harus arif dan mampu berkomunikasi dengan baik kepada seluruh jajaran tim pemenangan. Anggota komisi III ini tidak ingin niat PDIP itu merusak keharmonisan yang telah terbentuk oleh susunan timses sebelumnya.
"Harus arif karena sekarang ini adalah Golkar telah ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan dalam koalisi. Kalau PDIP ingin masuk maka jangan sampai rusak situasi. Berkomunikasi dgn baik sehingga semua merasa enak," tegas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaNasDem juga menolak pemilihan Gubernur DKI dilakukan oleh Presiden.
Baca SelengkapnyaDia pun mengusulkan, agar ada perjanjian dengan partai politik pengusung Ganjar-Mahfud terutama PDIP.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Djarot, DPP PDIP menghormati itu. Djarot optimistis PDIP masih memiliki banyak kader yang loyal.
Baca SelengkapnyaSelain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.
Baca SelengkapnyaTaufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.
Baca SelengkapnyaAHY memastikan Partai Demokrat siap membantu menuntaskan janji-janji kampanye pasangan calon nomor urut 2 itu di pemerintahan nanti.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem tengah berkomunikasi dengan PDIP sebagai partai yang menginisiator hak angket.
Baca SelengkapnyaDia pun berharap agar seluruh partai politik dalam dinamika pergantian pimpinan dapat berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnya