Hidayat Nur Wahid khawatir kebocoran data Facebook pengaruhi hasil Pilpres
Merdeka.com - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid khawatirkan kebocoran data pengguna Facebook yang mengakibatkan perbedaan hasil Pilpres. Alasannya, kata dia, pengamanan di Indonesia lebih lemah dibandingkan Amerika Serikat.
"Kalau itu bisa terjadi di Amerika Serikat, di Indonesia kita tahu pengamanannya jauh lebih lembek dan kemudian juga sistem teknologi informasi jauh lebih mudah diintervensi, wajar bila kekhawatiran itu ada," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/4).
Dia menjelaskan di Amerika Serikat kebocoran data hingga 1 juta yang selisihnya mencapai 5 persen. Karena hal itu, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengharapkan pertemuan pihak Facebook Indonesia dengan Komisi I dapat memperkuat keamanan di Indonesia.
Sehingga, lanjutnya, dapat dipastikan kebocoran itu dapat segera ditanggulangi, dikoreksi dan calon pemilih pemula tidak tercederai akibat kelalaian pihak Facebook.
"Supaya kita dari awal bisa melayangkan bahwa triliunan yang dikeluarkan oleh negara, segala lelah capek dan segala kondisi uang terjadi dengan rakyat, partai politik, dengan kandidat tidak dicederai hanya karena pembiaran kebocoran yang tidak diatasi terkait dengan masalah Facebook," papar dia.
Kendati begitu, Hidayat menyebut pemblokiran Facebook bukan langkah yang tepat dengan adanya pembocoran data pengguna.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap
Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaRespons Santai Gibran jika Ada Gugat Hasil Pilpres ke MK: Silakan, Sudah Ada Yang Ngurus
Putra pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar proses gugatan tersebut dilakukan dengan mengedepankan ketertiban.
Baca SelengkapnyaJokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaBawa Data Kinerja Pertahanan Turun, Ganjar Kritik Prabowo: Kalau Staf Bapak Mau Membantu, Silakan Naik ke Atas
Bawa Data Kinerja Pertahanan Turun, Ganjar Kritik Prabowo: Kalau Staf Bapak Mau Membantu, Silakan Naik ke Atas
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnya