Merdeka.com - Capres nomor 01 Joko Widodo (Jokowi) sering melontarkan ucapan yang cenderung menyerang, belakangan ini. Pengamat Politik Asal Universitas Paramadina Hendri Satrio menganalisa ada beberapa faktor yang membuat Jokowi bertindak seperti itu.
"2014 Pak Jokowi memiliki relawan yang sedemikian banyak yang bisa diandalkan untuk meraih suara, nah kalau 2019 ini kan relawannya banyak yang sudah menjadi komisisaris jadi memang beliau sulit juga mengharapkan relawan itu. Makanya kasian juga Pak Jokowi," kata Hendri saat diskusi 'Carut Marut Komunikasi Kebijakan Jokowi: Konsistensi, Inkonsistensi dan Ambivalensi' di Seknas Prabowo-Sandi, Jl HOS Cokroaminoto No 93, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/12).
Selain Hendri Satrio dan Herman Khaeron, diskusi yang digelar secara rutin setiap minggu itu juga menghadirkan pembicara lainnya. Direktur Sumber Daya dan Sumber Daya Hukum, Satya Zulfanitra dan Pakar Semiotika ITB, Acep Iwan Sandi.
Faktor kedua adalah sosok Jusuf Kalla yang sudah tidak menjadi cawapresnya. Hendri mengatakan, Jusuf Kalla dipandang sebagai teknokrat yang secara tidak langsung bisa memberi nasihat kepada Jokowi.
Sementara di Pilpres 2019, kemampuan Ma'ruf Amin untuk menyampaikan isu masih diragukan. Dia menilai Jokowi seperti bertarung sendiri mempertahankan prestasinya.
"Satu, relawan tadi. Kedua di 2014 dia punya JK. Mungkin dia agak kesal juga kok saya bertarung sendiri ini. Kenapa dia attacking, karena Dia harus melindungi prestasinya. Karena Ma'ruf Amin ini blunder juga, oktober dia bilang esemka, dia turun langsung maka dia ingin mempertahankan itu," tuturnya.
Jokowi juga tak mau kalah dengan kampanye lawannya yakni cawapres Sandiaga Uno yang kerap blusukan ke pasar tradisional dan menyebut harga harga naik. Maka dari itu, Jokowi melakukan gebrakan dengan kebijakan yang dikeluarkan.
"Mas Sandi dia pegang pete, Pak Jokowi pegang pete juga. Mas Sandi senang, Pak Jokowi senang juga. Pasti andalan terakhir beliau itu adalah kebijakan. Jadi jangan kaget, banyak bansos banyak gratisan yang akan dikeluarkan," pungkasnya.
Diketahui, beberapa waktu sebelumnya. Jokowi kesal dan melontarkan kalimat kalimat kontroversi yang mengundang perhatian. Mulai dari tabok, sontoloyo hingga genderuwo. [ded]
Baca juga:
Jika Gaya Komunikasi Tak Diubah, Elektabilitas Jokowi Bakal 50:50 dengan Prabowo
Ketua KPK Minta Ketua Umum Parpol Serius Tegakkan Sistem Integritas
MUI Prihatin Pendukung Capres Sibuk Sebar Ujaran Kebencian dan Hoaks
Danny Pomanto Ungkap Alasan Dukung Jokowi Sekali Lagi Pimpin RI
DPD Tanah Bumbu Dukung Jokowi, Sekjen PAN Serahkan ke DPW Kalsel
PAN Akan Sanksi Tegas DPD Tanah Bumbu yang Dukung Jokowi-Ma'ruf
PKS Dorong Akselerasi Kebangkitan Ekonomi Daerah untuk Masa Depan Indonesia
Sekitar 1 Jam yang laluPKB: Tidak Mungkin Golkar dan PDIP Itu NU, Darimana Sejarahnya?
Sekitar 2 Jam yang laluWaketum PKB Tanggapi Ketum PBNU: PKB Alat Politik NU
Sekitar 2 Jam yang laluUU PPP Disahkan, DPR Segera Bahas UU Cipta Kerja
Sekitar 3 Jam yang laluHarlah NU dan Kedekatan dengan Erick Thohir
Sekitar 4 Jam yang laluJadwal Lengkap Pemilu 2024: Dari Daftar, Kampanye, sampai Pencoblosan
Sekitar 4 Jam yang laluJaga Elektabilitas, Anies Disarankan Tak Ofensif usai Lengser dari Gubernur DKI
Sekitar 4 Jam yang laluSaran Demokrat Agar Elektabilitas Anies Terjaga Usai Tak Lagi Jadi Gubernur DKI
Sekitar 4 Jam yang laluDPR Jadwalkan Rapat Finalisasi Anggaran dan Tahapan Pemilu Pekan Depan
Sekitar 5 Jam yang laluWacana Prabowo-Puan, Bambang Pacul PDIP: Minggu Depan Aku Jawab
Sekitar 6 Jam yang laluNasDem Tak Lihat Jokowi Dukung Ganjar saat Rakernas Projo: Cuma Protokoler
Sekitar 6 Jam yang laluDPR Sahkan Revisi UU Pembentukan Peraturan Perundangan-Undangan
Sekitar 7 Jam yang laluDPR Soroti Jokowi Tunjuk Luhut Urusi Minyak Goreng: Kasihan, Tanggung Jawabnya Banyak
Sekitar 1 Jam yang laluKemendag soal Luhut Pandjaitan Urus Masalah Minyak Goreng: Berpengalaman di PPKM
Sekitar 7 Jam yang laluDiperintah Jokowi Urus Minyak Goreng, Ini Sederet Tugas Luhut Pandjaitan
Sekitar 8 Jam yang laluJokowi Utus Luhut Bereskan Masalah Minyak Goreng
Sekitar 20 Jam yang laluJokowi: Harga BBM di Singapura Rp32.400 per Liter, Kita Pertalite Masih Rp7.650
Sekitar 59 Menit yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 3 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 3 Hari yang laluAlternatif Cara Tahan Kenaikan Harga Pertalite dkk Tanpa Tambah Utang
Sekitar 3 Hari yang laluPresiden Ukraina Hanya Bersedia Temui Putin untuk Akhiri Perang
Sekitar 2 Jam yang laluYouTube Hapus 70 Ribu Video Konflik Rusia dan Ukraina
Sekitar 4 Jam yang laluAksi Tentara Rusia Mensterilkan Pabrik Baja Azovstal dari Sisa Ranjau Ukraina
Sekitar 5 Jam yang laluStarbucks Resmi Keluar dari Rusia Setelah Hampir 15 Tahun Beroperasi
Sekitar 10 Jam yang laluUpdate Covid-19 Hari Ini 24 Mei 2022: Kasus Positif Bertambah 345 Orang
Sekitar 1 Jam yang laluMenko PMK: Kasus Covid-19 Tak Naik Signifikan Usai Mudik Lebaran 2022
Sekitar 3 Jam yang laluTidak Ada Kasus Kematian Baru, Korea Utara Klaim Covid-19 Sudah Terkendali
Sekitar 4 Jam yang laluMenko PMK: Kasus Covid-19 Tak Naik Signifikan Usai Mudik Lebaran 2022
Sekitar 3 Jam yang laluIni Penyebab Angka Kecelakaan saat Mudik Lebaran 2022 Turun Drastis
Sekitar 4 Jam yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 2 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami