Hatta Rajasa jadi cawapres sudah harga mati berkoalisi
Merdeka.com - Partai Amanat Nasional (PAN) mengusung ketua umumnya untuk menjadi cawapres dalam Pilres 2014. Hal itu pun menjadi harga mati yang ditawarkan PAN dalam berkoalisi.
"Kami tawarkan cawapres. Itu harga mati," kata Ketua Komite Pemenangan Pemilu Nasional (KPPN) DPP PAN, Joncik Muhammad, seperti dikutip dari antaranews, Selasa (15/4).
Menurut Joncik, Hatta Rajasa sudah terbukti berpengalaman dan kompeten duduk di pemerintahan. Sehingga harga mati pengusungan cawapres itu sangat wajar dilontarkan kepada bakal partai koalisi.
"Memangnya ada yang lebih kompeten dari pak Hatta. Dia sudah terbukti dan sempurna," ujar dia.
Joncik mengungkapkan belakangan ini PAN secara intensif melakukan komunikasi politik dengan PDI Perjuangan dan Gerindra untuk merealisasikan peluang koalisi. Dalam kesempatan itu, Hatta langsung turun tangan menemui struktur kedua partai tersebut.
"Hingga saat ini hanya dua partai itu yang paling intensif jalinan komunikasinya. Kalau dengan Golkar komunikasinya tidak terlalu intensif, lagi pula kalau Pak Ical dengan Pak Hatta itu tidak pas, Pak Ical Lampung, Pak Hatta Palembang," seloroh dia.
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca Selengkapnya"Bansos itu enggak ada kaitannya sama harga (beras)," ketua Bapanas) Arief Prasetyo
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi meminta agar dicek langsung di Pasar Induk bagaimana kondisi harga beras saat ini.
Baca SelengkapnyaMasyarakat tak perlu khawatir akan kenaikan harga beras dan stok beras.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras sekarang telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 1.093.363 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek.
Baca SelengkapnyaPenjarah Curi Harta Karun dari Makam 2.400 Tahun, Tapi Artefak Berharga Ini Justru Ditinggalkan
Baca SelengkapnyaMereka mengkritisi kenaikan harga bahan pokok, terutama beras, setelah pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya