Hasto Nilai Sikap Demokrat Secara Tak Langsung Dukung Jokowi-Ma'ruf
Merdeka.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, mengapresiasi sikap Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang membebaskan kadernya untuk menentukan arah politik demi menjaga suara partai. Menurut Hasto, SBY mengambil keputusan yang matang.
"Pernyataan secara resmi yang disampaikan Bapak SBY dan Partai Demokrat yang membebaskan seluruh calegnya untuk menentukan pilihannya kepada capres-cawapres. Ini kami beri apresiasi mengingat Pak SBY di dalam mengambil keputusan ada pertimbangan yang matang," ucap Hasto di Posko Cemara, Jakarta, Rabu (14/11).
Sekretaris Jenderal PDIP ini juga menyebut, apa yang disampaikan SBY, sebagai bentuk dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf secara tidak langsung.
"Dan ini juga menunjukkan dukungan ke Jokowi-Ma'ruf, secara tidak langsung sebenarnya telah diberikan. Mengingat dengan adanya kebebasan tersebut, ini juga berangkat dari realitas hasil survei, juga dukungan kepala daerah lintas Koalisi Indonesia Kerja, juga menunjukkan kepemimpinan Pak Jokowi-Ma'ruf dapat diterima secara luas," ungkap Hasto.
Artinya, masih kata dia, dukungan secara formal yang diberikan Demokrat kepada Prabowo-Sandiaga, jelas sudah mengalami perubahan. "Ini merupakan bagian dari dinamika politik. Dan buat kami, kami nilai sebagai hal positif," tukas Hasto.
Di lain sisi, lanjut dia, berdasarkan survei internal yang dilakukan pihaknya, jika suara Gerindra meninggi, maka kecenderungannya suara Demokrat dan PAN turun.
"Demikian apa yang dilakukan Pak SBY dan Partai Demokrat dengan memberikan kebebasan untuk memilih untuk memilih itu juga sejalan dengan survei kami, memang irisan antara partai Demokrat dengan Gerindra sangat kuat. Kalau Gerindra naik Demokrat turun," kata Hasto.
Dengan memberikan kebebasan tersebut, lanjut dia, akan membawa elektabilitas Demokrat naik kembali. "Maka secara strategi elektoral untuk partai Demokrat, itu pas," jelas Hasto.
Keputusan yang Wajar
Dihubungi terpisah, Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing memandang wajar partai Demokrat seperti itu. Pasalnya, dari awal sudah menunjukkan bahwa Prabowo-Sandiaga tak memberikan keuntungan untuk mereka.
"Menurut saya, fakta menunjukkan bahwa beberapa kepala daerah dari partai itu (Demokrat) kan tidak memberi dukungan, itu satu indikasi lah," kata Emrus.
Dia menuturkan, beberapa kepala daerah memberi dukungan kepada Jokowi, dikarenakan menurut Demokrat bahwa Prabowo-Sandi yang diusung mereka tidak memberikan insentif elektoral terhadap mereka.
"Kalau insentif elektoralnya tinggi, pasti mereka dukung dong, karena politik itu persoalan kepentingan dalam pilpres ini. Pemilihan umum ini persoalan memperoleh kursi kan," jelas Emrus.
Selain itu, lanjut Emrus, masih sering Demokrat absen dalam kegiatan Badan Kampanye Nasional (BKN) Prabowo-Sandiaga. Kemudian, banyaknya sikap dan pernyataan kader Demokrat yang justru blunder dan merugikan pasangan 02 itu, di mana salah satunya datang dari Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief.
"Pernyataan-pernyataan seperti itu pasti akan merugikan capres dan cawapres yang notabene didukung oleh partainya (Demokrat)," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dilantik jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Tiba di Istana Dampingi Istri
Selain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.
Baca SelengkapnyaJika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting
Prabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto Isyaratkan PDIP Siap jadi Oposisi: Tugas Patriotik Bela Rakyat
PDIP siap menjadi oposisi di luar pemerintahan dan parlemen, untuk menjalankan tugas check and balance.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasto Duga Ada Perpecahan di Kabinet Jokowi, PSI: Jangan Memperkeruh Suasana Politik
Hasto menduga terjadi fragmentasi atau perpecahan di jajaran menteri KIM.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaHasto soal Prabowo Lanjutkan Jokowi: Program Boleh Mirip, Tapi Karakter Enggak Bisa Ditiru
Debat terakhir dapat menunjukan pemimpin yang baik adalah Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Megawati Penjaga Demokrasi, Tolak Presiden Tiga Periode Meski Untungkan PDIP
Hasto mengatakan, jika bukan karena Megawati, masa jabatan presiden bisa saja diperpanjang menjadi tiga periode
Baca SelengkapnyaHasto dan Puan Bakal Hadiri Harlah PPP, Mardiono Belum Pastikan Kedatangan Jokowi
Selain pengurus partai politik, PPP juga turut mengundang pasangan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaHasto PDIP Mengaku Masih Temukan Perubahan Suara Meski KPU sudah Umumkan Hasil Pemilu 2024
Hasto kemudian juga menyoroti beberapa problematika yang hulunya pada saat pencoblosan 14 Februari lalu pada sistem Sirekap KPU.
Baca Selengkapnya