Indo Barometer: Jokowi 50,8%, Prabowo 32%, Belum Memilih 17,2%
Merdeka.com - Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei Pilpres 2019 terbarunya. Hasilnya, pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf masih unggul dari pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi.
Dalam survei yang menggunakan simulasi gambar pasangan capres-cawapres, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 50,8 persen dan Prabowo-Sandi sebesar 32 persen. Sementara responden yang belum memilih atau tidak menandai kertas simulasi sebesar 17,2 persen. Demikian dipaparkan peneliti Indo Barometer, Hadi Suprapto Rusli di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (2/4).
"Tanda-tanda kemenangan ada di pasangan Jokowi-Ma'ruf," kata Hadi.
Dalam paparannya, Hadi juga membandingkan hasil survei lembaganya menjelang Pilpres 2014 lalu dengan hasil perolehan suara resmi dari KPU untuk pasangan Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta.
Saat survei dilaksanakan pada Juni 2014, pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 42,6 persen dan Indo Barometer memproyeksikan pasangan ini memperoleh suara 48 persen saat pencoblosan. Selisihnya setelah pencoblosan pada Juli 2014, pasangan ini memperoleh suara 46,85 persen atau selisihnya dengan hasil survei -1,15 persen.
Sedangkan hasil survei pasangan Jokowi-JK pada Juni 2014 sebesar 46 persen dan diproyeksikan menang dengan perolehan suara 52 persen. Hasilnya setelah pencoblosan, pasangan Jokowi-JK memang 53,15 persen atau selisih +1,15 persen dari hasil survei.
"Indo Barometer telah membuktikan akurasi survei nasionalnya pada Pilpres 9 Juli 2014 lalu," ujarnya.
Dalam survei Pilpres 2019, untuk pilihan capres, Jokowi masih unggul dibandingkan Prabowo. Elektabilitas Jokowi mencapai 52,1 persen dan Prabowo hanya 31,8 persen. Sementara tren elektabilitas kedua pasangan ini cenderung meningkat.
Pada survei Februari 2019, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 50,2 persen dan pada Maret naik menjadi 50,8 persen. Sedangkan elektabilitas Prabowo-Sandi pada survei Februari mencapai 28,9 persen dan naik menjadi 32 persen pada Maret 2019.
Hadi menyampaikan, pihaknya juga memproyeksikan hasil perolehan suara pada 17 April mendatang dimana pasangan nomor urut 01 diproyeksikan memperoleh 61,3 persen suara dan nomor urut 02 perolehan suaranya mencapai 38,7 persen.
"Selisih 01 dan 02 diproyeksi hasil Pilpres 17 April 2019 ialah 61,3 persen dikurangi 38,7 persen sama dengan (menang) 22 persen," sebutnya.
Survei ini dilaksanakan di 34 provinsi pada tanggal 15-21 Maret. Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka rumah menggunakan kuisioner. Responden survei adalah WNI yang telah memiliki hak pilih.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Burhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaHasil survei 77,2 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja presiden Jokowi, sementara 22 persen merasa kurang puas.
Baca SelengkapnyaTren dari pemilih NU ke paslon 02 meningkat dari Desember 2023 40,7 persen menjadi 48,2 persen di Januari 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto optimistis bisa menang Pilpres 2024 dalam sekali putaran.
Baca SelengkapnyaMuhaimin Iskandar paling tinggi tingkat tidak disukai responden.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator ini dilakukan pada tanggal 18-21 Februari 2024 kemarin.
Baca SelengkapnyaDari dua lembaga survei, Prabowo berada di atas angin karena elektabilitasnya berada di urutan pertama dibanding pesaingnya.
Baca SelengkapnyaLoyalis Jokowi juga malah lebih banyak memilih untuk mendukung paslon nomor urut satu Anies-Muhaimin.
Baca Selengkapnya"Pak Prabowo sekarang yang lebih atas dari Pak Ganjar," kata Hendro Prasetyo.
Baca Selengkapnya